Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Berhati Ikhlas Itu Mulia

Eduaksi | 2024-12-20 10:06:17
Cover buku Enam Belas Warna Kehidupan (dokumentasi pribadi)

Ummu dan Zahra harus berbagi mukena ketika mengaji. Sebab mukena milik Zahra terjatuh dan hanyut di sungai. Kejadian itu hampir merenggut nyawa Zahra. Untungnya mereka selamat setelah berbagai upaya menyelamatkan mukena gagal. Mukena yang merupakan sumbangan dari orang saat daerah mereka terkena bencana. Jika dulu mereka masing-masing punya mukena, sekarang mereka hanya punya satu saja. Sejak kejadian itu mereka terpaksa bergantian memakai mukena untuk mengaji. Mereka tidak berani meminta dibelikan mukena, ibu akan sedih karena tidak punya uang. Kalau Zahra sedang mengaji, Ummu di luar, menunggu Zahra untuk bergantian menggunakan mukena.

Ummu mengikuti perlombaan maulidur rasul berupa hafalan ayat pendek agar bisa dapat hadiah untuk beli mukena. Karena mukena hanya satu pula, Zahra tidak bisa ikut mendampingi Ummu berlomba. Sebab takut ketahuan tidak punya mukena. Diperlombaan itu Ummu harus bersaing dengan Jannah yang paling bagus hafalannya. Sayangnya Ummu sempat lupa satu ayat. Perjuangannya mendapatkan mukena untuk adiknya semakin berat. Apakah Jannah merelakan Ummu mendapatkan juara? Bagaimana cara Jannah membantu impian Zahra memiliki kembali mukena?

Dari Rahasia Anak Surau karya Aidh Al Araf kita bisa mengambil kesimpulan bahwa berbuat baik bisa dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi, tidak harus menampakkannya untuk menjaga perasaan orang lain. Kita bisa membantu orang lain dengan cara yang lebih halus. Hal ini untuk menjaga keikhlasan atas bantuan yang kita berikan. Kita bisa melakukan kebaikan tanpa menampakkannya. Ada kebaikan yang terlihat sederhana tetapi memiliki sangat bermakna. Rahasia Anak Surau adalah potret banyaknya kesedihan yang acap dirasakan anak bangsa. Hal ini memberikan kesadaran kepada kita bahwa ada banyak hal yang bisa diberikan untuk bangsa ini.

Dicerita lain Ahsan kehilangan Alquran kesayangannya. Alquran ini didapatkannya karena menang lomba azan di bulan Ramadan. Ahsan bertekad menjadi penghafal Alquran dengan Alquran hadiah itu. Namun sayangnya suatu ketika Alqurannya hilang. Dia sudah bertanya kepada Arman tetapi dia tidak mengetahuinya. Sekarang Ahsan harus meminjam Alquran milik masjid ketika mengaji.

Belajar ikhlas memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Jika hati merasa tenang dan tentram berarti tandanya bisa ikhlas (halaman 23). Sekarang Ahsan sudah mengikhlaskannya. Dia memaafkan siapa yang mengambil Alqurannya. Sebab memendam benci dan kesal sangat memberatkan hatinya.

Ahsan dan Arman bekerja pada Pak Atmo yang memiliki usaha souvenir. Meskipun masih kecil mereka sudah bekerja untuk membantu orangtua. Arman dipanggil Pak atmo yang mengabarkan ayahnya sakit. Ahsan yang mengerjakan tugas-tugas Arman. Saat itu dia hanya ingin membantu sahabatnya itu. Ketika sang ayah sudah sembuh, Arman mendatangi Ahsan, berterima kasih sekaligus melakukan pengakuan bahwa dirinya yang mengambil Alquran Ahsan. Ahsan sangat kaget. Tidak menyangka sahabat dekat dan yang sering dibantunya itu yang mengambil Alquran kesayangannya. Namun dia sudah memaafkan. Tak perlu memperpanjang masalah itu. Keduanya bersahabat dengan baik.

Buku ini berisi enam belas cerita tentang keikhlasan. Kumpulan cerita ini merupakan para pemenang Sayembara Menulis Cerpen Anak Islami yang diadakan pada Festival Budaya Anak Ceria Majelis Ulama Indonesia tahun 2021. Buku ini baik untuk meningkatkan literasi seni Islami bagi masyarakat. Sangat cocok sebagai bahan edukasi bagi anak-anak dan keluarga. Kisahnya ringan tetapi memiliki makna yang luar biasa. Kisah-kisahnya berkaitan dengan keseharian anak-anak. Para penulisnya berasal dari berbagai daerah dan latar belakang sehingga kaya dengan tema-tema kehidupan dan latar belakang. Bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga luar negeri. Buku ini tepat untuk Ayah Bunda yang mengajarkan dan menanamkan karakter baik untuk anak-anaknya.

Kisahnya mengharu biru. Ada tangis bahagia membayangkan punya anak-anak berhati ikhlas seperti anak-anak di dalam buku ini. Tentu sebagai orang tua berharap memiliki buah hati yang berhati mulia seperti mereka. Buku ini bisa sebagai bahan untuk membaca nyaring di rumah juga. Ringan dibaca serta mudah dipahami bahkan untuk anak-anak usia sekolah dasar. Gaya bahasanya sederhana dan mudah dipahami.

Keikhlasan merupakan karakter mulia yang sangat penting ditanamkan sejak dini. Ikhlas ini menjadi bekal terbaik untuk mereka berada di lingkungan yang kelak akan mereka hadapi. Ikhlas akan berguna saat mereka bergaul di luar rumah yang penuh tantangan. Kisah inspiratif di buku ini layak diajarkan dan ditanamkan untuk anak-anak di keluarga atau sekolah.

Judul : Enam Belas Warna Keikhlasan

Penerbit : Alif Republika Penerbit

ISBN : 978-623-881-1403

Jumlah halaman : vii + 254 hlm

Cetakan : 2022

Peresensi : Supadilah

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image