Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Najeela Askanah

Kunci Masa Depan untuk Mengakhiri Stunting

Teknologi | 2024-12-07 08:39:51

Stunting adalah salah satu tantangan besar yang dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Masalah ini tidak hanya soal tinggi badan anak yang terhambat, tetapi juga mencakup dampak yang jauh lebih luas: rendahnya kemampuan kognitif, rentannya anak terhadap penyakit, hingga keterbatasan mereka untuk berkontribusi optimal di masa dewasa. Stunting adalah masalah kompleks yang melibatkan berbagai aspek, mulai dari kemiskinan, kurangnya akses makanan bergizi, hingga minimnya edukasi tentang gizi.

Namun, teknologi kesehatan menawarkan harapan baru di tengah kesulitan ini. Saya percaya bahwa teknologi dapat sangat membantu dalam mengatasi stunting jika digunakan dengan benar. Ini dapat mendeteksi masalah sejak dini dan menawarkan solusi yang lebih efisien dan inklusif.

Kita sekarang berada di era perkembangan teknologi kesehatan yang pesat. Misalnya, perangkat wearable yang dulunya hanya digunakan untuk menghitung langkah atau detak jantung sekarang dapat memantau pola pertumbuhan anak dan memungkinkan identifikasi lebih cepat dari kemungkinan stunting. Kecerdasan buatan (AI) bahkan dapat menganalisis data pertumbuhan anak dan memberi tahu mereka apa yang harus mereka makan.

Teknologi berbasis blockchain juga mulai menunjukkan potensinya, terutama dalam memastikan distribusi makanan bergizi yang transparan di daerah rawan stunting. Misalnya, melalui penggunaan blockchain, distribusi makanan dapat dilacak secara real-time, yang membuatnya lebih akurat dan tepat sasaran.

Bahkan teknologi drone pun bisa menjadi solusi. Di daerah terpencil yang sulit dijangkau, drone dapat digunakan untuk mengirimkan alat diagnostik sederhana, seperti timbangan anak atau alat pengukur tinggi badan, langsung ke masyarakat setempat. Ini memungkinkan pengumpulan data tanpa bergantung pada infrastruktur yang sering kali terbatas di wilayah tersebut.

Mengapa Teknologi Penting untuk Mengatasi Stunting?

Teknologi bukan sekadar alat, tapi solusi untuk menjembatani berbagai kesenjangan yang selama ini menjadi akar masalah stunting. Salah satu tantangan utama dalam mengatasi stunting adalah kurangnya data yang akurat dan real-time. Banyak anak tidak terdeteksi stunting hingga kondisinya cukup parah karena minimnya alat diagnostik atau tenaga kesehatan yang memadai di daerah terpencil.

Di sinilah teknologi menjadi penting. Dengan aplikasi ponsel yang murah dan mudah diakses, misalnya, ibu-ibu di pedesaan bisa memantau pertumbuhan anak mereka sendiri. Aplikasi ini bisa memberi peringatan dini jika ada tanda-tanda stunting, sekaligus memberikan saran praktis tentang menu makanan bergizi yang bisa disiapkan dengan bahan-bahan lokal.

Namun, teknologi tidak hanya berperan dalam deteksi dini. Edukasi masyarakat juga bisa diubah menjadi lebih menarik dengan pendekatan teknologi. Bayangkan, sebuah aplikasi edukasi yang menggunakan video interaktif, bahasa lokal, atau animasi untuk mengajarkan pentingnya pola makan sehat. Ini bisa menjadi cara yang lebih efektif dibandingkan metode penyuluhan tradisional yang sering kali kurang menarik perhatian masyarakat.

Tentu, teknologi bukan tanpa tantangan. Isu terbesar yang saya lihat adalah kesenjangan akses. Teknologi canggih seperti AI atau blockchain memang menjanjikan, tapi sering kali hanya tersedia di kota besar atau komunitas dengan sumber daya cukup. Bagaimana dengan masyarakat yang tinggal di pelosok atau mereka yang bahkan tidak memiliki akses internet?

Selain itu, ada tantangan budaya dan edukasi. Tidak semua orang terbiasa dengan teknologi, terutama generasi yang lebih tua. Edukasi tentang cara menggunakan aplikasi atau perangkat kesehatan harus dilakukan dengan pendekatan yang sederhana dan sesuai konteks lokal.

Privasi data juga menjadi perhatian besar. Ketika semakin banyak data anak dan keluarga yang dikumpulkan melalui aplikasi atau perangkat wearable, bagaimana data ini dijamin keamanannya? Apakah ada risiko data ini disalahgunakan?

Menurut saya, penggunaan teknologi untuk mengatasi stunting harus dimulai dengan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak. Pemerintah, perusahaan teknologi, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menghasilkan inovasi yang benar-benar bermanfaat.

Teknologi kesehatan di masa depan bisa menjadi kunci untuk mengatasi stunting secara menyeluruh. Namun, teknologi bukanlah solusi instan. Keberhasilannya bergantung pada bagaimana kita mengintegrasikan teknologi ini dengan kebutuhan masyarakat, membangun infrastruktur yang mendukung, dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal.

Generasi bebas stunting bukanlah mimpi yang mustahil. Dengan teknologi yang inklusif, pendidikan yang memadai, dan kolaborasi yang solid, kita bisa membangun masa depan di mana setiap anak tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih potensi terbaik mereka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image