Generasi Stroberi: Kok, Milenial Suka Bully Gez Z? Gini Nih Penjelasannya
Humaniora | 2025-01-01 04:09:01Mengapa Gen Z sering Di-bully Generasi Milenial
Tindakan menjatuhkan generasi selanjutnya bukanlah hal yang baru. Contoh terbarunya adalah Gen Z dan Gen Alpha. Gen Z sendiri sering mengomentari tontonan dan candaan Gen Alpha, misalnya saja skibidi toilet. Gen Z mengatakan bahwa moral gen alpha banyak yang rusak dan menilai candaan Gen Alpha cringe. Kalau boleh saya katakan, hal ini cukup munafik mengingat bahwa Milenial melakukan hal yang kurang lebih sama kepada Gen Z. Poinnya di situ, kita berada di lingkaran setan yang sistematik dan mengakar. Jadi, dapat dikatakan fenomena ini adalah hal biasa yang berkorelasi dengan perkembangan zaman, akan tetapi biasa bukan berarti benar.
Berdasarkan contoh yang telah dijelaskan sebelumnya kita dapat melihat sebuah pola, yaitu generasi yang lebih tua suka menjelek-jelekkan generasi setelahnya. Hal ini bisa diakibatkan karena rasa senioritas. Generasi sebelumnya merasa lebih tahu tentang dunia dan melihat generasi yang lebih muda sebagai versi lebih lemah dan manja dari generasi mereka. Rasa senioritas ini juga melahirkan sikap merasa paling benar yang berakhir dengan ketidaksetujuan yang bias dengan nilai-nilai yang di bawa oleh generasi baru. Ketidaksetujuan ini biasanya dibalut dengan narasi-narasi yang menjatuhkan generasi yang lebih muda.
Refreksi Sikap Gen Z
Sebagai generasi yang telah bersentuhan dengan teknologi informasi di usia belia, Gen Z datang membawa nilai-nilai baru di masyarakat. Tentu tidak semua nilai tersebut dapat sertamerta diterima begitu saja. Gen Z terkadang terbawa dengan nilai-nilai tersebut dan melupakan nilai-nlai yang telah lama mengakar di masyarakat. Misalnya, Gen Z sangat mengedepankan worklife balance dengan tidak membawa urusan pekerjaan di luar jam kerja. Hal ini tentunya belum tentu dapat diterima oleh masyarakat yang menganggap bahwa karyawan harus siap 24 jam dan mau bekerja lembur tanpa digaji selama dapat berkontribusi terhadap perusahaan.
Gen Z juga sering dikenal sebagai generasi TikTok karena sering menghabiskan waktunya untuk scroll fyp TikTok-nya dalam waktu yang cukup mengkhawatirkan. Dilansir melalui laman www.halodoc.com, ekspos yang berlebihan terhadap video pendek dapat mengurangi konsentrasi jangka panjang dan dapat menyebabkan kecanduan.
Sebenarnya, secara keseluruhan, tidak ada yang “kurang” dengan Gen Z. Justru sebaliknya, Gen Z menyimpan potensi yang cukup menjanjikan mengingat kekrabannya dengan teknologi informasi. Hanya saja, penggunaan gawai yang berlebihan dapat menumpulkan potensi Gen Z sehingga Gen Z harus lebih bijak lagi dalam memanfaatkan media sosial.
Perubahan yang Dapat Dilakukan
Untuk mengatasi konflik antar generasi, kita tidak perlu membuang nilai-nilai yang kita pegang hanya demi memuaskan generasi di atas kita. Nilai-nilai yang kita peganglah yang membentuk diri kita saat ini.
Dipikir secara realistis, akan susah untuk memutuskan rantai konflik antar generasi karena individu-individu intoleran dan sok asik pasti akan selalu ada. Namun, kita dapat mencoba untuk menguranginya dengan dimulai dari diri kira masing-masing. Kita harus dapat lebih open-minded dengan ide-ide baru yang dibawa oleh generasi yang lebih muda karena perspektif baru akan membantu kita melihat permasalahan dari sudut pandang yang berbeda. Semakin berkembangnya waktu, permasalahan akan hadir dalam bentuk yang berbeda pula. Lalu, kepada siapakah kita bertanya jalan keluarnya, selain mereka yang akrab dengan permasalahan tersebut?
Daftar Pustaka:
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.