Peran dan Tantangan Ahli Gizi di Era Digital
Riset dan Teknologi | 2024-12-14 13:47:26Saat ini perkembangan teknologi dan digitalisasi melaju pesat di berbagai bidang, salah satunya dunia Kesehatan. Banyak peran di dunia Kesehatan yang telah beralih fungsi ataupun di permudah oleh teknologi. Ahli gizi menjadi salah satu profesi yang relevan dan sangat dibutuhkan di era digital, terutama terkait perubahan gaya hidup generasi sekarang yang dikelilingi produk yang serba instan dan mudah didapat.
A. Peran Ahli Gizi di Era Digital
Peran Ali Gizi di Era Digital sangat penting. Dewasa ini, banyak berkembang inovasi makanan yang kebanyakan mempunyai efek buruk dalam jangka panjang. Juga kesibukan dan pekerjaan yang di dominasi depan layar membuat kita enggan memilih makanan sehat dan lebih memilih makanan instan yang cepat dan mengenyangkan.
1. Edukasi Gizi melalui platform digital
Ahli Gizi mempunyai peran dalam memberikan edukasi dengan memanfaatkan platform digital seperti membuat webinar, media sosial, blog, aplikasi kesehatan, dan lain sebagainya. Dengan memanfaatkan platform digital, jangkauan audiens menjadi lebih luas.
2. Membimbing masyarakat memilah informasi terutama yang berkaitan dengan Gizi
Dalam Masyarakat, banyak bermunculan trend mengenai obat diet, obat penggemuk nbadan sampai yang sering kita lihat adalah makanan dan minuman viral yang kebanyakan tidak menyehatkan. Disini ahli gizi berperan sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya. Mereka bisa meluruskan mitos atau informasi palsu yang beredar melalui konten edukatif di media sosial.
3. Telekonsultasi dan Konseling Online
Dengan konsultasi online, ahli gizi dalam menjangkau pasien tidak lagi terbatas oleh jarak, terutama di daerah terpencil atau pasien yang kesulitan dalam mobilitas. Ini menjadi keuntungan bagi pasien yang ingin mendapat pelayanan Kesehatan.
B. Tantangan yang dihadapi ahli gizi di era digital
1. Bersaing dengan informasi tentang Gizi tidak terverifikasi oleh ahli
Tidak sedikit influencer di media sosial yang memberikan saran diet tanpa dasar ilmiah. Hal ini membuat para ahli gizi harus lebih berusaha untuk menunjukkan informasi yang benar melalui konten yang berlandaskan bukti ilmiah dan memiliki dampak nyata bagi kesehatan.
2. Etika dan Privasi dalam Konsultasi Online
Keamanan data pasien juga menjadi tantangan bagi ahli gizi saat melakukan layanan konsultasi online. Ahli gizi harus memastikan bahwa data yang dikumpulkan dan disimpan tetap aman serta memberikan layanan sesuai dengan standar kesehatan, sehingga menjaga kepercayaan pasien.
3. Adaptasi Terhadap Teknologi Baru
Di era digital yang berkembang cepat, ahli gizi perlu terus belajar serta beradaptasi dengan teknologi terbaru. Seperti pemahaman tentang aplikasi kesehatan atau teknologi berbasis AI yang jika dimanfaatkan dengan benar dapat mempermudah dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan
C. Kesempatan bagi profesi ahli gizi di era digital
1. Membangun Personal Branding sebagai Ahli Gizi
Media sosial adalah peluang besar bagi ahli gizi untuk membangun personal branding. Dengan menghadirkan konten berkualitas dan terverifikasi ahli, masyarakat bisa tertarik dan harapannya dapat memilah informasi terkait gizi.
2. Inovasi Produk dan Layanan Berbasis Digital
Ahli gizi dapat mengembangkan layanan digital seperti aplikasi diet, kursus nutrisi online, atau konten interaktif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern.
3. Kolaborasi dengan Startup dan Aplikasi Kesehatan
Di era sekarang tidak sulit untuk membangun kerja sama dengan pihak lain. Dengan berkembangnya startup di bidang kesehatan, ahli gizi memiliki peluang untuk bekerja sama dalam mengembangkan aplikasi kesehatan atau platform edukasi.
Di masa depan, teknologi diharapkan semakin mendukung para ahli gizi maupun profesi profesi Kesehatan yang lain untuk memberikan layanan yang lebih efektif, terjaga keamanan datanya, dan terjangkau. Para ahli gizi harus terus berinovasi dan beradaptasi supaya dapat memanfaatkan peluang yang ada serta menghadapi tantangan yang muncul di era digital. Masyarakat pun perlu diedukasi untuk mempunyai sikap kritis dalam memilah informasi kesehatan yang diperoleh dari internet.
Damar Ati Fas Sukandar/192241049/PDB 21
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.