Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Pesona K-Pop: Baik atau Buruk bagi Keberlangsungan Budaya Indonesia?

Humaniora | 2024-12-03 16:34:24
Sumber: Pinterest
Sumber: Pinterest

K-Pop bukan hanya sekedar musik, melainkan fenomena global yang telah mengubah kebiasaan pada masyarakat, khususnya gaya hidup. Indonesia menjadi salah satu negara yang menyerap dan mengadaptasi pengaruh budaya Korea Selatan. Akses terhadap K-Pop menjadi sangat mudah dengan adanya platform digital, seperti YouTube dan TikTok. Bagi penggemar K-Pop, grup-grup seperti EXO, NCT, Blackpink tidak hanya menyajikan musik saja, tetapi juga memberikan pesan moral, nilai sosial, gaya hidup, bahkan fashion. Misalnya pada lagu yang berjudul “Life is still going on” milik NCT Dream menyampaikan makna bahwa kita harus menikmati hidup dan bangkit bersama meskipun banyak rintangan hidup yang akan dilalui. Hal ini sangat relevan bagi remaja yang dihadapkan oleh ketakutan akan hari esok. K-Pop juga memiliki banyak fandom yang tidak hanya bersifat lokal saja, tetapi juga dari lintas negara. Fandom mereka berkembang menjadi komunitas yang global yang solid, mereka tidak hanya mendukung idol mereka dengan membeli album atau menghadiri konser, tetapi juga terlibat dalam kegiatan sosial, seperti donasi. Dengan ini, generasi muda dapat terhubung dan meningkatkan rasa solidaritas dengan dunia luar.

Kehadiran K-Pop juga membawa perubahan pada berbagai kalangan, terutama pada kalangan remaja, seperti berikut:

1. Fashion

Trend mode dan kecantikan merupakan salah satu yang paling mencolok dan ikonik. Kalangan remaja sering kali mengadopsi gaya berpakaian idol K-Pop, seperti baju oversize, hingga aksesoris yang dipakai idol mereka. Produk-produk yang berasal dari Korea juga dapat menarik minat kalangan remaja, bahkan menjadi pilihan utamanya, terutama produk kecantikan, seperti masker wajah, serum, dan lain-lain.

2. Kuliner

Kebanyakan penggemar K-Pop juga menyukai drama korea, di mana dalam drama tersebut juga menampilkan hidangan yang dimakan seperti di kehidupan sehari-harinya. Hidangannya seperti tteokbokki, ramyeon, dan bibimbap. Hal ini berdampak pada semakin popular dan mampu menarik minat penggemar K-Pop untuk mengunjungi restoran yang menghidangkan menu makanan korea.

3. Bahasa

Banyak kalangan remaja terinspirasi dari drama korea ataupun idol mereka untuk mempelajari Bahasa Korea. Hal ini bertujuan untuk dapat memahami dan menyanyikan lirik lagu dengan baik ataupun hanya sekedar bicara dengan penggemar lainnya.K-Pop telah membawa perubahan yang besar bagi budaya di Indonesia. Namun, tidak semua pihak melihat fenomena ini sebagai hal yang positif. Dominasi K-Pop dapat menggeser nilai-nilai tradisional dan membuat generasi muda lebih fokus dan menyukai budaya luar, tentunya ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi pihak tertentu. Oleh karena itu, Generasi muda perlu menerapkan keseimbangan dan tetap melestarikan warisan budaya Indonesia dan memanfaatkan peluang untuk kolaborasi lintas budaya untuk memperkaya identitas mereka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image