Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image DARUL NUR RASYID

Peran dan Tantangan Dokter Hewan dalam Menjalankan Profesinya

Eduaksi | 2024-11-27 08:52:13
Dokumentasi dengan Kakak PPDH di RSHP Universitas Airlangga

Dokter hewan merupakan salah satu profesi dibidang kesehatan yang tidak kalah pentingnya juga. Dokter hewan yang berdedikasi akan memberikan pelayan kesehatan hewan yang baik agar semua hewan sehat dan mendapatkan kehidupan yang layak. Rumah sakit hewan merupakan salah satu tempat di mana para dokter hewan bekerja dan mengabdikan diri mereka. Para dokter hewan harus memastikan kesehatan hewan peliharaan maupun hewan ternak mendapatkan perawatan yang baik.

Rumah sakit hewan adalah tempat praktik dokter hewan dan pelayanan kesehatan hewan yang dilengkapi dengan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap. Selain melakukan pemeriksaan secara rutin, dokter hewan juga menangani penyakit darurat yang memerlukan penanganan khusus. Dokter hewan harus memiliki pengetahuan yang banyak untuk mendeteksi gejala penyakit yang mungkin tidak terlihat oleh pemilik hewan.

Tugas dokter hewan di rumah sakit yaitu mengamati semua kesehatan hewan, yang meliputi gejala awal pennyakit pada hewan, perilaku hewan yang berbeda, hingga pengobatan tertentu. Melalui pengamatan ini, dokter hewan dapat menentukan jenis penyakit yang diderita dan perawatan yang sesuai pada setiap hewan. Mereka harus menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk menegtahui semua kondisi hewan.

Ada beberapa tahapan yang dilakukan dokter hewan untuk mengetahui gejala penyakit yang diderita oleh hewan.

1. Pemeriksaan Fisik Awal

Tahap pertama pengamatan pada hewan yaitu pemeriksaan fisik awal. Tahap ini dokter hewan memeriksa semua kondisi tubuh hewan, mulai dari suhu tubuh, warna gusi yang berbeda, laju pernapasan. Pemeriksaan ini membantu dokter hewan mendapatkan hasil gambaran mengenai kondisi kesehatan pada hewan.

2. Pengamatan Perilaku

Selain tahapan pemeriksaan fisik, dokter hewan akan mengamati bagaimana perubahan perilaku atau fisik yang dialami. Apakah hewan lebih agresif, lemas, atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan. Perubahan perilaku seringkali menjadi tanda awal adanya gejala penyakit yang diderita.

3. Pemeriksaan Laboratorium

Tahap selanjutnya, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan melalui analisis laboratorium untuk mengetahui gejala yang lebih mendalam. Pemeriksaan laboratorium ini meliputi tes darah, tes urin, atau pemeriksaan feses untuk mengetahui kondisi dalam hewan. Hasil dari pemeriksaan analisis laboratorium ini akan membantu dokter hewan untuk mendiagnosis penyakit yang lebih akurat dan menentukan langkah penanganan yang tepat.

4. Pemberian Pengobatan

Setelah pemeriksaan laboratorium, dokter hewan akan memebrikan pengobatan secara intensif. Jenis-jenis pengobatanya meliputi, pemberian obat cacing, pemberian antibiotik, pemotongan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi, dan karantina hewan yang terserang penyakir. Cara pemberian pengobatanya bisa melalui mulut, suntikan, maupun dioleskan pada kulit atau selaput lender. Dalam pemberian obat dokter hewan harus memberikan pengobatan sesuai prosedur agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Tantangan yang dihadapi oleh dokter hewan dalam menjalankan pekerjaannya di rumah sakit hewan.

1. Keterbatas Komunikasi dengan Pasien

Hewan tidak seperti manusia yang bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan secara langsung. Hal ini membuat dokter hewan harus mengandalkan tanda-tanda fisik dan perilaku untuk mengerti kondisi hewan. Kemampuan membaca sinyal non-verbal menjadi sangat penting dalam profesi ini.

2. Resistensi terhadap Pengobatan

Sebagian hewan mungkin merasa takut atau stres saat berada di rumah sakit hewan, terutama ketika harus menerima perawatan atau pengobatan. Dokter hewan harus pandai menenangkan hewan agar mereka merasa nyaman dan tidak menjadi agresif selama proses pengobatan berlangsung.

3. Diagnosa yang Rumit

Beberapa penyakit yang dialami pada hewan memiliki gejala yang mirip dari hewan satu dengan lainnya, sehingga untuk menentukan diagnosa secara akurat harus sangat teliti dan detail. Contohnya, pada anjing dan kucing memiliki gejala penyakit pencernaan yang hampir sama, sehingga untuk memastikan penyebabnya dokter hewan perlu melakukan serangkaian diagnosa.

4. Risiko Terkena Penyakit Zoonosis

Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Penyakit ini sering kali disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasite yang dapat menginfeksi manusia melalui kontak langsung maupun tidak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Oleh karena itu, sangat penting bagi dokter hewan untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan dan berkolaborasi dengan sektor kesehatan untuk mengurangi risiko infeksi ke masyarakat.

Kesimpulan

Profesi dokter hewan di rumah sakit hewan adalah pekerjaan yang penuh dedikasi dan tantangan. Dari pemeriksaan fisik awal hingga sampai pengobatan, setiap tahapan pengamatan membutuhkan keterampilan dan kepekaan yang tinggi. Selain itu, dokter hewan juga harus siap menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan komunikasi dengan hewan hingga risiko terkena penyakit zoonosis. Namun, bagi mereka yang mencintai hewan dan ingin memastikan kesejahteraan hewan, profesi ini yang penuh berarti.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image