Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yuyun Suminah

Agar Hidup Balance, Penuhi Dua Kebutuhan Ini, Apa Sajakah?

Agama | 2024-12-18 09:32:39
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Agar Hidup Balance Penuhi dua kebutuhan ini, Apa sajakah?

Oleh: Yuyun Suminah

"Carilah akhiratmu seakan-akan akan mati besok dan carilah duniamu sekan hidup selamanya". Sebuah ungkapan dalam bahasa Arab .

Ungkapan tersebut menggambarkan bahwa hidup kita harus seimbamg antara dunia dan akhirat, carilah akhiratmu karena hidup di dunia hanya sementara jadikan kemudahan di dunia untuk ibadah kepada Alllah.

Kebutuhan manusia agar hidup seimbang yaitu kebutihan rohani dalam hal ini agama. Agama merupakan fitrah atau naluri yang sudah ada dari Sang Pencipta diberikan kepada manusia. Manusia memiliki fitrah bahwa dirinya merasa lemah, butuh sesuatu yang disucikan atau disembah.

Karena di dalam agama banyak nasehat, panduan hidup, peringatan bagi yang melanggar dan bagaimana bisa bertahan, menjaga kewarasan sampai bagaimana bisa mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat.

Kehidupan dunia yang perlu materi, perlu diupayakan karena menjalani hidup butuh yang namanya uang. Alat transaksi atau tukar menukar barang untuk kebutuhan hidup seperti membeli makan, bayar sekolah, listrik dan liannya.

Termasuk kebutuhan pokok yaitu makan, makan termasuk kebutuhan manusia yang kedua yaitu kebutuhan jasmnai, Jasmnai dalam arti fisik atau badan menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dan tidak bisa dilewatkan, karena dengan bertenaga manusia bisa melakukan aktivitas apapun. Bekerja, sekolah dan lainnya. Bahkan bisa menentukan daya tangkap seorang anak dalam berpikir dan belajar.

Makan merupakan kebutuhan tubuh yang harus dipenuhi jika tidak terpenuhi akan menyebabkan kerusakan fungsi tubuh bahkan jika dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kelaparan yang berujung kematian. Kebutuhan makan bisa ditunda namun tidak dengan jangka yang lama.
Karena organ tubuh manusia butuh asupan agar kita bertenaga, bisa aktivitas dan bisa berpikir. Kebutihan gizi yang sering kita kenal 4 sehat 5 sempurna standar gizi yang harus dipenuhi oleh semua orang terutama masa anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

Dipenuhi oleh keluarga dengan mudah, terjangkau harganya untuk membeli bahan pokok tersebut, untuk memenuhu kebutuhan gizi tiap anak tersebut pemerintah pun turun tangan dengan program makan bergizi gratis.

Dikutip dari republika.co.id 30 November 2024 Pemerintah menggolontarkan dana Rp 71 triliun pada tahun depan untuk melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG) untuk anak-anak dan ibu hamil. Anggaran sebesar ini untuk penyediaan makanan per porsi Rp 10 ribu untuk anak/ibu hamil per hari. Anggaran yang fantastis, namun makan bergizi untuk para pelajar tersebut menuai polemik, pasalnya kebutuhan anak ketika makan 3 kali dalam sehari. Seandainya anggaran fantastik tersebut dialokasikan dengan mudah, murah bahkan gratis kebutuhan pokok.

Pemerintah tidak perlu repot-repot mengurus birokrasi dan administrasi ini itunya. Masyarakat bisa sendiri melakukan pemenuhan makan bergizi tersebut jika bahan pokonya serba murah dan gratis. Sehingga kemiskinan, rendahnya sumber daya manusia bisa teratasi dan tentunya kebutuhan gizi seluruh masyarakat bisa dicukupi tidak hanya anak-anak pelajar saja namun ke semua kalangan. Jika kita mau bercermin kepada Islam kebutuhan rakyat itu jadi tanggungjawab negara dalam hal ini pemerintah. Rasulullah bersabda yang artinya: "Pemimpin/Imam adalah raa’in (pengurus) dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya.” (HR Bukhari). Dari sana kita bisa belajar bahwa kebutuhan rohani yaitu ilmu agama yang kaffah bisa menentukan sikap yang akan dilakukan termasuk juga dalam membuat kebijakan. Sudah seharusnya kita kembalika lagi aturan hidup manusia kepada syariatNya.

Sehingga kebutuhan rohani dan jasmani pun akan seimbang bisa dipenuhi. Wallahu'alam.

 

 

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image