Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Allend Amadea Ivanna

Hal Penting yang Harus Diperhatikan Terkait Pembelajaran Coding Diterapkan Pada Jenjang SD dan SMP

Eduaksi | 2024-11-25 23:25:36

Baru-baru ini wakil presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan usulan baru untuk Pendidikan di Indonesia. Gibran mengusulkan bahwa pembelajaran coding perlu diterapkan di jenjang SD dan SMP. Dalam menunjang Indonesia Emas 2045 gibran menuturkan bahwa diperlukan generasi emas yang ahli dalam coding, AI, dan machine learning. Seperti yang kita ketahui, bahwa di beberapa negara maju seperti Singapura, Jepang, dan China telah menerapkan pembelajaran coding di tingkat SD dan SMP. Tidak berbeda dengan Gibran, tujuan beberapa negara tersebut menerapkan pembelajaran coding adalah agar generasi muda paham akan teknologi yang semakin berkembang pesat.

Sumber gambar : pinterest.com/CreativeMarket

Pembelajaran coding pada dasarnya baik untuk di ajarkan mulai sejak dini. Pada masa SD dan SMP anak-anak dalam tahap operasional konkert, dimana pada masa ini anak-anak mulai mampu berpikir secara logis dan konkert, serta memiliki kemampuan konservasi, sehingga pembelajaran coding memanglah perlu diberikan pada masa ini. Pembelajaran coding untuk anak-anak memberikan banyak manfaat, selain dapat berpikir logis mereka akan paham teknologi dan memiliki skill yang dibutuhkan di masa mendatang.

Namun untuk menerapkan pembelajaran coding secara merata di Indonesia, perlunya menengok kembali bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia. Seperti yang kita ketahui, kondisi pendidikan di Indonensia sampai saat ini masih terjadi ketimpangan. Pendidikan di kota besar secara umum lebih maju dibandingkan dengan wilayah terpencil. Masih banyak sekolah di daerah terpencil yang belum mendapatkan fasilitas yang baik untuk belajar.

Akses internet di daerah terpencil juga masih sangat sulit berkembang dengan baik. Berbeda dengan sekolah di kota-kota besar dimana sudah memiliki fasilitas sekolah dan akses internet yang baik. Bahkan bantuan komputer saat ini juga belum merata. Berdasarkan data Dapodik pada tahun 2020 baru 81% sekolah di Indonesia yang memiliki akses, sedangkan yang tidak memiliki akses sekitar 19%.

Kesiapan para tenaga pendidik atau guru perlu diperhatikan. Para guru harus dibekali tentang pendidikan coding, karena lulusan guru PGSD belum tentu menguasai coding. Penyesuaian kurikulum dan materi juga dipersiapkan, perlu adanya riset bagaimana menerapkan pembelajaran coding pada jenjang SD dan SMP. Kurikulum dan materi yang diberikan harus seringan mungkin agar tidak membebani para siswa. Selain tidak membebani siswa, dengan adanya kebijakan pembelajaran coding ini tidak membebani orang tua. Karena dalam praktiknya perlunya perangkat yang dibutuhkan dan harganyapun tidak murah.

Usulan diberlakukan pembelajaran coding pada jenjang SD dan SMP memanglah baik, terlebih untuk menuju Indonesia Emas 2045, bangsa ini membutuhkan generasi emas yang dipersiapkan sejak dini. Namun perlunya pemerintah melakukan riset dan persiapan matang untuk menerapkan pembelajaran coding pada jenjang SD dan SMP di Indonesia.

Kualitas pendidikan di Indonesia yang masih terjadi ketimpangan haruslah segera diatasi. Pemerintah harus segera mengambil sikap untuk kurangnya fasilitas sekolah yang memadai dan akses internet yang sulit pada wilayah terpencil. Jangan hanya sekolah di kota besar yang nantinya bisa mendapat pembelajaran coding, namun sekolah-sekolah terpencil harus bisa mendapatkan pembelajaran coding pula. Dari sini akan terciptannya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam penerapan coding ini, kesiapan guru juga perlu diperhatikan. Pemerintah harus memberikan pelatihan coding kepada para guru dan untuk calon guru kurikulum pada perguruan tinggi diberi tambahan pada mata kuliah untuk mempelajari coding.

Pembelajaran coding pada dasarnya dapat dilaksanakan di Indonesia. Namun, masih banyak hal yang harus diperhatikan, pemerintah harus merencankan dengan matang agar pembelajaran coding ini dapat berjalan sesuai dengan harapan, merata, dan tidak membebani pihak manapaun.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image