Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Oryza Najwa Rofikya

Material Gigi: Jenis dan Peranannya dalam Kedokteran Gigi

Edukasi | 2024-12-14 10:33:34

Material gigi adalah bahan yang digunakan oleh dokter gigi untuk berbagai prosedur perawatan gigi, baik itu dalam penambalan, pembuatan mahkota, jembatan, maupun alat ortodontik. Material ini harus memiliki beberapa karakteristik utama, seperti kekuatan, ketahanan terhadap korosi, kestabilan bentuk, dan kesesuaian dengan jaringan tubuh manusia. Dengan berkembangnya teknologi kedokteran gigi, berbagai jenis material gigi telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan klinis yang semakin beragam.

1. Amalgam Gigi

Amalgam adalah salah satu bahan tambalan yang paling dikenal dan telah digunakan selama lebih dari seratus tahun. Bahan ini terdiri dari campuran logam seperti perak, timbal, tembaga, dan seng, yang memiliki daya tahan tinggi terhadap tekanan gigitan. Amalgam sering digunakan untuk tambalan pada bagian belakang gigi karena warnanya yang cenderung gelap, sehingga kurang estetik untuk gigi depan. Meskipun ada kekhawatiran terkait kandungan merkuri dalam amalgam, penelitian menunjukkan bahwa material ini aman digunakan dalam kedokteran gigi.

image from https://www.drsurya.com/

2. Komposit Resin

Komposit resin adalah bahan tambalan yang lebih modern dan lebih estetis dibandingkan amalgam. Bahan ini terbuat dari campuran resin plastik dan partikel kaca atau silikon dioksida. Komposit resin dapat dicocokkan dengan warna gigi alami, sehingga sangat ideal untuk tambalan gigi depan atau area yang terlihat. Kelebihan lainnya adalah daya rekat yang baik dengan struktur gigi, yang mengurangi kemungkinan terjadinya kebocoran atau karies sekunder. Meskipun demikian, komposit resin tidak sekuat amalgam dalam menahan tekanan gigitan yang berat, sehingga lebih cocok untuk gigi yang tidak terlalu banyak menerima tekanan.

image from https://gbu-taganskij.ru/

3. Keramik

Keramik adalah bahan yang digunakan untuk pembuatan mahkota gigi, inlay, dan onlay. Bahan ini memiliki keunggulan estetik karena sangat mirip dengan warna dan transparansi gigi asli. Keramik juga sangat tahan lama, kuat, dan tahan terhadap perubahan warna, menjadikannya pilihan utama untuk pasien yang mengutamakan penampilan. Namun, biaya pembuatan mahkota keramik lebih tinggi dibandingkan dengan material lainnya, dan proses pembuatannya lebih kompleks.

image from https://www.istockphoto.com/

4. Logam dan Paduan Logam

Selain amalgam, logam juga digunakan untuk pembuatan mahkota atau jembatan gigi. Paduan logam seperti emas dan palladium memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap tekanan, korosi, dan abrasi. Mahkota logam juga sangat cocok untuk gigi belakang yang tidak terlihat oleh orang lain, mengingat warnanya yang kurang estetis. Meskipun mahal, logam memiliki umur pakai yang sangat panjang dan sangat cocok digunakan pada pasien yang membutuhkan pemulihan jangka panjang.

image from https://danajamesnorth.blogspot.com/

5. Polimer dan Silikon

Polimer dan silikon sering digunakan untuk pembuatan alat ortodontik seperti kawat gigi, pelindung mulut, atau penahan gigi. Material ini memiliki elastisitas yang baik dan dapat disesuaikan dengan kondisi pasien. Bahan ini juga ringan dan cukup fleksibel, sehingga nyaman digunakan dalam jangka waktu lama. Selain itu, bahan silikon digunakan dalam pembuatan pelindung gigi untuk atlet atau pasien yang mengalami gigi sensitif.

image from https://www.istockphoto.com/

6. Bahan Pengikat dan Adhesif

Selain material utama, bahan pengikat atau adhesif juga penting dalam kedokteran gigi. Adhesif ini digunakan untuk mengikat bahan tambalan pada struktur gigi yang ada. Beberapa jenis adhesif mengandung resin yang dapat mengikat langsung ke permukaan gigi, memberikan kekuatan tambahan pada tambalan komposit.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image