3 Cara Membedakan Investasi Resmi dan Bodong
Bisnis | 2024-12-05 09:08:18Investasi sekarang jadi hal yang lagi hype banget.
Banyak orang mulai tertarik berinvestasi karena merasa bisa menghasilkan uang lebih.
Apalagi, dengan banyaknya pilihan investasi yang tersedia sekarang ini, seperti saham, reksa dana, hingga investasi di properti.
Namun, meskipun investasi bisa mendatangkan keuntungan, ada juga risiko besar yang harus diwaspadai, yaitu investasi bodong.
Investasi bodong ini biasanya datang dengan janji-janji manis yang sulit dipercaya, seperti keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa risiko.
Dan yang bikin miris, banyak orang yang akhirnya terjebak dan kehilangan uang mereka karena nggak tahu cara membedakan investasi resmi dan bodong.
Nah, supaya kamu nggak kena tipu, penting banget buat tahu bagaimana cara membedakan investasi yang legal dan yang bodong.
Di artikel ini, kita bakal bahas 3 cara mudah dan simple buat ngebedain mana investasi yang aman dan mana yang cuma jebakan.
Simak terus ya!
Cek Legalitas dan Izin Perusahaan
Cara pertama yang paling penting adalah cek legalitas dan izin perusahaan yang menawarkan investasi.
Ini adalah langkah awal yang harus banget kamu lakukan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di suatu produk atau platform.
Investasi yang resmi dan legal biasanya sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga pemerintah yang mengawasi sektor jasa keuangan di Indonesia.
Jadi, kalau kamu nemuin perusahaan yang menawarkan investasi dan mereka nggak punya izin dari OJK, bisa jadi itu adalah investasi bodong.
Caranya gampang banget, kamu bisa cek di website OJK, di sana ada daftar perusahaan yang sudah terdaftar dan memiliki izin resmi.
Kalau perusahaan yang menawarkan investasi nggak terdaftar di OJK atau nggak punya izin yang jelas, itu tanda pertama bahwa kamu harus hati-hati dan pertimbangkan untuk tidak melanjutkan investasi di sana.
Biasanya, investasi bodong seringkali menghindari untuk menunjukkan izin resmi atau bahkan memberikan info yang nggak jelas tentang siapa yang mengawasi investasi tersebut.
Jadi, sebelum mulai, pastikan dulu perusahaan atau platform yang kamu pilih itu terdaftar di OJK.
Ini adalah langkah pertama yang paling penting, lho!
Cari Tahu Track Record Perusahaan
Cara kedua untuk membedakan investasi resmi dan bodong adalah dengan mencari tahu track record perusahaan atau lembaga yang menawarkan investasi tersebut.
Perusahaan yang sudah beroperasi secara resmi dan profesional pasti memiliki riwayat yang jelas dan transparan.
Mereka biasanya memiliki laporan keuangan yang terbuka, bahkan sering kali terdaftar di Bursa Efek Indonesia jika mereka adalah perusahaan publik.
Sementara itu, investasi bodong seringkali nggak punya track record yang jelas.
Mereka cenderung nggak punya laporan keuangan yang terbuka, dan bahkan nggak ada informasi yang memadai mengenai siapa yang ada di balik perusahaan tersebut.
Investasi bodong seringkali cuma mengandalkan marketing yang bombastis dan janji-janji manis seperti "keuntungan besar dalam waktu singkat" atau "bisa jadi miliarder dalam beberapa bulan".
Jika kamu tidak bisa menemukan informasi yang jelas tentang perusahaan tersebut, atau perusahaan tersebut tidak terbuka dengan riwayatnya, ini sudah pasti harus jadi perhatian kamu.
Banyak kasus investasi bodong yang akhirnya terungkap setelah banyak orang yang merasa dirugikan, dan salah satu tanda awal yang bisa kamu lihat adalah kurangnya transparansi dari pihak yang menawarkan investasi.
Jadi, jangan malas untuk mencari tahu track record perusahaan yang menawarkan investasi.
Semakin terbuka dan transparan perusahaan, semakin besar kemungkinan kalau itu adalah investasi yang aman dan legal.
Waspadai Janji Keuntungan Tidak Masuk Akal
Cara ketiga adalah dengan memperhatikan janji keuntungan yang ditawarkan.
Investasi yang resmi dan legal biasanya menawarkan keuntungan yang wajar dan sesuai dengan profil risiko investasi tersebut.
Misalnya, investasi saham atau reksa dana, meskipun bisa memberikan keuntungan yang cukup besar, namun juga memiliki risiko yang sesuai dengan fluktuasi pasar.
Di sisi lain, investasi bodong seringkali menawarkan janji keuntungan yang sangat besar dalam waktu singkat, tanpa risiko apapun.
Tentu saja, ini harus jadi alarm yang mengingatkan kamu.
Keuntungan yang tidak masuk akal, seperti "dalam 1 bulan bisa dapat 50% profit", "tanpa risiko, semua pasti untung", atau "keuntungan pasti dalam jangka pendek", adalah ciri khas dari investasi bodong.
Kenapa? Karena dalam dunia investasi yang sah, nggak ada yang namanya "keuntungan pasti".
Keuntungan yang besar biasanya juga disertai dengan risiko yang besar. Kalau ada yang menawarkan keuntungan tanpa risiko, itu pasti meragukan.
Selain itu, investasi bodong juga biasanya nggak memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana mereka mendapatkan keuntungan tersebut.
Mereka seringkali menghindari pertanyaan soal ini, dan lebih memilih untuk fokus pada pemasaran dan mencari orang untuk bergabung dalam investasi mereka.
Jadi, kalau kamu nemuin investasi yang menawarkan keuntungan terlalu besar atau dalam waktu terlalu cepat, lebih baik pertimbangkan lagi.
Kalau terlalu bagus untuk jadi kenyataan, bisa jadi memang itu cuma trik untuk menarik perhatian dan menjerat orang.
Kesimpulan
Nah, itu dia tiga cara gampang buat membedakan investasi resmi dan bodong.
Yang pertama, pastikan perusahaan yang menawarkan investasi itu terdaftar dan punya izin resmi dari OJK.
Yang kedua, cari tahu track record dan transparansi perusahaan tersebut. Semakin jelas dan terbuka, semakin besar kemungkinan itu investasi yang aman.
Dan yang ketiga, waspadai janji keuntungan yang tidak masuk akal. Keuntungan besar biasanya diiringi dengan risiko yang besar juga, jadi hati-hati dengan tawaran yang terlalu menggiurkan.
Dengan tiga cara ini, kamu bisa lebih pintar dalam memilih investasi yang tepat dan aman.
Jangan sampai kamu tertipu dengan investasi yang cuma buat ambil keuntungan dari orang yang nggak tahu apa-apa.
Ingat, investasi yang baik itu harus jelas, legal, dan tidak ada yang dipaksakan. Semoga informasi ini membantu, ya!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.