Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aliya Salsabila Bisri

Pengoptimalan Semboyan Gresik Berhias Iman Sebagai Solusi Perubahan

Rubrik | 2024-12-02 22:42:27

Kawasan Industri Bedampak Polusi menjadi Problem Hingga Saat Ini

Gresik merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang termasuk ke dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Wilayah ini sejak abad ke-11 telah menjadi pusat perdagangan antar pulau, bahkan meluas hingga berbagai negara. Lokasi yang strategis inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa di Gresik banyak pabrik. Adanya Infrastruktur, ketersediaan tenaga kerja, hingga dukungan pemerintah juga menjadi alasan kenapa di Gresik banyak pabrik.

Banyaknya pabrik di Gresik juga didukung oleh potensi sektor industri dan pertambangan yang mendukung pendapatan asli daerah. Tak hanya itu, ada juga sektor lain yang sangat potensial, yakni IKM (Industri Kecil Menengah). Inilah alasan mengapa Gresik dapat memikat para investor untuk datang kepadanya.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Gresik tahun 2018, Gresik sudah memiliki 628 perusahaan manufaktur berskala mengengah dan besar. Banyak orang di lingkungan saya yang bersyukur bahwa Gresik menyandang status sebagai kota industri. Pasalnya, dari eksisnya industri tersebut, memberi dampak pada terbukanya lowongan kerja. Angka kemiskinan juga dikatakan menurun. Bahkan, melalui Surat Keputusan Nomor 188/656/KTPS/ 013/2023 tentang UMK di Jawa Timur tahun 2024, Khofifah menetapkan seluruh daerah di Jawa Timur mengalami kenaikan. Berdasarkan surat tersebut ditetapkan UMK Gresik 2024 adalah Rp4.642.031, UMK Gresik tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Dampak positif inilah yang diharapkan sebagian besar masyarakat di daerah Gresik.

Seiring dengan menurunnya angka kemiskinan, timbulah masalah baru menyerang masyarakat yakni polusi akibat kawasan industri. Keresahan inilah yang sejak awal saya pikirkan karena lambat-laun sebagian masyarakat semakin mendukung pembagunan yang tak berorientasi lingkungan. Polusi semakin tak teratasi. Udara buruk membuat kesehatan rakyat terpuruk. Julukan Gresik kota industri hanyalah ilusi.

Polusi udara sudah menjadi makanan tiap hari masyarakat Gresik. Gas-gas berbahaya yang berterbangan kian meluas. Hal ini dapat berasal dari banyak hal, seperti proses peleburan peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas. Pertambangan dan penggalian menghasilkan polutan terutama adalah debu. Proses pengolahan dan pemanasan dari pengolahan makanan, daging, dan ikan. Pembuangan limbah-limbah industri menghasilkan gas H2S yang menimbulkan bau busuk. Proses kimia pada pemurnian minyak bumi, dan pengolahan mineral. Proses pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya.

Polusi air juga menyerang masyarakat sekitar. Terlebih Gresik terletak di wilayah pesisir. Pembuangan limbah secara ilegal dapat mencemari badan air dan membahayakan kehidupan laut, sungai, dan sekitarnya. Limbah yang akan dibuang dapat berupa bahan kimia, bahan radioaktif, logam berat, air tercemar, gas, atau bahan berbahaya lainnya. Air yang semula hanya asin terkadang menjadi sering keruh terkena paparan limbah zat kimiah industri. Ketersediaan air bersih menjadi kian terbatas.

Kerusakan tanah juga semakin merajarela. Pada dasarnya, kerusakan tanah disebabkan oleh beberapa hal, seperti perusakan hutan, proses kimiawi air hujan, proses mekanis air hujan, serta proses alih fungsi lahan. Akan tetapi, kerusakan tanah di daeraj Gresik Sebagian besar terjadi karena alih fungsi lahan. Faktor terjadinya alih fungsi lahan sejalan dengan pembangunan kawasan industri di suatu lokasi alih fungsi lahan sehingga aksesibilitas di lokasi menjadi semakin kondusif untuk pembangunan industri yang mendorong meningkatnya permintaan lahan oleh investor. Peningkatan harga lahan selanjutnya dapat merangsang masyarakat lain untuk menjual lahannya.

Gagasan dan Solusi

Akar masalah dari semua ini adalah kesadaran dari masing-masing pihak akan keselamatan lingkungan sekitar. Seyogianya pemerintah kabupaten Gresik memiliki kesadaran yang jauh lebih tinggi mengenai dampak kedepannya. Gagasan dan solusi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan Gresik semakin lebih baik dengan optimalisasi pelaksanaan semboyan “Gresik berhias iman” yang selama ini digaungkan. Makna dalam semboyan “Gresik berhias iman” adalah bersih, hijau, aman, dan sehat menuju industri, maritime, agama, niaga. Pengamalan makna semboyan inilah dapat menjadi kunci utama agar terciptanya integrasi antara seluruh pihak dengan lingkungan. Semboyan ini dapat menciptakan suatu konsep wilayah yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image