Kita yang Belum Usai
Sastra | 2024-11-29 07:14:11"Kringgg kringgg" bunyi telepon genggam milik ayah
"Ayahhhhh, ada yang nelpon tuhhh" teriak seorang gadis di ruang tamu ke ayah nya yang sedang bersantai dihari libur sambil menikmati kopi hangat buatan istrinya, mendengar hal tersebut sang ayah pun segera berdiri dari duduk nya dan melangkahkan kaki menuju kedalam rumah untuk mengambil telepon genggam miliknya, lalu segera ayah mengangkat panggilan tersebut.
Setelah beberapa saat, ayah sudah selesai berteleponan dan datang ke ruang tamu. "Telepon dari siapa yah?" tanya gadis itu, yang tak lain adalah putri nya
"Om Fatur" jawab ayah,
"Kenapa yah Om Fatur nelpon?" lanjut gadis itu memperjelas. Ayah yang seakan paham dengan putri nya itu langsung menjawab
"Katanya dalam waktu dekat ini Om Fatur mau nikah" sahut ayah nya
"HAHHH SUMPAHHH AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMAA NIKAH JUGAAA" teriak gadis itu dengan wajah yang ceria serta senyum manis yang tercipta dari wajah indahnya itu
Ia merasa sangat senang akan kabar itu, karena mengingat umur Om Fatur yang memang seharusnya sudah menikah.
Kamilla Shaquilla Samudra, ia adalah gadis perempuan satu satunya dan anak pertama dari 2 bersaudara yang saat ini sedang duduk dibangku kelas 2 SMA. Ia memiliki paras yang cantik serta senyuman manis yang membuat orang-orang sangat senang memandang indahnya gadis itu. Kamilla memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Galih Febrian Samudra, selisih umur mereka hanya 1 tahun. Ayah nya sendiri bernama Samudra dan ibunya bernama Shafira.
Kamilla baru saja putus cinta dengan mantan kekasih nya satu bulan lalu, bisa dibilang saat ini ia sedang merasa sedikit sedih. Tapi ia tidak terlalu memikirkan hal itu, karena diri nya sendiri sangat sibuk dengan kegiatan disekolah dan tugas tugas dari gurunya.
Hari demi hari berlalu, tanggal pernikahan Om Fatur pun sudah ditentukan. Pernikahan tersebut akan dilangsungkan di kampung halaman kediaman Om Fatur, tepat nya dirumah kakek dan nenek Kamilla.
"Kamilla, ayo angkat barang-barang kamu ke mobil nak, sebentar lagi kita berangkat" ujar Shafira ibu nya
"Iya buu sebentar, ini Galih lama banget di kamar mandi, Kamilla kebelet" sahut nya
"Galih cepetan" ucap Kamilla kesal sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi
"Iya ini udah, sabar bentar kali yeuu" jawab Galih tengil, yang tak lama kemudian keluar dari kamar mandi
Melihat Galih yang sudah keluar ia pun langsung masuk ke kamar mandi.
Setelah Kamilla selesai, mereka pun langsung berangkat ke kampung halaman. Mereka menempuh jarak yang cukup jauh, lama perjalanan sekitar 4-5 jam.
Kedatangan mereka disambut hangat dengan keluarga besar yang sudah lebih dulu datang disana, semuanya saling melepas rindu satu sama lain sudah lama mereka tak berjumpa karena kesibukan masing-masing.
Malam hari tiba, dimana dirumah kakek dan nenek Kamilla ada banyak sekali orang yang berdatangan untuk membantu mempersiapkan dan melancarkan acara, selayaknya bagaimana adat mereka dikampung.
Diruang tamu para sepupu sudah berkumpul disana, Kamilla ikut bergabung dan berbincang dengan yang lainnya sambil melepas rindu satu sama lain karena mereka memang jarang bertemu.
Sembari berbincang dengan yang lainnya Kamilla melihat 2 orang yang juga duduk disofa bersama sepupu lainnya, 2 orang ini tak pernah dijumpai nya selama pulang ke kampung, ia merasa sedikit penasaran dengan 2 orang itu, salah satu dari mereka menatap dalam seakan ada maksud
"Mereka siapa ya, kok aku baru liat? apa mungkin sepupu jauh?" gumamnya.
Akbar sepupu Kamilla yang tinggal satu desa dengan kakek dan nenek seakan tau gadis itu sedang bertanya siapa 2 orang itu, Akbar langsung memperkenalkan mereka
"Oi Fathaan biasa aja kali natap Kamilla, oh iya kalian baru ketemu ya. Fathaan, Daniel kenalin ini Kamilla, Kamilla ini Fathaan dan Daniel" ucap Akbar memperkenalkan mereka
"Hai aku Fathaan" ucap nya sambil menjulurkan tangan mengajak berkenalan
"Kamilla" jawab nya lembut dan tersenyum manis menyambut tangan Fathaan
"Ekhemmm, Kamilla aku Daniel" ucap nya seperti mengejek Fathaan
"Iyaa, aku Kamilla" jawab gadis itu.
Benar Fathaan dan Daniel adalah sepupu jauh Kamilla, selama ini mereka tidak pernah bertemu karena Fathaan dan Daniel sibuk bersekolah dan ngekos di kota, mereka hanya sesekali pulang ke kampung halaman makanya itu mereka tidak pernah bertemu.
Fathaan Biantara adalah laki-laki kulit coklat bertubuh tinggi dan tampan, ia merupakan anak tunggal. Sementara Daniel ada laki-laki berkulit putih dan sedikit pendek. Mereka berdua tidak bersaudara, sama seperti yang lainnya mereka juga bersepupu.
Pagi yang cerah dengan hembusan angin yang sangat sejuk membuat Kamilla merasa nyaman berada di kampung halaman, karena suasana ini tidak bisa ia dapatkan dikota.
Suara notifikasi hp Kamilla berbunyi, ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal. "Kamilla ini aku Fathaan" isi pesan tersebut, pesan itu ternyata dari Fathaan sepupu jauh nya. Kamilla seolah bingung dan bertanya-tanya, darimana Fathaan mendapatkan nomor nya. Tak lama dari itu suara notifikasi hp gadis itu berbunyi lagi menandakan ada pesan masuk "save ya Daniel" isi pesan itu.
Ditambah dengan pesan dari Daniel, Kamilla semakin bertanya-tanya dari mana mereka mendapatkan nomor telepon nya, gadis itu tak pernah memberikan nomor telepon nya kepada siapapun. Galih yang ternyata sedang berdiri dibelakang Kamilla melihat pesan tersebut, "ohh udah ngechat mereka, tadi malam mereka nyamperin Akbar ternyata mereka mintain nomor kakak" ucap Galih sambil nyengir, "Ohh" sahut Kamilla.
Kamilla melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah menuju ruang tamu, di sofa para sepupu nya sudah berkumpul disana dengan muka bantal yang menandakan mereka baru bangun dari tidurnya
"Selamat pagi Kamilla" sapa Akbar memecahkan keheningan
"Pagiii" balas Kamilla sambil duduk disamping sepupu nya yang lain
"Pagi Mill" sapa Fathaan gugup
"Ohh.. iyaa pagiii" balas Kamilla lembut
"Aduhhh manis nyaa, selamat pagi Kamilla" ucap Daniel sambil melihat kearah Fathaan
Kamilla tak tahu pasti apa maksud Daniel itu tapi ia tak terlalu memikirkan nya karena mungkin memang Daniel orang nya seperti itu
"Bisa aja, selamat pagi Daniel, semuanya juga selamat pagi" lanjut Kamilla.
"Cucu-cucu nenek udah pada ngumpul ternyata selamat pagi sayang nya nenek" sapa nenek dengan wajah yang sangat senang
"Selamat pagi nek...," jawab mereka serentak
"Acara pernikahan om kalian kan besok jadi semuanya ikut nenek ya ziarah, semuanya langsung siap-siap" lanjut nenek
"Siapppp nek" jawab mereka yang langsung berdiri dari duduk nya dan akan segera pergi bersiap-siap.
Sesampainya nya disana mereka langsung mengirim kan doa serta memberikan bunga ke kuburan keluarga nya, mereka tak berlama-lama disitu setelah semuanya sudah didoakan mereka langsung pulang.
"Maaf ya ga sopan, ga izin dulu minta nomor kamu ke Akbar" ucap Fathaan tiba-tiba terhadap Kamilla.
Gadis itu terkejut, sontak langsung menjawab "ohh iya gapapa kok, kita kan juga keluarga gapapa kali" jawab gadis manis itu.
Fathaan tersenyum mendengar jawaban Kamilla.
Hari pernikahan Om Fatur akhirnya tiba, dipagi yang terasa beda dari biasanya orang-orang semua sibuk bersiap untuk acara yang sebentar lagi akan dilangsungkan. Acara berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala.
Fathaan menghampiri Kamilla yang sedang bersantai dan memberikan coklat terhadap nya.
Kamilla yang bingung sontak bertanya "apanih tiba-tiba banget ngasih coklat" ujar nya
"Hehe gapapa pengen aja, suka gak?" balas Fathaan
"Suka, aku makan ya" lanjut gadis itu sambil membuka coklat yang diberikan Fathaan dan segera ia memakannya
"Kamu punya pacar?" tanya Fathaan, tanpa aba-aba dengan wajah yang cukup serius
"Uhukk.., hah? ohh pacar, gapunya" jawab Kamilla tersedak
"Ehh pelan-pelan kalau makan, nih minum dulu" lanjut Fathaan
"Makasih, kenapa kok nanyain soal itu?" tanya Kamilla penasaran
"Buat mastiin ada yang punya atau engga, tapi karna jawaban kamu engga jadi boleh dong aku deketin kamu?" jawab Fathaan dengan jelas
Kamilla hanya tersenyum mendengar hal itu dan terdiam sebentar seolah bingung ia harus menjawab apa
"Jadi gimana?" desak Fathaan mengharap jawaban.
"Coba aja kalau bisa" jawab Kamilla menantang
"Oke" sahut nya dengan tegas dan tersenyum
Obrolan itu berlanjut sampai acara selesai, Fathaan banyak menanyakan tentang diri Kamilla, seperti warna kesukaan nya, makanan dan minuman favorit, tempat favorit dan banyak lagi lainnya.
Kamilla juga terus menanggapi segala pertanyaan Fathaan, kenapa tidak karena mengingat satu bulan lalu ia baru saja patah hati dan Fathaan datang seolah menjadi obat.
Kamilla merasa senang dengan kehadiran Fathaan di hidupnya, ia merasa semuanya kembali berwarna. Fathaan selalu membuat Kamilla tertawa, dan terus melakukan apapun untuk mendapatkan hati Kamilla.
Sudah seharusnya Kamilla sekeluarga kembali berkegiatan, mengingat waktu cuti yang diambilnya sudah selesai ia harus kembali bersekolah dan orang tua nya pun harus kembali bekerja. Begitupun dengan Fathaan dan Daniel, mereka juga harus kembali beraktivitas seperti biasanya di kota.
"Pisah bentar ya Mill, tapi galama kok liat nanti ya" ucap Fathaan terhadap Kamilla
"Iyaa" jawab Kamilla bingung dengan ucapan Fathaan itu
Setelah semuanya selesai berpamitan, mereka pun kembali ke kota.
3 bulan berlalu mereka saling mengirim pesan, Fathaan selalu menceritakan keseharian nya terhadap Kamilla, saat disekolah Kamilla mendapatkan pesan dari Fathaan.
"Haii pulang sekolah nanti jalan yuk" ajak Fathaan
"Tenang aja aku udah izin ke orang tua kamu" lanjut pesan itu.
"Pantesan kata dia pisah nya galama, maksudnya ini ternyata" gumamnya sambil tersenyum
"Bolehh, yukk" balas Kamilla
Sepulang sekolah Kamilla mengabari Fathaan bahwa ia sudah pulang, segera Fathaan menjemput Kamilla dengan kendaraan roda 4 miliknya.
"Titt-tittt" bunyi klakson mobil milik Fathaan, segera ia keluar dari mobil dan membuka kan pintu untuk Kamilla
"Makasih" ucap Kamilla
"Sama-sama, apapun buat kamu" jawab Fathaan
Mereka menghabiskan waktu bersama dihari itu. Fathaan merasa sudah tiba saatnya untuk ia menyatakan semuanya, ia sudah tak sabar lagi menunggu.
"Kamilla, kamu tahu seperti apa perasaan ku ke kamu
Aku udah gabisa lagi nunggu lebih lama
Jadi biarkan aku untuk selalu ada disisi kamu dan
Selalu jadi orang yang bisa kamu andalkan dalam segala hal
Aku siap menjadi tempat untuk kamu pulang disaat kamu sedang ga baik-baik aja
Terus sama aku ya, aku janji gabakal ninggalin kamu
Kamu mau kan jadi pendamping hidup aku? sekarang, dan selamanya" ucap Fathaan tulus.
Memang, Kamilla juga sudah merasakan hal yang sama dengan Fathaan, ia tersenyum seakan memberikan isyarat bahwa ia menerima Fathaan
"M-mau?" tanya Fathaan gugup, sekali lagi
"Iya, mauuu" jawab Kamilla, jelas.
"YESSS AKHIRNYA, KAMU SEKARANG PACAR AKUU, MILIK AKU KAMILLA SHAQUILLA SAMUDRA" teriak Fathaan dengan mimik wajah yang sangat senang.
Kamilla hanya tersenyum bahagia melihat Fathaan yang sekarang sudah resmi menjadi kekasih nya.
Waktu demi waktu berlalu, mereka menjalankan hari sebagaimana layak nya orang yang berpacaran dan jatuh cinta. Kamilla merasa sangat dicintai oleh Fathaan, Fathaan selalu tahu semua hal-hal kecil tentang nya. Kehadiran Fathaan membuat hidup Kamilla menjadi sangat indah ia benar-benar merasa bahagia.
Tapi sayang nya itu tak berlangsung lama, karena perpindahan pekerjaan ayah Kamilla, mereka sekeluarga harus meninggalkan kota itu dan merantau jauh ke Kalimantan.
Segera Kamilla memberi tahu hal tersebut kepada Fathaan, ia merasa sedih karena harus berpisah jarak yang jauh dengan kekasih nya itu.
"Fathaan, ayah pindah tugas ke Kalimantan dan kita sekeluarga juga harus ikut pindah kesana" ketik Kamilla di WhatsApp dan mengirimkan nya kepada kekasihnya itu, dengan perasaan yang campur aduk ia menunggu balasan dari Fathaan.
"Sayangg, tenang dulu ya gapapa kok kita masih bisa ketemu nanti, udah ya kamu tenang aja" balas Fathaan, khawatir
Mendengar hal tersebut Fathaan berusaha menenangkan Kamilla, ia berusaha meyakinkan gadis nya itu bahwa semuanya akan baik-baik aja, meskipun ia sendiri merasa sedih dan sedikit kecewa karena jarak nya yang memang sangat jauh dan sebentar lagi mereka akan berpisah.
Hari dimana Kamilla sekeluarga pindah sudah tiba, Fathaan ikut ada untuk mengantarkan Kamilla sekeluarga ke bandara.
Dengan berat hati Kamilla berpamitan dan memeluk erat tubuh Fathaan, pelukan itu dibalas lembut oleh Fathaan yang juga merasa sedih akan ditinggal pergi.
"Hati-hati dijalan ya sayang, kalau udah nyempe kabarin aku, selalu jaga kesehatan, makan nya yang teratur jangan terlambat makan terus ya" ucap Fathaan sambil memeluk Kamilla
"Iyaa, kamu juga ya" balas Kamilla yang tak sadar bahwa ia sudah meneteskan air mata.
Segera air mata itu diusap lembut dengan tangan Fathaan, "udah ya, gaboleh nangis" ucapnya
"Iyaa" jawab Kamilla lirih
"Kamu baik-baik ya disini, selalu kabarin aku kalau kamu ada apa-apa" lanjut Kamilla
"Iya, pasti" jawab Fathaan tersenyum sambil mencubit gemas pipi Kamilla
Setelah itu Kamilla pergi meninggalkan Fathaan sambil melambaikan tangan nya menandakan ucapan selamat tinggal, lambaian itu dibalas dengan Fathaan. Tanpa sadar Fathaan meneteskan air mata, segera ia mengusap airmata nya itu dan pergi meninggalkan bandara.
Sesampainya disana Kamilla langsung mengabari Fathaan bahwa ia sudah sampai di bandara dan sebentar lagi ia akan berangkat kerumah baru yang akan didiami nya sekeluarga.
Tak berlama-lama esok hari setelah mereka sampai, Kamilla langsung mengurus surat perpindahan sekolah nya dan ia sudah dinyatakan diterima disekolah baru nya.
Kamilla dan Fathaan tak pernah henti saling mengirim kabar, cara mereka berkomunikasi sekarang ini hanya melalui telepon genggam milik mereka masing-masing. Seperti saling mengirim pesan, berteleponan dan videocall, itulah yang mereka lakukan setiap hari.
5 bulan berlalu begitu cepat, Kamilla merasa Fathaan berubah karena tak jarang ia tidak mengabari Kamilla tentang harinya disana, Kamilla mulai berpikir yang aneh-aneh.
"Apa mungkin dia udah bosan ya ngejalanin hubungan jarak jauh kaya gini?" gumam nya sedih
"Aduhhh aku gaboleh berpikir kaya gitu, mungkin aja Fathaan lagi sibuk jadi ga sempat ngasih kabar" ucap nya menepis pikiran jelek itu
Seminggu berlalu Fathaan benar-benar tak ada kabar, Kamilla mulai gelisah dan sedikit putus asa.
"Fathaan kok semingguan ini gabisa dihubungi sih, dia kemana?" gumamnya khawatir, karena kekasih nya itu hilang tanpa kabar
Kamilla sedang sibuk disekolah nya, ia mengejar tugas-tugas yang tertinggal dikarenakan ia anak baru dan sebentar lagi ujian semester, ia harus melengkapi tugasnya dan mengisi nilai yang kosong.
Sudah 2 minggu berlalu, Fathaan tetap tidak ada kabar tapi Kamilla tak mempunyai waktu yang cukup untuk terus menghubungi Fathaan karena tugas nya masih sangat banyak
Suara notifikasi yang ditunggu-tunggu Kamilla akhirnya berbunyi.
"Haii, apa kabar?" isi pesan itu, yang tak lain pesan itu dari Fathaan
"FATHAAN AKU BAIK-BAIK AJA, KAMU APA KABAR? KAMU KEMANA AJA? KOK BARU NGECHAT AKU" balas Kamilla dengan perasaan campur aduk
"Maaf ya aku hilang kabar, aku berusaha untuk tetap bisa sama kamu dengan hubungan yang kaya gini. Tetap kaya gini ya Mill aku sayang kamu" jawab Fathaan
Kamilla tak paham apa maksud Fathaan itu, pertanyaan ia belum dijawab oleh Fathaan, Fathaan kemana ia belum mendapatkan jawaban itu. Ia langsung menelepon Fathaan tapi sayangnya tidak diangkat, ia tak mendapatkan jawaban sejak saat itu Fathaan sudah tidak ada kabar lagi dan sudah tak bisa dihubungi.
"Fathaan kamu kenapa si,
kalau kamu mau akhirin hubungan ini ngomong baik baik sama aku jangan langsung ngilang gini,
aku gabisa Fathaan, kamu tiba-tiba ga ada kabar aku khawatir
Mana janji kamu yang katanya gabakal ninggalin aku?
Jadi tempat buat aku pulang kalau aku lagi ga baik-baik aja?
Selalu ada disisi aku, MANA FATHAAN MANA??...,"
Ucap Kamilla lirih dan menangis, seperti teriris pisau yang sangat tajam rasa sedih dan putus asa menyelimuti nya.
Fathaan tak menepati janjinya, Kamilla begitu kecewa terhadap laki-laki yang ia sayangi dan yang sangat dipercayai nya ternyata menitipkankan luka yang begitu dalam.
3 tahun berlalu begitu saja, dan Kamilla tetap seorang diri, menunggu kepulangan Fathaan. Fathaan tak mengatakan bahwa ia mengakhiri hubungan mereka, maka dari itu Kamilla menganggap bahwa mereka belum usai.
Mereka masih memiliki hubungan yang jelas, mereka tak pernah mengakhiri hubungan itu.
Alvaro, ia adalah siswa yang cukup famous disekolah nya. Ia terus terusan mendekati Kamilla tapi sayangnya usaha Alvaro selalu ditolak.
"Maaf ya aku belum selesai dengan masalalu aku
Aku gabisa memulai hubungan baru lagi saat ini takutnya nanti aku malah nyakitin kamu
Karena aku belum selesai dengan hubungan yang sebelumnya
Masih banyak wanita lain yang lebih baik dari aku dan lebih sempurna dari aku" ucap Kamilla ke Alvaro
"iya gapapa, aku ngerti perasaan kamu saat ini seperti apa
Tapi izinin aku jadi teman kamu ya?
Repotin aku kalau kamu butuh sesuatu" balas Alvaro tulus
"Terimakasih atas pengertiannya Alvaro, iya kita bisa menjadi teman" jawab Kamilla
Selama 3 tahun bahkan sudah menuju 4 tahun Fathaan tetap tak ada kabar, ia tak bisa dihubungi, semua sosial media nya pun tak bisa dihubungi, ia benar-benar hilang seperti ditelan lautan.
Kamilla tak pernah henti berusaha mencari kabar tentang Fathaan, tapi sayangnya hasilnya selalu nihil. Pupus sudah harapan ia akan kepulangan Fathaan kepeluk nya.
"Kembali mu akan selalu ku tunggu,
Sesakit apapun luka yang kamu titipkan,
Kamu tetap pernah menjadi orang yang paling aku sayangi dan aku cintai, satu hal yang harus kamu tahu aku ga pernah benci kamu
Kapanpun kamu mau pulang, pulanglah pintu hati ini selalu terbuka untuk mu
Fathaan Biantara aku mencintaimu selamanya"
-TAMAT-
ig: millaalop
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.