Jerat Media Sosial: Ancaman Nyata bagi Kesehatan Mental Remaja
Edukasi | 2024-12-04 08:30:36Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan manusia khususnya di kalangan remaja, salah satunya adalah maraknya penggunaan media sosial. Platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka. Namun, di balik kemudahan akses dan berbagai fitur menarik yang ditawarkan, media sosial juga menyimpan ancaman serius bagi kesehatan mental remaja.
Salah satu dampak paling nyata dari penggunaan media sosial yang berlebihan adalah munculnya perbandingan sosial. Remaja seringkali membandingkan hidup mereka dengan kehidupan teman-teman atau influencer di media sosial. Hal ini dapat memicu perasaan tidak puas diri, rendah diri, dan bahkan depresi. Mereka merasa bahwa hidup mereka tidak seindah yang terlihat di layar, sehingga memunculkan tekanan untuk tampil sempurna.
Cyberbullying juga menjadi masalah serius yang sering terjadi di media sosial. Komentar negatif, hinaan, atau ancaman yang diterima secara online dapat menyebabkan trauma psikologis yang mendalam pada remaja. Korban cyberbullying seringkali mengalami kecemasan, depresi, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.
Selain itu, penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat mengganggu pola tidur remaja. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat menghambat produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, remaja mengalami kesulitan tidur, yang pada jangka panjang dapat memengaruhi konsentrasi, mood, dan kinerja akademik mereka.
Kecanduan media sosial juga menjadi masalah yang perlu diperhatikan. Remaja yang kecanduan media sosial cenderung mengisolasi diri dari lingkungan sosialnya, mengabaikan tanggung jawab, dan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal yang sehat. Bahkan tak jarang ditemukan anak yang kecanduan media sosial mereka mengabaikan perkataan orang tua mereka, tidak mau di suruh-suruh, bahkan sampai melawan dan memukul orangtua mereka.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Orang tua perlu mengawasi penggunaan media sosial anak-anak mereka, membatasi waktu penggunaan, dan mengajarkan keterampilan digital yang baik. Sekolah juga perlu memberikan pendidikan mengenai dampak negatif media sosial dan cara menggunakannya secara sehat. Selain itu, para penyedia platform media sosial juga perlu bertanggung jawab dengan menyediakan fitur-fitur yang dapat melindungi pengguna dari konten negatif dan cyberbullying.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.