Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nur Madinina

Ayat-ayat Al-Qur'an tentang Pendidikan

Agama | 2024-12-05 12:57:31

A. Pengertian Pendidikan

Secara etimologi kata pendidikan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “pandita” yang berarti pandai. Dalam bahasa Arab pendidikan disebut dengan tarbiyah yang diambil dari kata rabba-yurabbi-tarbiyah yang berarti memilihara, mengurus, merawat, dan mendidik. Kata tarbiyah memiliki makna yaitu, proses pengembangan dan bimbingan yang dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap dari yang mudah ke yang sulits sedemikian sehingga sehingga mutarabbi (anak didik) bisa dewasa dan mandiri untuk hidup di tengah masyarakat. Dari segi terminologis, Samsul Nizar menyimpulkan dari bebarapa pemikiran dan pendapat para ahli bahwa pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara bertahap dan berproses. Berikut beberapa pengertian pendidikan menurut para ahli:

Menurut Ki Hajar Dewantara, pengertian pendidikan adalah proses menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak peserta didik, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh pendidik kepada peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

Menurut Stella Van Petten Henderson, pendidikan didefinisikan sebagai kombinasi pertumbuhan, perkembangan diri, dan warisan sosial. Menurut Carter V. Good, pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku bermasyarakat. Menurut Carter, pendidikan juga diartikan sebagai proses sosial di mana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang terorganisir, seperti rumah atau sekolah sehingga dapat mencapai perkembangan diri dan kecakapan sosial.

Undang-Undang Republik Indonesia Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan merupakan usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.

B. Penjelasan Ayat-ayat Tentang Pendidikan

An-Nisa [4]:9

 Tafsir dari Surah An-Nisa [4]:9 Pembahasan ayat ini masih berkisar tentang para wali dan orang-orang yang diwarisi, yaitu mereka yang dititipi anak yatim. Dalam ayat ini mengingatkan kepada mereka yang berada di sekeliling para pemilik harta yang sedang menderita sakit. Mereka seringkali memberi nasihat kepada pemilik harta yang sakit itu, agar yang sakit itu mewasiatkan kepada orang-orang tertentu sebagian dari harta yang ditinggalkannya, sehingga anak-anaknya sendiri terbengkalai.

Surah An-Nisa ayat 9 berpesan kepada mereka: “Dan hendaklah orang-orang yang memberi nasihat kepada pemilik harta agar memberikan hartanya kepada orang lain sehingga anak- anaknya sendiri terbengkalai, hendaklah mereka membayangkan seandainya mereka akan meninggalkan di belakang mereka, yakni setelah kematian mereka, anak-anak yang lemah, karena masih kecil atau tidak memiliki harta, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka atau penganiayaan atas mereka, yakni anak-anak yang lemah itu. Jika keadaan serupa mereka alami, apakah mereka akan menerima nasihat-nasihat yang mereka berikan itu? Tentu saja tidak! Karena itu hendaklah mereka takut kepada Allah SWT atau keadaan anak-anak mereka di masa depan. Oleh karena itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah SWT dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya, dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar dan tepat.

Menurut Sayyid Tanthawi berpendapat bahwa ayat di atas ditujukkan kepada semua kalangan, karena semua diperintahkan untuk berlaku adil, berucap yang benar dan tepat, dan semua khawatir akan mengalami apa yang digambarkan di atas.

 Keterkaitan Surah Surah An-Nisa [4]:9 dengan Pendidikan

Pada ayat ini membahas tentang tanggung jawab orang tua dalam mendidik anaknya supaya tidak meninggalkan generasi yang lemah. Untuk itu orang tua haruslah berperilaku adil terhadap anaknya dengan cara memberi nafkah kepada mereka, agar ketika ia meninggal harta yang diusahakan masih ada untuk kelangsungan hidup anaknya, dan jangan sampai mereka meninggalkan generasi yang lemah secara fisik maupun mental. Selain itu ayat ini berpesan kepada orang tua yang diwasiati anak yatim supaya memberikan keteladanan perbuatan dan perkataan yang baik serta membiasakan berakhlakul karimah. Nilai-nilai yang terdapat dalam surah An-Nisa ayat 9 mengenai tanggung jawab orang tua dalam mendidik anaknya adalah nilai berkelanjutan pendidikan, nilai kesinambungan dalam tujuan pendidikan, nilai aspek pendidikan, dan nilai kasih sayang. Keadaan lemah pada ayat ini dapat dikaitkan dengan rusaknya karakter yang dimiliki anak remaja. Untuk memperbaiki kerusakan karakter pada remaja, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan pendidik, yaitu sebagai berikut:

a. Memperkuat keimanan atau akidah kepada Allah SWT.

b. Menanamkan persaan dekat kepada Allah SWT.

c. Mewujudkan lingkungan religius, baik melalui bahan bacaan, tontonan, maupun lingkungan pergaulan

Al-Luqman [21]:13

 Tafsir dari Surah Al-Luqman [21]:13 Diambil dari kisah Luqman tentang bagaimana mendidik anak sejak dini yaitu dengan memberikan pengajaran suatu nasihat kepada anaknya untuk beriman kepada Allah dengan mendirikan shalat dan saling menasihati untuk berbuat kebaikan, sebagaimana firman Allah pada surah Al-Luqman ayat 13 yaitu: dan ingatlah Luqman ketika berkata pada anaknya diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya, “hai anakku janganlah mempersekutukan (Allah) benar-benar kedzaliman yang besar”.

Dalam surah Al-Luqman ayat 13 membahas dimana Luqman memberikan nasihat kepada anaknya tentang jangan pernah mempersekutukan Allah SWT karena itu merupakan perbuatan syirik dan dapat merusak akidah manusia.

 Keterkaitan Surah Al-Luqman [21]:13 dengan Pendidikan

Keterkaitan surah Al-Luqman ayat 13 dengan pendidikan dapat dilihat dari tafsir ayat tersebut. Di mana pada ayat tersebut membahas tentang Luqman yang memberikan nasihat kepada anaknya untuk tidak menyekutukan Allah. Sedemikian sehingga, pembahasan ayat tersebut merujuk pada pendidikan tauhid (ketuhanan) yang dimulai dari keluarga.

Al-Maidah [5]:67

 Tafsir dari Surah Al-Maidah [5]:67 Menurut penjelasan dari Ibn Katsir, Allah SWT berfirman sambal mengkhitabi hamba dan rasul-Nya Muhammad SAW. dengan ungkapan “Rasul” dan menyuruhnya supaya menyampaikan seluruh perkara yang dibawanya dari Allah SWT. dan Nabi Muhammad telah melaksanakan perintah itu dan menjalankan risalah dengan sempurna. Menurut Fakhrudin ar-Razi, yang dikutip dari tafsir al-Misbah berpendapat bahwa ayat ini merupakan janji dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW bahwa ia akan dipelihara Allah dari gangguan dan tipu daya dari orang-orang Yahudi dan Nashrani. Thahir bin ‘Asyur menambahkan bahwa, ayat ini mengingatkan rasul agar menyampaikan ajaran agama kepada ahli kitab tanpa menghiraukan kritik dan ancaman mereka. Berbagai teguran keras yang disampaikan kepada ahli kitab itulah dihadapkan pada kecenderungan sikap lemah lembut Nabi SAW. yang merupakan hal khusus, yang mengantar kepada turunnya peringatan tentang kewajiban menyampaikan risalah disertai jaminan keamanan beliau.

 Keterkaitan Surah Al-Maidah [5]:67 dengan Pendidikan

Kandungan nilai-nilai pendidikan dalam surah Al-Maidah ayat 67, yaitu sebagai berikut:

a. Perintah Allah untuk menyampaikan risalah-Nya, hal ini bersesuaian dengan konsep belajar yaitu apabila kita mempunyai hendaknya kita menyampikannya kepada orang lain

b. Penyampaian risalah oleh Nabi SAW. kepada ahli kitab dilakukan tanpa menghiraukan kritik dan ancaman, hal ini bersesuaian dengan seorang pendidik yang menyampaikan materi kepada peserta didik dilakukan di tempat yang terorganisir (sekolah) dan aman78

Al-Dzariyat [27]:56

 Tafsir dari Surah Al-Dzariyat [27]:56

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Di dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, Allah SWT memerintahkan jin dan manusia untuk beribadah, bukan karena Allah ingin disembah. Akan tetapi, Allah SWT, ingin menguji ketaatan jin dan manusia sebagai makhluk-Nya. Dengan beribadah, jin dan manusia diberi pilihan untuk taat yang menghantarkan pada kebahagiaan atau membangkang yang menghantarkan pada kecelekaan. Diriwayatkan dari sahabat Zaid bin Aslam tentang firman Allah dalam surah Al-Dzariyat ayat 56, ia berkata: Allah memaksa jin dan manusia untuk memilih antara celaka atau bahagia (Tafsir at-Thabrani halaman 523). Sebagaimana dijelaskan di atas, ibadah yang dimaksudkan bukan hanya ibadah-ibadah yang bersifat ritus semata. Akan tetapi, ibadah itu mencakup segala aspek kehidupan, baik amal, pikiran, dan perasaan yang disandarkan kepada Allah SWT.

 Keterkaitan Surah Al-Dzariyat [27]:56 dengan Pendidikan

Secara normatif tujuan pendidikan di Indonesia tertuang pada UU No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas. Di dalam UU No. 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Tujuan pendidikan yang tertuang pada UU No. 20 tahun 2003 selaras dengan apa yang terkandung dalam surah Al-Dzariyat ayat 56, yakni hakikatnya tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk menciptakan manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Al-Imran [3]:102

 Tafsir Surah Al-Imran [3]:102 Ulama tafsir mempunyai bermacam-macam pendapat ketika menguraikan surah Al-Imran ayat 102. Memperhatikan redaksi sebenar-benar taqwa kepada-Nya terkesan bahwa ketaqwaan yang dituntut itu adalah yang sesuai dengan kebesaran, keagungan, dan anugerah Allah SWT. disisi lain, sunatullah serta hukum moral menunjukkan dan menuntut manusia untuk memberi sebanyak yang mereka ambil. Maksud dari penjelasan tersebut adalah sebanyak nikmat-Nya sebanyak itu pula pengabdiannya. Menurut penafsiran dari M. Quraish Shihab, surah Al-Imran adalah petunjuk untuk menuju jalan yang benar. Melalui surah ini, manusia dianjurkan untuk bertaqwa, dan diperintahkan untuk menuju jalan yang benar. Al-Qur’an surah Al-Imran ayat 102 merupakan perintah Allah yang seharusnya merupakan dasar hubungan timbal-balik dari manusia.

 Keterkaitan Surah Al-Imran [3]:102 dengan Pendidikan

Pada surah Al-Imran ayat 102 membahas tentang taqwa dan hubungan timbal balik antara apa yang diambil harus sesuai dengan apa yang diberi. Maksud dari hubungan timbal balik tersebut adalah apa yang didapatkan atau diperoleh akan sesuai dengan apa yang diusahakan. Secara eksplisit keterkaitan ayat ini dengan pendidikan adalah kita harus menuntut ilmu agar kita dapat merasakan ilmu itu dan dengan menuntut ilmu kita dapat mengetahui jalan menuju kebenaran.10

Al-Qashash [28]:77

 Tafsir dari Surah Al-Qashash [28]:77 Pada firman Allah surah Al-Qashash ayat 77 yaitu: “dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat”. Maksudnya adalah memperoleh sesuatu yang ada di sisi Allah dan bersedekahlah dan jangan sekali- kali kamu merasa cukup dengan hanya sekedar memperoleh kepuasan nafsu dan meraih berbagai kelezatan, “dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari duniawi.” Maksudnya, Kami tidak memerintahmu agar menyedekahkan seluruh harta kekayaanmu sehingga engkau menjadi terlantar, akan tetapi berinfaklah untuk akhiratmu dan bersenang-senanglah dengan harta duniamu dengan tidak merusak agamamu dan tidak pula membahayakan akhiratmu, “dan berbuat baiklah,” kepada hamba-hamba Allah, “sebagaimana Allah telah berbuat baik” kepadamu dengan menganugerahimu harta kekayaan ini, “dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi,” dengan bersikap sombong dan berbuat berbagai maksiat terhadap Allah serta tenggelam di dalam kenikmatan dengan melupakan Pemberi nikmat itu. “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Bahkan Allah akan menyiksa mereka atas perbuatan itu dengan siksaan yang paling berat.

 Keterkaitan Surah Al-Qashash [28]:77 dengan Pendidikan

Pada surah Al-Qashash ayat 77 lebih memfokuskan pada nilai-nilai pendidikan akhlak. Pada ayat ini ditegaskan pendidikan akhlak sangat penting, karena sepintar apapun seseorang, setinggi apapun jabatannya, jika tidak diimbangi dengan keimanan dan ketaqwaan hanya akan menggiring manusia kepada sesuatu yang betolak belakang dengan Al-Qur’an dan hadits. Allah SWT hanya menilai hamba-Nya berdasarkan ketaqwaan dan amal shaleh (akhlak baik) yang dilakukannya.

C. Hikmah Mempelajari Ayat-ayat tentang Pendidikan Berikut hikmah mempelajari ayat-ayat pendidikan:

Mengingatkan manusia bagaimana pentingnya sebuah pendidikan

Memudahkan manusia mengetahui dan menghayati arti dan maskud dari ayat-ayat tentang pendidikan

Mengetahui bagaimana pentingnya sebuah ilmu

Mendorong kegiatan mempelajari ilmu yang bermacam-macam13

Sumber: https://www.orami.co.id/magazine/cara-mengajar-anak-mengaji-agar-tidak-bosan

Daftar Pustaka:

Afivatun Nadliyah, Makalah Tafsir Surat Adz-Dzariyat Ayat 56, (Jepara: Universitas Islam Nahdlatul ‘Ulama, 2015)

Ahmad Mustafa Al Maragi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Jilid IV,(Semarang, CV Toha Putra Juzz IV, 1993)

Dewi, D. R., & Hutomo, G. S. (2020). Hikmah dan Nilai-nilai Pendidikan Adanya Ayat-ayat Muhkamat dan Mutasyabihat dalam Al-Qur’an. Islamika, 2(1), 63-83.

Fahrina Yusitari Liriwati, Konsep Pendidikan Tauhid Anak Usia Dini Menurut Tafsir Surah Al- Luqman ayat 13, (Gorontalo: Seminar Nasional PAUD Holistik Integratif, 2021)

Filsafat, Teologi dan Humaniora, 6(2), 94-106.

Hasbulah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 3.

Lita, L., & Hasanah, S. (2020). Takwa Dalam Al-Qur’an Surah Ali Imran Ayat 102 Menurut M. Quraish Shihab. Jurnal Ilmiah Falsafah: Jurnal Kajian

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Vol. 2, (Jakarta: Lentera Hati, 2002)

Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001)

Setiono, S. (2023). PENDIDIKAN AKHLAK DALAM QS AL-QASHASH AYAT 76–81 TAFSIR AL-MISHBAH KARYA M. QURAISH SHIHAB. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah

Multidisiplin, 2(2), 597-608.

Syaikh Abdurrahman bin Nahir as-Sa’di, Tafsir as-Sa’di Tafsir Ibnu Katsir

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pengertian Pendidikan

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image