Antropologi: Benarkah Ilmu Tentang Perbintangan?
Edukasi | 2024-12-03 01:47:36SERINGKALI MASYARAKAT salah kaprah dengan salah sebuah cabang ilmu, yaitu antropologi. Masyarakat berpikir bahwa ilmu antropologi mempelajari perbintangan atau yang lebih dikenal dengan sebutan zodiak. Kekeliruan dalam persepsi masyarakat membangun rasa abai dari inti sesungguhnya yang ingin disampaikan cabang ilmu antropologi.
Antropologi sendiri merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang manusia. Kata antropologi berasal dari kata "anthropos" yang berarti manusia dan "logos" yang berarti ilmu. Secara holistik, antropologi berusaha untuk memahami dan menggali keragaman manusia, termasuk sosial, biologis, dan sejarah. Selain itu, antropologi memiliki beberapa cabang bidang yang dibagi menjadi empat dan saling berkaitan, yaitu:
1. Antropologi Sosial-Budaya
Antropologi sosial-budaya pada dasarnya mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan manusia dimana manusia sebagai makhluk sosial. Pada intinya, antropologi sosial-budaya mengkaji keanekaragaman dalam kebudayaan masyarakat di dunia.
2. Antropologi Ragawi
Antropologi biologi atau antropologi ragawi adalah kajian mengenai biologi manusia yang dikaitkan dengan antropologi, mencakup munculnya manusia dan perkembangannya, serta perbedaan dan variasi manusia secara biologis.
3. Arkeologi
Subdisiplin ini berusaha mempelajari semua kebudayaan yang telah berlalu dan yang tidak memiliki tulisan, lalu kemudian menyusun sejarah berdasarkan sisa-sisa kebudayaan yang telah didapat. Namun dalam perkembangannya, sejumlah ahli arkeologi menganggap bahwa arkeologi merupakan bagian antropologi budaya yang kemudian diperluas ke masa lampau.
4. Etnolinguistik
Antropologi linguistik atau etnolinguistik mempelajari dimana ilmu dan bahasa saling memengaruhi satu sama lain. Antropologi semakin bergantung dengan kajian bahasa ketika bahasa dianggap sangat penting dalam mempelajari suatu kebudayaan adat-istiadat manusia.
Dari penjelasan di atas, ruang lingkup antropologi sosial-budaya mencakup nilai-nilai dan praktik sosial dalam berbagai budaya, sedangkan ragawi fokus kepada evolusi manusia dan praktik keforensikan. Arkeologi menggali artefak sejarah untuk dianalisis dan linguistik mendalami dan memahami hubungan budaya dengan bahasa.
Ketidakpahaman masyarakat terhadap istilah-istilah antropologi melahirkan anggapan-anggapan yang tidak benar karena kurangnya perhatian masyarakat terhadap ilmu antropologi. Adanya persepsi negatif mengenai antropologi juga mengakibatkan banyak masyarakat yang menganggap antropologi adalah ilmu yang tidak berguna. Namun, akar sesungguhnya dari ketidakpahaman masyarakat adalah karena kurangnya sumber daya manusia yang mendalami kajian antropologi, sehingga kurang memadai.
Dengan demikian, kesadaran akan pentingnya pemahaman mengenai ilmu antropologi perlu ditanamkan dan ditingkatkan agar disiplin ilmu tersebut tidak turut disalahpahami dan lebih dikenali oleh masyarakat luas.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.