Belum Banyak yang Tahu, Ini Manfaat Daun Tapak Darah Bagi Kesehatan
Eduaksi | 2024-11-24 23:32:43Tapak dara atau Catharanthus roseus adalah tanaman hias yang tumbuh subur di iklim tropis dan sering dijumpai di pekarangan rumah. Walaupun lebih dikenal sebagai tanaman hias, daun tapak dara ternyata menyimpan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan. Kaya akan senyawa aktif seperti alkaloid vincristine dan vinblastine, tapak dara telah menarik perhatian para peneliti karena potensi khasiatnya dalam berbagai bidang pengobatan.
· Pengobatan Alternatif untuk Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami masyarakat, seringkali tanpa disadari karena gejalanya yang samar. Beberapa studi awal menunjukkan bahwa tapak dara memiliki potensi efek vasodilatasi, yaitu memperlebar pembuluh darah. Efek ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, sehingga memberikan harapan sebagai terapi tambahan bagi penderita hipertensi. Meski masih dalam tahap penelitian, manfaat ini membuat tapak dara semakin populer di kalangan pencari alternatif pengobatan alami.
· Mendukung Pengobatan Kanker
Salah satu manfaat paling dikenal dari tapak dara adalah perannya dalam terapi kanker. Senyawa antikanker, seperti vinblastin, vincristin, vindolin, vindolidin, vindolicin, vindolinin, dan vindogentianin. Senyawa alkaloid vincristine dan vinblastine yang terkandung dalam tanaman ini telah lama digunakan sebagai bahan dasar dalam obat kemoterapi untuk mengobati berbagai jenis kanker, termasuk leukemia dan limfoma. Kedua senyawa ini bekerja dengan menghambat pembelahan sel kanker, sehingga memperlambat pertumbuhan tumor dan memberikan peluang hidup yang lebih baik bagi pasien. Namun, konsumsi tapak dara secara langsung tidak disarankan tanpa pengawasan medis karena efek sampingnya yang kuat.
· Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Daun tapak dara juga diyakini memiliki sifat antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan berperan penting dalam melawan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Dengan menjaga keseimbangan radikal bebas dalam tubuh, tapak dara dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis dan memperlambat proses penuaan.
· Membantu Pengobatan Diabetes
Beberapa penelitian juga menunjukkan potensi tapak dara dalam mengontrol kadar gula darah. Ekstrak daun tapak dara diketahui memiliki efek hipoglikemik, yang berarti dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Khasiat ini juga berkat kandungan empat alkaloid murni, yaitu vindoline, vindolidine, vindolicine, dan vindolinine. Meski demikian, manfaat ini memerlukan studi lebih lanjut untuk memastikan dosis yang tepat dan efek sampingnya.
· Meredakan Nyeri dan Peradangan
Tapak dara diketahui memiliki sifat analgesik dan anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan pada tubuh. Sifat ini membuat tapak dara berguna sebagai obat alami untuk mengatasi nyeri ringan, seperti sakit kepala atau nyeri otot, serta peradangan akibat cedera ringan. Penggunaan tradisional tapak dara sebagai kompres atau salep alami pada area yang nyeri juga sering dilakukan, terutama di daerah-daerah yang sudah lama mengenal khasiat tanaman ini.
· Meredakan gejala Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah kondisi neurodegeneratif yang ditandai oleh penurunan fungsi kognitif yang progresif, seperti kehilangan ingatan dan kesulitan dalam berpikir serta berkomunikasi. Saat ini, pengobatan Alzheimer masih terbatas pada pengelolaan gejala, dan belum ada terapi yang dapat sepenuhnya menyembuhkan atau menghentikan perkembangan penyakit ini. Daun tapak dara mengandung alkaloid seperti vincristine dan vinblastine yang dikenal berperan dalam perlindungan sel-sel saraf dari kerusakan. Meskipun penggunaannya dalam Alzheimer masih dalam tahap eksplorasi, sifat neuroprotektif yang dimiliki oleh senyawa ini dianggap dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada sel-sel saraf akibat penumpukan protein beta-amyloid—penyebab utama kerusakan otak pada penderita Alzheimer.
· Mempercepat Penyemmbuhan Luka
Daun tapak dara juga memiliki manfaat dalam mempercepat penyembuhan luka, sebagaimana dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di “International Research Journal of Plant Science”. Penelitian ini menguji pengaruh ekstrak daun tapak dara pada tikus dengan luka. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang diberikan ekstrak daun tapak dara sebanyak 100 mg/kg per hari mengalami penyembuhan luka yang lebih cepat dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini ditandai dengan penurunan luas luka, peningkatan pembentukan jaringan ikat, serta kandungan kolagen yang lebih tinggi.
· Mengatasi disfungsi ereksi
Daun tapak dara juga bermanfaat untuk meredakan gejala disfungsi ereksi, berkat kandungan yohimbine, yaitu senyawa yang biasa ditemukan dalam obat untuk disfungsi ereksi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Molecules” menyebutkan bahwa kombinasi yohimbine dengan L-arginine dapat meningkatkan jalur oksida nitrat dan memperlebar pembuluh darah di sekitar alat kelamin pria. Proses ini dapat mendukung peningkatan fungsi ereksi.
· Sumber Antioksidan
Mengonsumsi tanaman tapak dara, terutama bagian akarnya, bermanfaat sebagai sumber antioksidan yang dapat melawan radikal bebas. Radikal bebas sendiri adalah senyawa yang dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada tubuh manusia, seperti penuaan dini hingga penyakit kardiovaskular. Salah satu antioksidan utama yang ditemukan dalam tanaman ini adalah vindolisin, selain itu juga terdapat antioksidan lain seperti vindolin, vindolidin, dan vindolinin.
· Melawan Infeksi Bakteri
Daun tapak dara mengandung senyawa kimia yang memiliki sifat antibakteri, terutama alkaloid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan melawan infeksi bakteri. Beberapa jenis bakteri yang dapat dikendalikan oleh daun tapak dara antara lain:
Staphylococcus aureus, penyebab infeksi kulit dan saluran pernapasan,
Salmonella typhi, penyebab salmonellosis, dan
Pseudomonas aeruginosa, penyebab sepsis dan infeksi mata.
Cara Mengonsumsi Tapak Dara
Secara tradisional, daun tapak dara dapat dimanfaatkan dengan merebus bunga, daun, atau batangnya, lalu meminum air rebusannya untuk membantu meredakan berbagai masalah kesehatan. Beberapa orang juga mengolah tapak dara menjadi bubuk yang dicampur dengan susu sapi untuk meningkatkan cita rasanya.
Saat ini, ekstrak tapak dara sudah tersedia dalam berbagai bentuk seperti kapsul, tablet, atau tetes cair. Sebelum mengonsumsinya, pastikan membaca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan. Daun tapak dara juga dapat dinikmati sebagai teh. Cukup gunakan daun tapak dara segar atau kering, tambahkan air panas, dan biarkan selama beberapa menit hingga terseduh dengan baik. Meskipun belum ada penelitian resmi tentang dosis pasti dalam mengonsumsi tapak dara, umumnya masyarakat menggunakan 10 helai daun atau 9 bunga tapak dara untuk direbus atau ditumbuk.
Penggunaan Tapak Dara: Tetap Waspada dan Bijak
Walaupun manfaat tapak dara bagi kesehatan sangat menarik, penting untuk tetap waspada dalam penggunaannya. Kandungan alkaloid yang kuat dalam tanaman ini juga bisa menimbulkan efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak sesuai takaran. Sama seperti jenis obat herbal lainnya, tumbuhan tapak dara memiliki risiko efek samping seperti reaksi alergi, sakit perut, mual, muntah, rambut rontok, konstipasi, Hiponatremia, dan neuropati perifer. Oleh karena itu, konsultasi dengan ahli kesehatan atau tenaga medis sebelum menggunakan tapak dara sebagai pengobatan alternatif adalah langkah bijak. Tapak dara menunjukkan bahwa kekayaan alam Indonesia menyimpan potensi besar dalam dunia kesehatan. Dengan penelitian yang berkelanjutan, tapak dara berpeluang menjadi bagian dari solusi alami untuk berbagai penyakit, selama digunakan dengan bijaksana dan berdasar ilmu pengetahuan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.