Serangan Fajar: Ancaman Terhadap Demokrasi
Politik | 2024-12-06 15:53:00
Serangan fajar merupakan praktik politik yang biasa terjadi menjelang pemilihan, yang mana beberapa pihak terutama calon-calon yang akan dipilih membagikan sejumlah uang atau barang kepada masyarakat bertujuan untuk memengaruhi masyarakat agar memilih mereka. Biasanya dilakukan pagi hari menjelang pemilihan. Praktik ini banyak sekali digunakan oleh calon-calon yang akan dipilih seperti calon legislatif, calon kepala daerah, karna dianggap strategi yang cukup manjur untuk mendapatkan perolehan suara.
Meskipun terlihat sepele bahkan lumrah sejatinya praktik ini sangatlah merusak integritas demokrasi. Serangan fajar atau politik uang (money politics) sangat memengaruhi pada anggapan masyarakat terhadap pemilu, masyarakat yang rentan dan kurang teredukasi bisa dengan mudah dipengaruhi untuk memilih karena materi. Masyarakat yang terkena praktik ini merasa dipaksa atau terpaksa untuk memilih calon tertentu karena sudah menerima uang atau tersebut. Dalam demokrasi yang benar setiap pemilih memiliki kebebasan dalam memilih tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Serangan fajar juga menciptakan ketidakadilan yang mana masyarakat mengurungkan niat memilih yang sesuai dengan pilihannya demi mengutamakan kepentingan materi, hal ini sudah sangat melenceng pada nilai-nilai demokrasi. Serangan fajar juga menyebabkan pemilih tidak memilih berdasarkan gagasan, visi dan misi serta kualitas calon pemipin. Maka hal ini akan berdampak buruk pada kedepannya karena salah pilih pemimpin.
Dalam jangka panjang seragan fajar akan membentuk politik transaksional dan kurang idealis, serta menumbuhkan sikap apatis dan pemahaman terhadap masyarakat bahwa suara mereka dihargai dengan uang atau barang apabila suara mereka tidak dihargai dengan uang atau barang maka mereka memilih untuk abai dan golput.
Serangan fajar merupakan ancaman yang harus segera ditindak dengan tegas seperti pengawasan yang lebih ketat, penanaman edukasi terhadap masyarakat tentang politik yang baik, penerapan sanksi berat terhadap pelaku-pelaku politik uang.
Menjaga demokrasi yang sehat adalah tanggung jawab bagi seluruh warga negara Indonesia, maka dari itu dalam mewujudkan keutuhan demokrasi diperlukan kerja sama seluruh lapisan masyarakat melalui pemilu, kita wujudkan keutuhan demokrasi dengan kebebasan dalam memilih tanpa adanya intervensi materi yang mengubah pilihan mereka.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.