Eksistensi Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Perspektif SDGs Nomor 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Edukasi | 2024-11-27 15:53:38Menurut Kemenkes 2013, kesehatan masyarakat adalah bidang ilmu yang berfokus pada pencegahan penyakit, perpanjangan umur, dan peningkatan kualitas hidup melalui upaya pengorganisasian masyarakat, edukasi, kebijakan publik, serta penelitian. Tak dapat dipungkiri, di tengah pesatnya perkembangan zaman dan tantangan kesehatan yang semakin kompleks, eksistensi SKM semakin penting dalam upaya pencegahan penyakit.
Dengan mengacu pada tujuan SDGs poin ke 3 yang menjamin kehidupan sehat dan meningkatkan kesejahteraan bagi semua orang di segala usia melalui berbagai target yang harus dicapai pada tahun 2030. Di sisi lain, salah satu cita-cita negara adalah menyejahterakan rakyatnya di bidang kesehatan. Dalam UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan ditetapkan, bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemajuan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi ekonomis. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka perlu adanya peran dari tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dengan berfokus pada pelayanan promotif dan preventif diharapkan tenaga kesehatan masyarakat dapat menjadi promotor kesehatan untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan.
Pada umumnya, faktor masalah kesehatan disebabkan oleh adanya bibit penyakit, kualitas kebersihan lingkungan, dan perilaku manusia yang acuh terhadap kesehatan. Dari permasalahan yang muncul, tenaga kesehatan berperan aktif dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran yang sangat krusial dalam mewujudkan tujuan SDGs poin 3, mengingat mereka berada di garis depan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berikut ini merupakan peran tenaga kesehatan Masyarakat dalam mewujudkan tujuan di atas:
1. Promosi Kesehatan
· Edukasi: mereka mengedukasi masyarakat dengan memberikan informasi yang akurat dan berbasis bukti kepada Masyarakat agar mudah dipahami. Selain itu, kegiatan edukasi diharapkan agar kualitas kesadaran kesehatan Masyarakat kian bertambah. Mereka juga menjelaskan isu-isu penyakit terkini agar menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).
· Kampanye kesehatan: kegiatan ini dilakukan untuk menyebarkan informasi kesehatan, megubah perilaku, dan meningkatkan kesdaran Masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, Lembaga kesehatan, serta Masyarakat. Biasanya, tema yang diangkat berupa GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), Cegah Stunting, Stop Merokok.
2. Pencegahan penyakit
· Surveilans: menurut German (2001), surveilans bertugas mengumpulkan dan menganalisis data suatu penyakit dengan harapan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian serta meningkatkan status kesehatan.
· Imunisasi: tenaga kesehatan masyarakat mengajak Masyarakat pentingnya melakukan imunisasi pada bayi, balita, dan anak-anak melalui orangtua. Imunisasi di sini meliputi vaksin hepatitis, BCG, Polio, DPT, dan lain-lain.
· Skrining: bertujuan sebagai upaya preventif deteksi dini penyakit sebelum menyebar pada bagian tubuh lain. Umumnya kegiatan tersebut berupa tes darah, tekanan darah, pengukuran tinggi, berat badan, kolestrol, diabetes, jantung, asam urat, dan stroke.
3. Pengendalian penyakit. Untuk pengendalian penyakit sendiri, dalam lingkup kesehatan masyarakat ada seorang epidemiolog yang bertugas menganalisis pola penyebaran penyakit di masyarakat dan cara mengatasinya. Seperti yang kita ketahui saat Covid-19 bukan hanya dokter dan perawat yang berada pada garda terdepan, melainkan epedemiolog kesehatan juga menempati posisi yang sama.
Adapun contoh kegiatan tenaga kesehatan masyarakat dalam menerapkan SDGs poin 3:
1. Program posyandu: melakukan pemantauan pertumbuhan balita, edukasi kesehatan ibu dan anak.
2. Kunjungan rumah: melakukan promosi dan konseling kesehatan keluarga.
3. Kampanye pencegahan stunting: dengan memberi edukasi berupa zat gizi pada ibu hamil dan balita. Selain itu, mewajibkan ibu hamil mengonsumsi tablet tambah darah.
Secara keseluruhan, tenaga kesehatan masyarakat memainkan peran penting dalam melindungi kesehatan masyarakat dengan berfokus pada pencegahan, mendorong perilaku sehat, mengatasi faktor penentu sosial kesehatan, dan menangani situasi darurat. Mereka juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Peran profesional kesehatan masyarakat akan semakin penting dalam menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat karena masalah kesehatan dunia terus berkembang. Jadi, tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mencapai SDGs poin 3. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, tenaga kesehatan masyarkat dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera. Diharapkan juga, pemerintah dapat memudahkan akses layanan kesehatan disertai dengan promotor kesehatan secara merata.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.