Mau Investasi Crypto? Ini Dia Tips Memulai Investasi Crypto dengan Aman
Bisnis | 2024-11-21 20:14:41Apa itu Cryptocurrency?
Mendengar kata crypto, mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Saat ini, crypto menjadi salah satu mata uang digital yang sangat populer serta banyak dijadikan sebagai aset dan investasi. Cryptocurrency menggunakan konsep kriptografi untuk mengamankan transaksi keuangan, mengontrol pembuatan unit baru, dan memverivikasi aset. Semua hal tersebut dilakukan secara terdesentralisasi tanpa adanya pengawasan dari pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan. Selain itu, cryptocurrency juga menggunakan teknologi yang bernama blockchain. Teknologi ini memberikan jaminan keamanan terhadap data-data pengguna. Teknologi blockchain juga dapat memungkinkan pencatatan transaksi secara transparan dan permanen, hal ini membuat setiap transaksi mudah dilacak namun tetap aman. Meski dapat dikatakan aman, dunia crytocurrency juga memiliki risiko tinggi yaitu terkait dengan perubahan harga yang fluktuatif pada periode waktu tertentu.
Daftar 5 Cryptocurrency yang Populer di Dunia
Cryptocurrency telah menjadi pilihan investasi yang populer di era digital seperti sekarang ini. Cryptocurrency ini juga hadir dengan berbagai coin dan token yang menawarkan berbagai fitur yang unik dan menarik. Mulai dari Bitcoin yang menjadi pionir hinga altcoin seperti Ethereum. Masing-masing memiliki fungsi, keunikan, serta potensi yang berbeda-beda di pasarnya. Berikut ini merupakan 5 daftar cryptocurrency yang populer di dunia.
1. Bitcoin dengan harga sekitar US$79,777.90 atau setara dengan Rp1.248.021.840,26.
2. Ethereum dengan harga sekitar US$3,201.95 atau setara dengan Rp50.155.821,04.
3. BNB dengan harga sekitar US$641.28 atau setara dengan Rp10.037.098,11.
4. Solana dengan harga sekitar US$207,72 atau setara dengan Rp3.254.972,4.
5. Avalanche dengan harga sekitar US$32,77 atau setara dengan Rp513.545,70.
Risiko yang Perlu Diwaspadai Sebelum Investasi Crypto
Investasi crypto memang merupakan hal yang dapat menguntungkan, terutama untuk masa depan. Namun, di balik keuntungan-keuntungan tersebut tentunya terdapat pula risiko-risiko yang perlu diwaspadai. Karena belakangan ini di Indoneisa banyak bermunculan kasus-kasus penipuan berkedok investasi, di mana para oknum menjebak korban dengan iming-iming akan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Tentu hal ini perlu diwaspadai, terutama bagi para investor pemula. Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu diwaspadai jika sebelum investasi crypto.
1. Risiko Penipuan
Saat ini, banyak sekali penipuan berkedok investasi crypto. Biasanya calon investor (korban) diberikan sebuah iming-iming akan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Bentuk-bentuk penipuan tersebut biasanya berupa skema ponzi, investasi palsu, atau token yang tidak memiliki nilai sebenarnya. Oleh karena itu karena itu penting untuk memastikan bahwa platform yang digunakan merupakan platform yang aman.
2. Volatilitas Harga (Perubahan Harga yang Fluktuatif)
Cryptocurrency terkenal dengan grafik dan pergerakan harga yang fluktuatif. Misalnya pada Bitcoin dan Ethereum yang dapat melonjak tinggi atau bahkan turun secara signifikan. Dalam hal ini, investor perlu mempertimbangkannya dan mereka juga harus siap untuk menghadapi kerugian dalam waktu dekat.
3. Penggunaan Teknologi dan Keamanan perlu Diperhatikan
Perlu kita ketahui bahwa cryptocurrency menggunakan teknologi blockchain, yang mana teknologi tersebut sangat kompleks untuk dipahami. Hal ini pula yang menjadikan celah bagi penipuan atau keputusan investasi yang buruk. Oleh karena itu sempatkan waktu untuk memahami serta mempelajari terkait teknologi dari cryptocurrency.
Selain teknologi, keamanan dalam investasi crypto juga perlu diperhatikan. Hal ini karena masih sering terjadi peretasan dalam dunia crypto. Gunakan wallet dengan keamanan tinggi dan hindari menyimpan aset dengan jumlah besar di platform exchange yang rentan terhadap cybercrime.
Tips Memulai Investasi Crypto dengan Aman
1. Mulai Investasi dengan Jumlah Kecil
Jika baru memulai terjun di dunia crypto, mulailah untuk investasi dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kerugian yang disebabkan oleh naik turunnya harga yang fluktuatif.
2. Pilih Platform yang Terpercaya
Untuk memulai investasi crypto, kita juga perlu memilih platform yang terpercaya dengan tingkat keamanan yang tinggi. Selain itu, gunakan pula platform exchange yang berada dalam pengawasan badan otoritas, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Beberapa contoh platform exchange dengan tingkat keamanan tinggi adalah Binance, Coinbase, atau Indodax dan Tokocrypto di Indonesia.
3. Hati-Hati dengan Skema Penipuan
Ketika kita memutuskan untuk memulai investasi crypto, kita perlu memeriksa legalitas dan reputasi dari suatu platfom sebelum kita memulai investasi. Waspada juga terhadap penawaran yang menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu singkat, karena hal ini memiliki peluang besar yang berujung pada penipuan.
4. Gunakan Dompet yang Aman
Sebaiknya, gunakan dompet pribadi atau hardware wallet yang aman untuk menyimpan aset crypto. Hindari menyimpan semua aset dalam platform exchange, karena hal ini memiliki risiko terhadap peretasan.
5. Pahami Risiko dan Tetapkan Strategi Jangka Panjang
Lakukan riset yang mendalam mengenai risiko dan strategi pada saat ingin melakukan ivestasi crypto. Hal ini penting dilakukan karena setiap coin dan project crypto memiliki tujuan dan model bisnis yang berbeda-beda. Baca mengenai whitepaper project dan analisis tim di dalamnya, model bisnisnya, serta rekam jejak pada komunitas crypto. Selain itu, tetapkan juga tujuan investasi dan strategi yang sesuai dan jangan mengambil keputusan impulsif.
Sumber dan Referensi
1. Bank Indonesia (2022) : Risiko Cryptocurrency di Indonesia.
2. coindesk.id
3. indonesia.go.id
4. katadata.go.id
5. coinmarketcap.com
6. coingecko.com
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.