Penggunaan Artificial Intelligence Bagi Mahasiswa
Teknologi | 2024-12-05 11:28:38Dalam beberapa decade terahkir ini, perkembangan teknologi informasi dan komputasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu perkembangan paling signifikan adalah Artificial Intelligence atau yang kita kenal dengan nama AI dalam kehidupan sehari-hari, kini menjadi teknologi terbesar yang memungkinkan melakukan tugas tugas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan oleh manusia seperti pengenalan suara, mengambil keputusan, dan bahkan membuat kopi pun AI ini bisa melakukannya. Berbeda dengan manusia, AI dapat belajar dan menemukan pola serta mencatatnya dengan jauh lebih efisien dan cepat. Pada dasarnya AI adalah suatu pengetahuan yang membuat komputer dapat meniru kecerdasan manusia sehingga computer dapat melakukan hal-hal yang dikerjakan manusia dimana membutuhkan suatu kecerdasan; misalkan baik melakukan analisa penalaran untuk mengambil suatu kesimpulan atau keputusan maupun penerjemahan dari satu bahasa ke bahasa lain (AI, 2010). AI juga merupakan ilmu dan teknik dalam pembuatan mesin yang cerdas, terutama dalam pembuatan program atau aplikasi komputer cerdas. AI telah mengambil peran yang semakin dominan dalam berbagai sektor, termasuk Pendidikan (Muarif et al., 2022). AI semakin penting untuk membantu siswa atau mahasiswa berhasil di era modern. AI telah mendorong perkembangan teknologi pendidikan, memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan efektif.Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah merubah berbagai aspek di kehidupan manusia, termasuk mahasiswa. Beberapa contoh AI yang sering digunakan mahasiswa yaitu ChatGPT, Canva, Capcut, Grammarly, Zoom, Google Meet dan masih banyak lagi. Penggunakan artificial intelligence ini memiliki dampak positif dan negatif. Berikut contoh dampak-dampaknya. Di era digital, AI memainkan peran yang semakin penting dalam membantu mahasiswa menghadapi tantangan belajar dan mencapai keberhasilan akademis. Keberadaan AI telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan teknologi pendidikan, memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif dan personal. AI menawarkan kemampuan untuk mempersonalisasi pembelajaran. Dengan menggunakan algoritma cerdas, AI dapat menganalisis data setiap mahasiswa dan membuat rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Ini berarti setiap mahasiswa dapat belajar dengan cara mereka sendiri yang paling efektif, sehingga meningkatkan efisiensi dan hasil belajar. Selain itu, AI dapat digunakan untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan. Teknologi ini memungkinkan pembelajaran jarak jauh lebih baik, memungkinkan mahasiswa mengakses materi belajar dari mana saja dan kapan saja (Salsabilla et al., 2023). Dengan menggunakan AI, materi pembelajaran dapat disesuaikan dengan kecepatan dan gaya belajar setiap mahasiswa sehingga tidak ada yang tertinggal.Tidak hanya memiliki dampak positif AI juga memiliki banyak dampak negatif. AI membuat mahasiswa jauh lebih malas di banding sebelumnya karena fitur-fitur AI ini sangat memudahkan mahasiswa menyelesaikan pekerjaan kuliahnya. Sehingga, jika menggunakan AI secara terus menerus akan berpotensi mengalami kecanduan. Sama halnya dengan game online, AI pun juga demikian. Penggunaan AI secara berlebihan juga membuat literasi mahasiswa semakin menurun. Hal ini diungkapkan melalui hasil survei PISA (Program for International Student Assesment) yang dirilis oleh OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development) menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara dalam hal literasi. Karena mahasiswa cenderung menggunakan AI untuk mencari referensi dari pada dari jurnal atau buku. Sehingga kemampuan mereka dalam menganalisis dan mengolah data menurun.Solusi yang pantas bagi mahasiswa untuk dapat mengehentikan ketergantungan terhadap AI adalah pertama perlu adanya edukasi tentang AI, meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang AI agar mahasiswa paham betapa pentingnya menggunakan teknologi ini dengan bijak. Bijak yang dimaksud menggunakan AI untuk mendukung pembelajaran, bukan menggantikan peran manusia, hal ini memastikan bahwa mahasiswa tetap berkembang dalam keterampilan berfikir kritis dan dapat memecahkan problem solving. Kedua, mengembangkan kurikulum yang mengintegrasikan AI dengan cara yang kritikal, sehingga mahasiswa bisa memahami memanfaatkan dan risiko penggunaan AI.Kesimpulan dari penulisan artikel ilmiah tentang penggunaan dan dampak Artificial Intelligence terhadap mahasiswa menunjukkan bahwa teknologi ini memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan efisiensi studi mahasiswa. Penggunaan AI dalam pendidikan, seperti platform pembelajaran adaptif, chatbot, dan sistem penilaian otomatis, membantu mahasiswa memahami materi dengan lebih mudah dan cepat. Selain itu, AI juga mempermudah akses ke sumber daya akademik dan memberikan bimbingan yang lebih personal.Namun, dampak AI tidak sepenuhnya positif. Terdapat risiko ketergantungan yang tinggi pada teknologi, yang dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan kemandirian mahasiswa. Privasi data juga menjadi isu yang penting, mengingat AI mengumpulkan dan menganalisis data pribadi mahasiswa untuk meningkatkan performanya. Oleh karena itu, penting bagi institusi pendidikan dan mahasiswa untuk mengoptimalkan manfaat AI sambil mengelola risiko yang mungkin muncul, dengan memastikan penggunaan AI yang bertanggung jawab dan beretika.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.