Upaya Pencegahan Penyebaran Penyakit pada Ikan: Pentingnya Parameter Air
Riset dan Teknologi | 2024-12-02 20:10:34Penyakit sendiri adalah sebuah kondisi dimana terjadi ketidaknormalan tertentu yang bersifat negative dan merugikan suatu fungsi makhluk hidup yang terjangkit. Penyakit sendiri dapat terjadi karena sebuah infeksi, baik itu infeksi Jamur, Patogen, ataupun Parasit serta Genetik.
Dalam dunia budidaya perikanan sendiri, penyakit sudah menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh para petambak agar hasil panen mereka menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Namun adakalanya juga para petambak merasa kewalahan dan bahkan putus asa hingga merugi akibat dari adanya penyakit-penyakit tertentu.
Penyakit pada ikan sendiri bisa muncul karena banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut bisa berupa stres karena perubahan iklim dan suhu yang tidak tentu, kualitas air yang buruk, tingkat kepadatan populasi yang tinggi, ataupun faktor genetik yang membuat benih menjadi kurang bagus dan faktor biologis seperti terkontaminasi virus, bakteri, jamur, dan parasit.
Semua faktor yang telah disebutkan tersebut merupakan faktor umum yang sering terjadi di lapangan, dari sekian banyak faktor-faktor tersebut semua dapat diatasi dan dilakukan pencegahan oleh para petambak agar tidak terjadi kembali terkecuali faktor genetik yang memang memerlukan keahlian tertentu dalam bidang genetika.
Dalam artikel ini akan membahas pencegahan penyebaran penyakit ikan dengan menekankan pentingnya kualitas air pada tambak budidaya, karena kualitas dari air sendiri memiliki efek dan pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan tingkat penyebaran dari beberapa penyakit yang sering menjangkit ikan-ikan para petambak.
Terkadang Parameter Air sering dianggap remeh dan tidak begitu penting, kebanyakan petambak awam memiliki pola pikir bahwa ikan akan tetap hidup yang penting diberi air dan pakan saja,menurut saya hal itu merupakan sebuah pola pikir yang salah.
Untuk menjaga kualitas air agar tetap stabil dan layak dihuni oleh ikan-ikan nanti, perlu dilakukan beberapa pengecekan terhadap Parameter Air. Parameter Air secara umum adalah adalah karakteristik fisik, kimiawi dan biologis dari air yang digunakan untuk mengukur atau menggambarkan kelayakan dan kecocokan air yang digunakan dalam berbagai tujuan termasuk salah satunya budidaya perikanan.
Dapat disimpulkan bahwa Parameter Air itu mengukur seberapa layak air tersebut digunakan untuk hal-hal tertentu, termasuk juga dalam penggunaan sebagai media ruang hidup ikan dalam tambak.
Parameter Air sendiri secara umum dibagi menjadi 5 kategori, yaitu Suhu, pH, Dissolve Oxygen, Kecerahan dan Salinitas Air. Semua Parameter ini memiliki standar masing-masing tergantung dari jenis ikan yang dibudidayakan, bisa di ambil contoh budidaya ikan bandeng (Chanos chanos) dengan menggunakan standar SNI.
Menurut standar SNI sendiri Suhu optimal untuk ikan bandeng adalah 28-32ºC dengan pH 7,0-8,5, tingkat Disslove Oxygen atau oksigen terlarut 3 mg/L, tingkat kecerahan yang terlihat sebesar 20-30cm dengan salinitas air berkisar 5-35ppm.
Menurut penulis penting untuk menjaga kestabilan dari Parameter Air, karena yang saya pelajari dari pengalaman memiliki akuarium adalah rawatlah air lebih baik dari ikan itu sendiri. Bila air yang digunakan mulai bau, keruh, pH tidak beraturan dan lain hal, maka pertumbuhan ikan terhambat, ikan akan mudah stress, dan bahkan mati.
Pengelolaan Parameter Kualitas Air sendiri secara garis besar itu tergolong mudah, namun memerlukan ketekunan dalam menilik satu per satu dari masing-masing kategori yang telah dijabarkan sebelumnya. Untuk alat-alat pengukuran Parameter Air sendiri ada thermometer untuk mengukur suhu pada kolam atau tambak, cara penggunaannya tergantung bentuk dari thermometer karena memiliki banyak variasi. Untuk mengukur pH sudah pasti menggunakan pH meter, baik yang berbentuk kertas celup atau digital.
DO Meter sering digunakan untuk mengukur kadar oksigen terlarut pada air dengan cara mencelupkan bagian ujung yang memiliki sensor ke kolam, lalu lakukan kalibrasi pada alat dan tunggu beberapa detik hingga muncul data pada layar.
Untuk mengetahui tingkat kecerahan air bisa menggunakan Secchi Disk, penggunaannya hanya tinggal mencelupkan piringan yang berwarna hitam dan putih kedalam kolam hingga dasar, kemudian ditarik sampai nampak dari permukaan, lalu beri tanda pada tali seberapa dalam hingga piringan tersebut tidak terlihat lalu bisa dihitung menggunakan rumus K= d1 + d2 dibagi 2, dimana K adalah kecerahan, d1 adalah dalamnya Secchi Disk saat tidak terlihat, dan d2 adalah kedalaman Secchi Disk terlihat kembali.
Untuk pengukuran Salinitas sendiri menggunakan alat yang Bernama Refractometer, Cara penggunaannya yaitu dengan meneteskan sampel air pada prisma kacanya, kemudian diarahkan ke tempat yang bercahaya, dan skala salinitasnya akan terlihat oleh lensa mata.
Penjabaran singkat terkait penggunaan alat-alat untuk mengecek Parameter Air, yang perlu dilakukan adalah presisten dalam perawatan air dan kolam. Untuk pengecekan rutin tergantung dari jenis ikan yang sedang dibudidayakan, namun umumnya bisa dilakukan seminggu sebanyak 1-2 kali.
Penyakit pada ikan sendiri sering kali terjadi karena habitat tambak memiliki kualitas air yang buruk, sehingga menyebabkan ikan mudah terkena penyakit yang ditularkan oleh jamur, pathogen ataupun parasite.
Menjaga Parameter Air sendiri merupakan salah satu keharusan dari sekian banyak hal yang harus diperhatikan oleh kebanyakan petambak awam, bila tidak dijaga dengan sebaik-baiknya maka air itu pun yang sedari awal menjadi rumah bagi ikan akan berubah menjadi sarang penyakit yang fatal bagi ikan dan merugikan bagi petambak.
Salah satu cara paling mudah untuk mencegah semua itu terjadi adalah dengan rutin mengecek Parameter Air pada kolam untuk memastikan kadar salinitas, cahaya, suhu, pH dan oksigen terlarut telah memenuhi jumlah kebutuhan ikan.
Kholid Candra Hidayat_Mahasiswa S1 Akuakultur Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.