Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jaja Jamaludin

Relevansi Deep Learning dengan Kurikulum Merdeka

Didaktika | 2024-12-07 04:52:58

Deep Learning, yang berfokus pada pembelajaran mendalam dan bermakna, memiliki relevansi yang kuat dengan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini dirancang untuk mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, kreatif, dan mampu berpikir kritis, yang merupakan inti dari pendekatan Deep Learning. Berikut adalah poin-poin utama relevansinya:

1. Berpusat pada Siswa (Student-Centered Learning)

Deep Learning menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana mereka aktif mengeksplorasi, bertanya, dan menyelesaikan masalah. Kurikulum Merdeka mengadopsi pendekatan serupa melalui proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dan pembelajaran berbasis proyek.

2. Mendorong Pemahaman Mendalam

Deep Learning bertujuan mengembangkan pemahaman konseptual yang mendalam, bukan sekadar hafalan. Kurikulum Merdeka mendukung ini dengan memberikan kebebasan kepada guru untuk merancang pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan siswa.

3. Fokus pada Keterampilan Abad ke-21

Deep Learning relevan dengan tujuan Kurikulum Merdeka untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. Siswa diajak untuk menganalisis informasi, berpikir reflektif, dan menerapkan pengetahuan secara nyata.

4. Integrasi Teknologi

Kurikulum Merdeka mendukung penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Deep Learning memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan adaptif, misalnya melalui analisis data dan pembelajaran berbantuan AI.

5. Pembelajaran Holistik dan Interdisipliner

Kurikulum Merdeka mengadopsi pendekatan holistik yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Deep Learning juga berfokus pada pembelajaran yang memadukan berbagai aspek kognitif, sosial, dan emosional untuk menghasilkan pemahaman yang utuh.

6. Pengembangan Profil Pelajar Pancasila

Deep Learning berkontribusi pada penguatan karakter siswa sesuai dengan profil pelajar Pancasila, seperti kemandirian, kemampuan berpikir kritis, dan kepekaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

7. Mendorong Guru sebagai Fasilitator

Dalam Kurikulum Merdeka, guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui eksplorasi pengetahuan. Peran ini sejalan dengan konsep Deep Learning, di mana guru membantu siswa membangun pemahaman melalui interaksi aktif dan refleksi.

Dengan keselarasan tersebut, penerapan Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, menjadikan siswa lebih siap menghadapi tantangan dunia nyata dan masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image