Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nashwa Ghania Dhuhita Pasha

Pergaulan Bebas dan Masa Depan: Mengapa Remaja Perlu Menghindari Kehidupan Tanpa Batas?

Edukasi | 2024-12-10 22:53:01
Sumber Gambar : https://jdih.sukoharjokab.go.id/berita/detail/waspadai-pergaulan-bebas-bagi-generasi-bangsa
Sumber Gambar : https://jdih.sukoharjokab.go.id/berita/detail/waspadai-pergaulan-bebas-bagi-generasi-bangsa

Beberapa tahun belakangan ini maraknya berita anak dibawah umur hamil diluar nikah, banyaknya remaja yang mengonsumsi narkoba, minuman keras. Pergaulan Bebas adalah fenomena yang semakin meluas di kalangan para remaja saat ini, Meskipun interaksi sosial sangat penting untuk perkembangan. Masa-masa beranjak remaja, cenderung menginginkan kesenangan duniawi saja, dan tidak memperhatikan dampak negatifnya. Remaja adalah individu atau kelompok yang emosialnya rentan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman yang bergaul bebas makin membuat kurangnya potensi generasi muda dalam kemajuan jaman. Namun pergaulan bebas masih dianggap tabu di beberapa budaya dan dianggap sebagai bagian dari perkembangan sosial yang alami.

Seperti yang kita semua ketahui bahwasanya pergaulan bebas memiliki dampak yang negatif dan dapat merusak masa depan sekaligus dapat merusak kesehatan mental serta kesehatan fisik. Pergaulan bebas sekarang sudah mulai berkembang di lingkungan anak sekolah, hampir sebagian dari meraka telah melakukan hubungan intim, merokok, dan mengkonsumsi narkoba. Dilansir dari beberapa artikel dan jurnal yang telah saya baca, peneliti dari Badan Koordinasi Kerluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa terdapat 5.912 wanita dengan umur sekitar 15-19 tahun secara nasional pernah melakukan hubungan seksual, sedangkan jumlah pria yang mencapai 6.578 atau setara dengan 3.7% pernah melakukan hubungan seksual. Tahun 2016,World Health Organization (WHO) menemukanbahwa di Yaman, Nepal, India, negara-negara Karibia dan Eropa, serta sepuluh negara Amerika Latin, kasus hubungan seksual remaja telah mencapai lebih dari 21% atau sama dengan seperlima dari total remaja dan presentase kasus remaja laki-laki dalam hubungan seksual lebih tinggi daripada remaja perempuan yaitu sebesar 24%. Kasus hamil di luar nikah dan aborsi sebelum berusia 20 tahun pun tercatat sebesar 5,7% dari natalitas (Inchley & Currie, 2014). Di Indonesia sendiri telah mencapai sebesar 15%-20% dari total remaja sudah pernahberhubungan seks pra-menikah dan terdapat 15 juta remaja perempuan yang telah melahirkan setiap tahunnya (Yusfarani, 2020).Berikut ini terdapat beberapa cara yang dapat meminimalisir pergaulan bebas :

1. Komunikasi Terbuka

Maksud dari komikasi yang terbuka disini adalah mebuat komunikasi yang baik dengan orang tua atau guru konseling dengan anak yang sudah beranjak remaja, karena ini sangatlah penting untuk mengatasi masalah seperti terjadinya salah pergaulan dan terjadinya hal hal yang tidak diinginkan. Jika para remaja dan dewasa merasa nyaman berbicara tentang masalah yang mereka hadapi, mereka cenderung lebih mencari tempat untuk memberinya bimbingan dan dukungan. Diskusi terbuka dengan orang tua juga dapat mengurangi tekanan mental dan cenderung dapat meningkatkan rasa percaya terhadap diri sendiri.

2. Lingkungan Yang Terbuka

Apabila mempunyai lingkungan rumah dan sekolah yang positif, hal ini juga dapat membantu para remaja untuk terhindar dari pergaulan bebas. Para remaja lebih dianjurkan untuk mengikuti berbagai hal yang lebih bermanfaat dan dapat mengisi waktu luang dengan hal yang positif, seperti halnya mengikuti berbagai klub olahraga, ekstra seni, atau mengikuti program komunitas seperti pengabdian kepada masyarakat, atau dapat mengikuti kajian kajian.

3. Adanya Edukasi Dan Kesadaran

Memberikan edukasi kepada anak anak remaja agar mereka tidak terjerumus dipergaulan bebas adalah salah satu hal yang sangat dianjurkan. Sebagai orang tua dan guru sangat perlu untuk memberikan informasi mengenai resiko dalam salah pergaulan, seperti resiko dalam kesehatan, resiko mental, dan lain sebagainya. Kesehatan Reproduksi adalah suatu keutuhan dari kesejahteraan jasmani, psikis, dan sosial yang tidak hanya terlepas dari suatu penyakit atau ketidak normalan fisik dalam hal reproduksi. Dengan kata lain, pada melainkan kesejahteraan psikologis. Apabila para remaja masih minim akan pengetahuan akan kesehatan reproduksi maka akan muncul berbagai kasus kesehatan reproduksi remaja, seperti melakukan hubungan seksual pra-nikah, hamil saat usia dini dan usia rahim yang masih belum kuat, resiko dikeluarkannya dari sekolah, aborsi,terjangkit penyakit yang menular seperti HIV/AIDS, Sifilis, Klamidia, dan Gonore. Beberapa penyakit yang telah disebutkan sebelumnya adalah contoh penyakit yang menular apabila telah mengkonsumsi narkoba, merokok, meminum minuman keras, dan melakukan seks bebas.

Macam-macam penyakit yang dapat terjangkit apabila salah dalam pergaulan, seperti merokok yang berlebih, meminum minuman keras, mengkonsumsi narkoba, dan melakukan seks pra-nikah atau seks bebas :

1. Penyakit HIV/AIDS

Penyakit ini dapat terjadi apabila pelaku telah mengkonsumsi jenis narkoba suntik, hal ini dikarenakan pelaku akan menggunakan jarum suntik secara bergantian dan bergilir serta melakukan hubungan seksual yang tidak aman dan berganti-ganti pasangan. Pada umumnya orang yang telah terjangkit HIV AIDS ini tidak mengetauhi apakah dia telah terinfeksi penyakit tersebut atau belum, karena tidak ada gejala apabila telah terinfeksi.

2. Penyakit Hepatitis C dan B

Penyakit ini juga dapat terjangkit apabila pelakuu telah mengkonsumsi jenis narkoba suntik, virus hepatitis B dan C ditularkan lewat darah yang bisa berasal dari saling tukar jarum suntik oleh IDU (Injection drug user), serta alat tato yang tidak disteril. Umumnya seseorang tidak menyadari jika ia terinfeksi penyakit ini hingga kondisinya semakin parah bahkan bisa menjadi sirosis serta kanker hati.

3. Kemampuan Kognitif yang Menurun

Terjadinya penurunan kognitif ini dikarenakan pelaku telah mengkonsumsi narkoba, rata rata narkoba akan langsung menyerang otak dan mengakibatkan kemampuan untuk berfikir,dan mengingat atau Kognitifnya menurun dan untuk anak remaja akan sangat menggagu pembelajarannya dan akan menyebabkan prestasi turun, dan bahkan lebih parahnya dapat mengakibatkan orang yang mengkonsumsi akan kehilangan ingatannya dalam jangka waktu yang panjang, tidak mempu berfikir, ekstasi membuat sulit konsentrasi, ganja menyebabkan gangguan persepsi dan berpikir, serta shabu yang menyebabkan gangguan saraf.

4. Gangguan Pada Hati (liver) dan Ginjal

Seperti yang kita ketahui fungsi dari kedua organ ini berfungsi sebagai penyaring dan mengeluarkam racun racun yang ada di dalam tubuh. Apabila telah mengonsumsi narkoba proses penetralan dan pengeluaran racun dari dalam tubuh ini menjadi terganggu, sehingga hati dan ginjal harus bekerja lebih keras yang membuatnya berisiko mengalami gangguan atau rusak. Resiko ini dapat terjadi pada orang yag telah mengkonsumsi narkoba terutama ekstasi, heroin, kokain, dan shabu-shabu yang dapat memicu gagal ginjal.

5. Gangguan pada Paru-paru dan pernafasan

Gangguan ini dapat terjadi akibat menghirup asap rokok, mengkonsumsi rokok yang dimana ini semua dapat terjual dengan cara dioplos, karena pengoplosan ini ada zat zat berbahaya yang telah ditemukan di dalamnya, dan sangat tidak diperbolehkan untuk dihirup agar organ paru paru dan sistem pernapasan tidak ada gangguan.

6. Penyakit SIFILIS

SIFILIS adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, penyakit sifilis ini dapat disebut juga dengan penyakitt Raja Singa. Penularan dari penyakit ini baru aktif pada hari ke 10 hingga 90 hari setelah terjangkit. Gejala-gejala daripenyakit ini dengan adanya timbul luka kecil yang berada pada tempat bakteri itu menyerang dan akan menjadi ruam. Penyakit ini harus segera ditangani, apabila terlambat akan mengakibatkan kebutaan, tuli, kerusakan hati, dan masih banyak lagi dampak yang lebih parah.

7. Penyakit Klamidia

Penyakit Klamadia ini dapat terjadi karena telah melakukan seks bebas, dan penyakit ini dapat dialami oleh pria maupun wanita. Gejala apabila terjadi pada pria adalah adanya peradangan pada saluran kencing, mengeluarkan cairan dari mr.p, hingga penis menjadi terasa sakit. Sedangkan gejala yang terjadi pada wanita adalah infeksi pada saluran kemih, serviks, dan bahkan rahim, keluar cairan yang tidak normal dari Ms.V, hingga terasa panas saat buang air kecil. Gangguan ini perlu diatasi segera agar tidak menular pada pasangan seksual.

8. Penyakit Gonore

Penyakit Gonore ini memilik nama lain yaitu penyakit kencing bernanah. Jadi, penyakit ini dapat terjadi dengan gejala seperti terasa sakit saat buang air kecil, keluar cairan nanah di ujung mMr.P maupun Ms.V, hingga terasa nyeri pada area kelamin. Tidak hanya itu penyakit gonore ini juga dapat terjadi di dubur, dengan gejala gatal pada dubur, merasakan sakit pada dubur, gerakan usus yang sangat menyakitkan, hingga terjadi pendarahan.

9. Gangguan jiwa

Pecandu atau pengguna narkoba jangka panjang akan membuat zat-zat kimia dalam barang haram tersebut membuat sistem sarafnya rusak dan merangsang kelainan perilaku seperi berhalusinasi, ilusi dan gangguan cara berpikir yang memicu gangguan kejiwaan. Serta seks bebas juga dapat mengakibatkan gangguan jiwa, Nah, beberapa masalah mental yang bisa terjadi, seperti perasaan bersalah, gangguan kecemasan, depresi, obsessive-compulsive disorder (OCD). Selain itu, melakukan seks bebas juga dapat meningkatkan risiko untuk hamil di luar nikah. Tentu hal ini dapat mengganggu kesehatan mental karena adanya tekanan sosial dan tidak siapnya diri untuk berumah tangga.

DAFTAR PUSTAKA

1. Basari, A . I. , Prasetyo, A. , Astiti, Y. D. , & Tisya, V. A. (2021). Peningkatan Kesadaran Dan Kognitif Remaja Dusun Sidorejo RT 06 Ngestiharjo Kasihan Bantul Melalui Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Dampak Pergaulan Bebas Berbasis Pedagosis. JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat), 17(2), 2021: 220-232.

2. Dewi, A. C. , Zahra, N. L. , Sras, K. , & Wilmah. (2023). Peran Orang Tua dalam Mengatasi Pengaruh Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja. JRP (Jurnal Riset Pendidikan).

3. Dr.Makarim, F. R. (2022). Catat, Ini 7 Dampak Seks Bebas bagi Kesehatan Fisik dan Mental. Diakses pada 05 Oktober 2022, dari

4. Humas BNN. (2013). Penyakit-penyakit yang Mengintai si Pecandu Narkoba. Diakses pada 26 April 2013, dari

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image