Mirisnya Fasilitas Transportasi Umum di Kota Surabaya
Curhat | 2024-12-06 22:21:37Transportasi umum menjadi salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh kota besar dalam menghadapi era globalisasi. Jika melihat pada beberapa kota maju yang ada di dunia, seperti Seoul, London, dan Tokyo transportasi umum atau transum menjadi pilihan utama masyarakatnya untuk mempermudah mobilisasi.
Suksesnya kota-kota maju di berbagai penjuru dunia dalam mempengaruhi masyarakatnya untuk menggunakan transportasi umum tak lepas dari peran pemerintahnya. Sistem transportasi umum yang cepat, nyaman, bersih, dan aman menjadi faktor yang memengaruhi masyarakat dalam memilih moda transportasi. Selain itu, aspek pendukung lainnya pada transum juga harus diperhatikan seperti halte dan jalur khusus yang dapat membantu mobilisasi transum.
Surabaya sebagai kota terbesar ke-2 di Indonesia sudah seharusnya untuk mengutamakan pembangunan fasilitas transportasi umum. Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah Kota Surabaya gencar untuk menambah jenis dan unit transum yang ada di Surabaya. Bebeberapa daftar angkutan umum seperti Suroboyo Bus, Trans Semanggi, dan yang terbaru Feeder Wirawiri.
Adanya ketiga transportasi umum tersebut telah membantu mobilisasi masyarakat Surabaya. Bahkan, pada saat menjelang weekend terkadang armada Trans Semanggi K3L terlihat penuh sesak oleh masyarakat rantau menuju Terminal Purabaya untuk kembali ke daerah asalnya. Selain itu, tambahan armada Feeder Wirawiri juga menjadi pilihan masyarakat karena rutenya yang variatif dan lebih menjangkau area pemukiman penduduk.
Meskipun telah memiliki tiga jenis angkutan umum, Pemkot Surabaya masih memiliki banyak PR dalam pengembangan transportasi umum. Berbagai permasalahan masih menghantui dalam pengembangan transportasi umum di Surabaya yang membuat fasilitas Surabaya Bus terlihat tidak optimal, seperti tidak adanya jalur khusus bus yang mengakibatkan kemacetan karena jalur bus dan kendaraan pribadi lainnya jadi satu dan minimnya papan informasi terkait rute di semua halte (1). Selain itu, minimnya armada, halte yang terbatas dan tidak layak pakai juga memengaruhi tingkat penggunaan transportasi umum oleh warga surabaya yang kurang optimal. Minimnya armada yang tersedia, berakibat pada rute yang terbatas dan jadwal keberangkatan yang terlalu jauh jarak waktunya, sementara itu halte yang terbatas menyebabkan jauhnya akses pada beberapa halte untuk dijangkau oleh masyarakat pada area tertentu dan juga pada beberapa titik terlihat fasilitas halte tidak layak pakai yang dapat mengurangi kenyamanan pengguna transum. Pada beberapa titik pemberhentian, halte hanya sekadar tiang rambu tanpa atap dan tempat duduk, serta minimnya papan informasi mengenai rute dan waktu keberangkatan.
Perlu diketahui bahwa APBD Kota Surabaya pada tahun 2023 sebesar Rp11,5 T “hanya” memiliki anggaran untuk transportasi umum sebesar Rp 235,9 M (2% APBD), sementara Kota Semarang memiliki APBD yang jauh lebih kecil atau setengah dari Kota Surabaya yaitu sebesar Rp5,46 T mampu untuk menggelontorkan dana hingga 260 M (5% APBD). Sebagai perbandingan Trans Semarang memiliki total armada sebanyak 170 bus dengan 8 rute utama (2), sedangkan Suroboyo Bus memiliki total 45 bus dengan 4 rute utama(3). Terlihat cukup jauh selisih anggaran transportasi umum antar dua kota tersebut membuat Pemkot Surabaya terkesan tidak serius dalam mengembangkan transum yang ada di Kota Surabaya, padahal Surabaya sebagai kota terbesar ke-2 di Indonesia diharapkan memiliki transportasi umum yang memadai dan dapat mempermudah mobilisasi masyarakatnya.
Sudah seharusnya Pemkot Surabaya untuk memperbaiki dan mengembangkan transportasi umum yang ada di Surabaya. Langkah awal yang dapat diambil oleh Pemkot Surabaya adalah dengan menaikkan anggaran transportasi umum sekitar 4–5% dari total APBD. Anggaran tersebut nantinya dapat difokuskan pada penambahan armada, pembangunan dan perbaikan halte, serta merancang jalur khusus anti-macet untuk angkutan umum. Transportasi umum yang memadai nantinya akan membantu untuk mengurangi kemacetan di Kota Surabaya yang nantinya meningkatkan produktivitas masyarakat Surabaya. Sedikit pengingat bahwa transportasi online, seperti ojol dan sejenisnya bukanlah solusi dari kurangnya transportasi umum yang ada di Surabaya.
Refrensi :
- Damaiyanti Nurdiana A, Wahyudi KE, Studi P, Publik A, Timur J. Efektivitas Suroboyo Bus dalam Mengatasi Kemacetan Kota Surabaya. 2023;12(3). Available from: www.publikasi.unitri.ac.id
- Trans Semarang. Trans Semarang pastikan armada yang operasional telah menjalani uji KIR. Trans Semarang [Internet]. 2023 Nov 21 [cited 2024 Dec 6]. Available from: https://transsemarang.semarangkota.go.id/detailarticle/Trans-Semarang-Pastikan-Armada-Yang-Operasional-Telah-Menjalani-Uji-KIR#:~:text=Trans%20Semarang%20saat%20ini%20memiliki%20total%20245%20armada
- Tribunnews. Pemkot Surabaya akan tambah 12 armada Suroboyo Bus dan 38 wirawiri di akhir 2024 [Internet]. 2024 Aug 4 [cited 2024 Dec 6]. Available from: https://surabaya.tribunnews.com/2024/08/04/pemkot-surabaya-akan-tambah-12-armada-suroboyo-bus-dan-38-wirawiri-di-akhir-2024
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.