Ketika Mencintai Diri Sendiri tidak menjadi Prioritas
Gaya Hidup | 2024-12-02 19:20:39Apakah kalian pernah mendengar lagu Cherrybelle yang berjudul Beautiful? Lagu yang populer semasa kita kecil ini ternyata memiliki makna yang sangat mendalam. Ketika kita mendengarkan lagu ini secara seksama, kita akan menemukan sebuah lirik Sadari syukuri dirimu sempurna. Dari penggalan lirik ini, lagu berjudul Beautiful mencoba menyadarkan para pendengarnya agar dapat menerima kecantikan diri sendiri tanpa merasakan rendah diri atau insecure. Tentunya saat ini kita menemukan banyak orang-orang yang tidak percaya diri terhadap apa yang mereka miliki dan mereka kerjakan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepercayaan diri, sebaiknya kita memulainya dengan melakukan penerimaan diri. Saat melakukan penerimaan diri, kita dapat menerima kekurangan dan kelebihan yang tertanam di dalam kepribadian kita. Selanjutnya, akan tertanam rasa cinta terhadap diri sendiri yang membangun kepercayaan diri, rasa bangga, dan kebahagiaan untuk diri sendiri.
Self love menurut Khoshaba (2012) adalah kondisi ketika kita dapat menghargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri saat mampu mengambil keputusan dalam perkembangan fisik, spiritual, dan psikologis. Self Love merupakan perbuatan yang berbeda dengan sifat narsisme dan selfishness. Karena Self love merupakan perilaku penerimaan, penghargaan, dan cinta terhadap diri sendiri hingga menjadi individu yang baik untuk lingkungannya. Sementara, narsisme condong kepada terlalu mencintai diri sendiri hingga merasa dirinya berada di atas orang lain.
Dewasa ini sering ditemukan remaja hingga orang dewasa yang kurang mencintai dirinya sendiri. Ketika mencintai diri sendiri tidak lagi menjadi prioritas dalam kehidupan, maka seseorang cenderung akan menghukum dirinya sendiri sehingga tersesat di dalam lingkup negatif hingga sulit berkembang dengan baik. Hal ini dibuktikan dari perilaku insecure, self harm sampai bunuh diri. Insecure sendiri akan muncul ketika kita merasakan ketidakpuasan atas pencapaian kita sementara orang lain dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada kita. Pada saat itu timbullah perasaan terasingkan, tertolak dan merasa tidak layak menjalani kehidupan yang baik. Apabila selalu menyimpan rasa ketidakpercayaan diri, stress akan meningkat dan berujung pada mencari coping mechanism untuk mengisi kekosongan guna mengatasi stress maupun kecemasan. Pada kasus ini, orang-orang akan memilih self harm sebagai pelarian mereka.
Kenapa Self harm? Bagi orang awam, perilaku self harm mungkin mengherankan, karena tentunya seseorang yang sudah stress dan malah menyakiti fisik pribadi bukannya menambah penderitaan? Namun untuk orang-orang yang pernah melakukan self harm, melukai dirinya sendiri justru memberikan ketenangan meskipun bersifat sementara. Dengan merasakan sakit setelah melakukan self harm, mereka merasa lega seakan merasa mampu menanggung rasa sakit itu sendirian. Perilaku ini sebaiknya ditangani oleh pihak profesional agar tidak membahayakan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Dikutip dari buku The Power of Language, Lao Zi mengatakan, Orang yang bisa memegang dunia adalah mereka yang lebih mencintai diri mereka daripada dunia, karena mereka dapat membangun dunia sesuai kepercayaan diri yang mereka anut. Mereka akan menjadi manusia aktif, dan bukannya pasif hingga hanya bisa menyerahkan diri pada aturan yang berlaku tanpa adanya perkembangan. Disebutkan pula, Seseorang yang tidak mengetahui nilai dari dirinya sendiri tidak akan bisa mengetahui nilai dari orang lain. Kalimatnya ini memiliki makna bagi orang yang tidak memiliki rasa cinta terhadap dirinya sendiri tidak dapat mencintai orang lain karena mereka belum dapat menerapkan kata cinta itu untuk pribadi sendiri.
Lalu bagaimanakah cara kita menerapkan self love dalam kehidupan sehari-hari? Konsultasi pada psikolog atau mengikuti tes kepribadian yang valid mungkin merupakan salah satu cara yang dapat kita jalani. Namun, apakah ada cara lain yang dapat membuat kita menerapkan self love tanpa mengeluarkan biaya untuk konsultasi Psikolog? Ada beberapa Cara yang dapat kita lakukan adalah mempercayai dan mengenal lebih dalam tentang diri sendiri. Pertama-tama kita bisa memulai dengan mempelajari kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita. Setelahnya, kita bisa mencari apa yang menjadi minat dan bakat yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bakat dan minat itu dapat kita tekuni sebaik mungkin sampai menjadi mahir dalam melaksanakannya. Mulailah jujur pada diri sendiri dan mendengarkan suara hati kita ketika mengambil keputusan yang berat. Terakhir, kita dapat menentukan visi misi dalam kehidupan yang bertujuan untuk mencapai impian kita, sehingga kita memiliki tujuan hidup yang mengarahkan untuk terus maju.
Penting bagi kita sebagai untuk memprioritaskan tindakan menyayangi, menghargai, dan mencintai diri sendiri sebelum berani melangkah memasuki arus dunia yang kejam. Karena dengan mencintai diri sendiri, kita akan mempercayai bahwa ada potensi tak terbatas yang dapat kita kembangkan hingga kita dapat menjadi manusia yang mencapai tujuan yang dicita-citakan serta kebahagiaan hakiki dalam hidupnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.