Respon Masyarakat terhadap Pemecahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Info Terkini | 2024-12-15 20:11:34
Pelantikan menteri era Prabowo-Gibran telah dilaksanakan. Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 dilantik pada Senin, 21 Oktober 2024 di Istana Negara Jakarta. Banyak wajah baru yang menduduki kursi pemerintahan dan lembaga baru yang dibentuk pada era kepimpinan Prabowo-Gibran. Salah satunya pemecahan kementerian pendidikan dan kebudayaan. Pada era ini kementerian tersebut dipecah menjadi tiga bagian, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dan Kementerian Kebudayaan.
Wajah-wajah baru mengisi tiga kementerian tersebut, terutama yang menarik perhatian adalah Profesor Stella Christie yang menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Begitu juga dengan musisi terkenal, Giring Ganesha Djumaryo yang menjabat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan. Dengan adanya tokoh yang sesuai bidangnya diharapkan kementerian tersebut dapat menunjang apa yang perlu dibutuhkan Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju.
Pembagian kementerian ini juga diharapkan agar kinerja pemerintah lebih fokus untuk menghadapi masalah-masalah yang ada, sehingga tidak terlewatkan sedikit pun dengan dipimpin oleh orang-orang yang cerdas, kreatif, dan inovatif. Namun, adanya pembagian kementerian ini, menimbulkan respon-respon dari kalangan masyarakat. Berbagai respon telah dilontarkan baik respon yang mendukung atau malah sebaliknya, respon yang menentang atau kurang setuju akan hadirnya pembagian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini. Banyak pendapat mereka yang dilontarkan di media sosial mengenai hal ini. Tentunya, juga menimbulkan respon-respon yang beragam untuk dibahas secara menarik pada topik kali ini.
Pemecahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat, terutama di bidang anggaran. Perebutan anggaran mungkin saja bisa terjadi, meskipun Presiden Prabowo telah mengalokasi dana untuk pendidikan yang cukup tinggi untuk saat ini. Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan juga diharapkan lebih mengerti dan lebih fokus untuk mengelola pendidikan yang ada di Indonesia. Karena banyak sekali masalah yang terjadi di dunia pendidikan dan kebudayaan yang ada di Indonesia yang belum teratasi dengan baik. Masyarakat juga mengatakan bahwasannya protokoler yang sebelumnya kemungkinan juga bisa diubah karena bertambahnya kementerian yang dibagi ini. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan yang ada di kalangan masyarakat.
Program pendidikan yang telah dilakukan menteri sebelumnya yaitu Merdeka Belajar, masih menjadi pertanyaan masyarakat, apakah program ini dilanjutkan atau diganti dengan program yang baru. Perlu diingat juga karena pembagian kementerian ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat, seperti masalah di atas. Merdeka Belajar mungkin bagi beberapa sekolah sudah layak diterapkan karena fasilitas yang memadai namun juga masih banyak sekolah yang kurang untuk penerapannya. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus terutama dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tentang hal tersebut. Karena masih banyak sekolah yang di pelosok negeri sangat kekuarangan fasilitas, ditambah bangunan gedung yang kurang mendukung siswa untuk belajar setiap harinya.
Respon positif tentang pembagian kementerian ini juga beragama. Menurut yang mereka ungkapkan pembagian kementerian ini menjadi kinerja lebih fokus untuk menghadapi masalah, karena sudah ada bagiannya masing-masing. Itu juga berdampak pada lowongan pekerjaan yang mungkin juga bertambah sehingga bisa menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia. Pemecahan masalah di lingkungan pendidikan juga mungkin lebih terlaksana dengan baik, mengingat juga tiap jenjang yang memiliki perbedaan masalah yang cukup jauh sehingga perlu untuk lebih detail penyelesesaiannya.
Kita sebagai masyarakat harus mendukung untuk kebaikan pendidikan di Indonesia utuk masa depan bangsa. Saat menuju Indonesia emas diharapkan dapat memiliki sumber daya yang berkualitas dari dalam negeri sendiri. Sehingga, kita bisa mengurangi tenaga kerja asing agar dapat mengurangi pengangguran. Apapun yang dilakukan untuk pendidikan di Indonesia, semoga lebih baik dan tidak menimbulkan masalah-masalah baru.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.