Hubungan Antara Bunuh Diri dan Kesehatan Mental: Sebuah Tinjauan
Eduaksi | 2024-11-29 22:11:28Pendahuluan
Kesehatan mental mungkin kerap luput dari perhatian, padahal memiliki kondisi mental yang sehat itu sangat penting. Hal ini dikarenakan memiliki mental yang sehat merupakan salah satu kunci untuk bisa menjaga kesehatan tubuh dan bisa mengurangi berbagai kemungkinan buruk yang bisa terjadi kedepannya.
Kesehatan mental adalah kondisi ketika batin dan watak berada dalam keadaan sejahtera sehingga bisa menjalankan aktivitas dan menikmati kehidupan secara normal. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa kesehatan mental bisa mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Ketika berbagai hal tersebut berada dalam kondisi yang baik, seseorang akan memiliki kemampuan untuk berpikir, merasa, bertindak, berhubungan dengan orang lain, mengelola stres, dan bisa membuat keputusan dengan tepat.
Sebaliknya, seseorang dengan kondisi mental yang buruk akan mengalami kesulitan untuk mengendalikan emosi, menghadapi stres, serta berpikir jernih. Seseorang dengan mental yang buruk juga cenderung memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang di sekitarnya atau kerap menarik diri dari kehidupan sosial.
Namun, perlu diingat bahwa kesehatan mental yang buruk dan gangguan mental adalah dua hal yang berbeda. Seseorang bisa saja memiliki kondisi mental yang buruk meski tidak didiagnosis dengan gangguan mental tertentu. Sebaliknya, seseorang yang didiagnosis dengan gangguan mental tetap bisa memiliki kondisi mental, fisik, dan sosial yang baik.
Kesehatan mental dan fisik adalah dua hal yang saling memengaruhi dan berjalan beriringan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Sebagai contoh, seseorang dengan gangguan mental, terutama depresi, memiliki risiko lebih tinggi untuk berkeinginan melakukan bunuh diri.
Studi kasus
Akibat dari adanya kesehatan mental yang buruk adalah munculnya keinginan untuk melakukan bunuh diri. Keinginan ini bisa muncul dalam diri siapapun dan tidak memandang bulu.
Seperti kasus pada hari Rabu (18/9) sekitar pukul 5.55 WIB, seorang mahasiswa semester 5 dari Universitas Ciputra yang melakukan aksi bunuh diri dengan cara lompat dari lantai 22 di gedung kampusnya yang berada di Sambikerep, Surabaya.
Dari pesan terakhir yang korban kirimkan kepada sahabatnya, polisi menyimpulkan bahwa motif korban untuk bunuh diri karena diduga adanya masalah asmara dengan kekasihnya. Ini terungkap dalam pesan korban yang menyatakan masih cinta meski sudah putus. "Aku juga sayang pacarku, aku minta maaf," kata Akhyar— polisi yang menyelidiki kasus ini— membaca chat korban kepada sahabatnya. "Ada petunjuk dari pacar korban bahwa beberapa hari lalu sudah putus. Korban ini sudah pacaran, sudah 7 bulan, semalam pukul 22.00 WIB melalui WA kepada pacar isinya jaga diri baik-baik. Aku minta maaf, aku pamit," pungkas Akhyar. Hasil dan Pembahasan
Kesehatan mental yang buruk dapat meningkatkan risiko bunuh diri. Orang yang melaporkan kesehatan mental yang buruk hampir empat kali lebih mungkin meninggal karena bunuh diri.
Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan mental yang sering berkaitan dengan keinginan untuk bunuh diri, yakni:
1. Depresi
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan sedih yang berkelanjutan dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disukai. Depresi dapat memengaruhi perasaan, cara berpikir, dan berperilaku, bahkan hubungan dengan orang di sekitar.
2. Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan adalah suatu kondisi ketika seseorang memiiki rasa cemas berlebihan dan tak dapat mengendalikannya sehingga berdampak negatif terdapat kehidupan sehari-hari. Selain rasa cemas, penderita biasanya memiliki rasa untuk sulit percaya diri, sulit konsentrasi, dan menjadi penyendiri.
Gangguan kecemasan berbeda dari perasaan gugup atau cemas yang normal dan melibatkan rasa takut atau kecemasan yang berlebihan. Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang paling umum. Gangguan ini memengaruhi hampir 30% orang dewasa di beberapa titik dalam hidup mereka.
3. Stres
Stres adalah suatu keadaan seseorang yang tertekan secara emosional maupun mental. Seseorang yang memiliki gangguan stres tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, tidak ingin mengerjakan apa pun karena menurunnya motivasi dalam hidup, serta mudah tersinggung.
Sering kali seseorang yang sudah memiliki niat untuk bunuh diri sudah menunjukkan beberapa gejala psikologis seperti yang disebutkan di atas. Namun, karena beberapa gejala di atas dianggap biasa saja atau diabaikan, orang-orang di sekitarnya banyak yang “terkecoh” dan akhirnya pertolongan yang bisa diberikan pun terlambat.
Simpulan dan Saran
Kesehatan mental merupakan aspek vital yang berpengaruh terhadap kesejahteraan seseorang secara keseluruhan. Kondisi mental yang baik mendukung kemampuan individu untuk mengelola stres, berinteraksi sosial, dan membuat keputusan yang tepat. Sebaliknya, ketika kesehatan mental seseorang itu buruk dapat memicu munculnya masalah serius, seperti halnya rasa ingin untuk bunuh diri akan meningkat. Contoh kasusnya adalah seorang mahasiswa Universitas Ciputra yang melakukan bunuh diri karena adanya masalah asmara.
Hal ini sangat berkaitan dengan adanya gangguan dalam diri seseorang seperti depresi, gangguan kecemasan, dan stres. Oleh karena itu, peristiwa ini juga menunjukkan bagaimana faktor-faktor seperti hubungan interpersonal dapat berkontribusi terhadap kesehatan mental yang buruk.
Penting untuk memahami bahwa kondisi mental yang buruk tidak selalu sama dengan gangguan mental yang terdiagnosis, namun keduanya saling berkaitan dan memerlukan perhatian
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi menurunnya kesehatan mental seseorang :
1. Memberikan pendidikan tentang kesehatan mental
2. Menyediakan dukungan psikologis
3. Menciptakan lingkungan yang positif
- Melakukan deteksi dini dan intervensi, dan
- Memberikan dukungan sosial.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung untuk mencegah tragedi yang disebabkan oleh masalah kesehatan mental.
Oleh karena itu, Penting untuk menyadari gejala-gejala psikologis yang dapat muncul, supaya orang-orang di sekitar dapat memberikan dukungan dan bantuan tepat waktu. Kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan mental sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Daftar Pustaka.
cpmh. (2021). WORLD MENTAL HEALTH DAY
2021 : Kabar Kesehatan jiwa dari Indonesia di tengah dunia yang tidak setara. Yogyakarta:Center For Public Mental Health Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2024 pada https://cpmh.psikologi.ugm.ac.id/category/artikel-ilmiah-populer/
Baihaqi, Amir. (2024). Duka Universitas Ciputra
Usai Tragedi Mahasiswa Bunuh Diri. Jawa Timur:detikjatim. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2024 pada https://www.detik.com/jatim/berita/d-7547091/duka-universitas-ciputra-usai-tragedi-mahasiswi-bunuh-diri
Fadila, Ihda. (2024, 3 September). Pentingnya
kesehatan Mental dan Cara Menjaganya. Hallosehat. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2024 pada https://hellosehat.com/mental/kesehatan-mental/
Anggraini, Dyah Novita. (2023). Benarkah
Bunuh Diri Selalu Berkaitan dengan Kesehatan Mental?. Klikdokter. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2024 pada https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/benarkah-bunuh-diri-selalu-berkaitan-dengan-kesehatan-mental?srsltid=AfmBOor3KrU-Gc8oblBC3mjwJLpRy8sKk0Ro5It2W78n6JFXfIPDw3GF
Clinic, Cleveland. (2024, 7 Maret).
Gangguan Kecemasan. Ohioi: Cleveland Clinic. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2024 pada https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9536-anxiety-disorders
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.