Menguak Dampak Tersembunyi: Bagaimana Keterbatasan Ekonomi Keluarga Menghantui Perkembangan Anak
Edukasi | 2024-12-17 17:13:00Keterbatasan ekonomi merupakan kondisi di mana individu, keluarga, atau kelompok masyarakat menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar hidup, seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan layanan kesehatan. Keterbatasan ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya finansial, baik karena pendapatan yang rendah, pekerjaan yang tidak stabil, atau akses yang terbatas terhadap peluang ekonomi. Keterbatasan ekonomi keluarga, tidak hanya berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga dapat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, emosional dan sosial, serta pendidikan anak.
Dampak Keterbatasan Ekonomi terhadap Perkembangan Fisik Anak
Di era globalisasi saat ini, stunting atau terhambatnya pertumbuhan fisik anak merupakan masalah kesehatan yang cukup serius. Masalah ini timbul akibat pola pemberian makanan yang tidak memadai, khususnya pada keluarga dengan keterbatasan ekonomi. Keluarga dengan keterbatasan ekonomi cenderung kesulitan untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak mereka. “The Double Burden of Malnutrition” merupakan penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) yang menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami kekurangan gizi dalam periode pertumbuhan cenderung memiliki masalah perkembangan otak dan fisik, termasuk keterlambatan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, serta penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Selain masalah stunting, keterbatasan ekonomi juga dapat memengaruhi akses perawatan medis yang memadai terhadap anak. Keterbatasan ekonomi keluarga menyebabkan ketidakmampuan dalam membayar biaya perawatan kesehatan, vaksinasi, atau pemeriksaan kesehatan rutin yang penting dilakukan untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini. Hal ini tentu dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang yang memengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan.
Dampak Keterbatasan Ekonomi terhadap Perkembangan Emosional dan Sosial Anak
Keterbatasan ekonomi keluarga juga dapat memengaruhi perkembangan emosional dan sosial anak. Anak-anak yang tumbuh dalam keterbatasan ekonomi lebih rentan terhadap perasaan cemas, depresi, dan rendah diri. Mereka mungkin merasa terisolasi dengan ketidakmampuan mereka untuk mengikuti teman-teman mereka dalam hal status sosial, membeli barang yang dibutuhkan, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang melibatkan biaya. Hal tersebut dapat menyebabkan anak-anak sulit untuk membangun hubungan sosial yang sehat. Dengan demikian, keterbatasan ekonomi keluarga berkaitan erat dengan perkembangan emosional dan sosial anak.
Dampak Keterbatasan Ekonomi terhadap Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan Anak
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat penting bagi setiap anak. Pendidikan merupakan sebuah fondasi utama dalam pembentukan masa depan yang lebih baik. Pemenuhan kebutuhan pendidikan pada anak penting dilakukan untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan intelektual, emosional, dan sosial anak. Dalam era globalisasi yang semakin berkembang pesat, akses terhadap pendidikan yang berkualitas semakin krusial. Keterbatasan ekonomi keluarga menjadi salah faktor penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan pendidikan anak. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan keterbatasan ekonomi sering kali mengalami kesulitan dalam mengakses sekolah yang baik, mengikuti program pembelajaran tambahan, dan kurangnya bahan bacaan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan intelektual. Kondisi tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratna Khatijah Huba, Yohanes Bahari dan Rustiyarso terhadap anak petani di Desa Mulia. Pada penelitian tersebut, menunjukkan hasil bahwa salah satu faktor yang mendorong anak untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya, yaitu keadaan ekonomi dan jumlah tanggungan dalam keluarga, tingkat pendidikan orang tua yang rendah, dan kurangnya dorongan serta kesadaran orang tua akan arti pendidikan. Keterbatasan ekonomi tersebut dapat menyebabkan keluarga mengalami kesulitan dalam menyediakan dan memenuhi kebutuhan pendidikan anak.
Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mengurangi Dampak Keterbatasan Ekonomi
Meskipun keterbatasan ekonomi memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak, ada bebarapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan meningkatkan dan memudahkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Pemerintah perlu memperkuat program pendidikan dasar dan menengah, serta memberikan insentif bagi sekolah-sekolah yang melayani masyarakat dengan keterbatasan ekonomi. Peningkatan kualitas program pemerintah yang sudah ada, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu upaya yang juga dapat dilakukan. PKH merupakan program bantuan sosial dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi keluarga yang tergolong dalam kategori kurang mampu. Peningkatan kualitas PKH ini sangat penting dilakukan untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar dapat membantu keluarga miskin dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Pemerintah hendaknya juga memberikan bantuan berupa beasiswa secara merata di seluruh daerah di Indonesia untuk anak yang memiliki keterbatasan ekonomi, tetapi memiliki kemampuan akademis yang memumpuni.
Selain itu, masyarakat juga dapat berperan penting dalam mendukung keluarga-keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi. Misalnya, pembentukan Non-Governmental Organization (NGO) dan lembaga sosial yang dapat membantu menyediakan bantuan berupa makanan, pakaian, akses layanan kesehatan, dan pendidikan gratis. Selain itu, peran orang tua dalam perkembangan anak sangatlah penting, terutama dalam memberikan motivasi yang dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku anak terhadap kelangsungan pendidikan, sosial, bahkan dalam pembentukan karakter pribadi anak.
Kesimpulan
Keterbatasan ekonomi keluarga memiliki dampak yang cukup besar terhadap perkembangan anak. Dari aspek fisik, emosional dan sosial, serta pendidikan, anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi sering kali menghadapi tantangan-tantangan yang dapat menghambat pertumbuhan mereka secara optimal. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, masyarakat, orang tua, serta generasi muda untuk bekerja sama dalam menciptakan stabilitas lingkungan yang mendukung perkembangan anak dalam berbagai aspek. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi juga masih memiliki kesempatan yang sama untuk dapat mengembangkan potensi diri mereka. Mereka dapat berkembang menjadi individu yang sukses serta dapat memberikan kontribusi positif kembali kepada masyarakat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.