Apa Itu Monkeypox?
Edukasi | 2024-11-20 18:47:19Siapa yang akhir-akhir ini mendengar tentang berita monkeypox? Banyak masyarakat yang khawatir dan penasaran tentang istilah penyakit satu ini yang sekarang sedang viral di berbagai sosial media. Nah, di artikel ini, kita akan bersama sama mencari tahu tentang apa sih monkeypox itu? Simak Selengkapnya berikut ini!
1. Pengertian Monkeypox
Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan virus monkeypox. Pada asalnya, penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia.
2. Gejala Monkeypox
Monkeypox dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala. Sementara beberapa orang memiliki gejala ringan, yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih berat dan memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan. Mereka yang berisiko lebih tinggi untuk penyakit yang lebih parah atau komplikasi termasuk orang-orang yang sedang hamil, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit kekebalan tubuh. Gejala monkeypox biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Ruam juga dapat ditemukan di mulut, alat kelamin, dan mata. Ruam monkeypox terkadang disalahartikan sebagai sifilis atau herpes. Gejala biasanya berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh sendiri. Namun pada beberapa individu, dapat menyebabkan komplikasi medis dan kematian. Orang dengan penyakit penurunan kekebalan tubuh kemungkinan berisiko mengalami gejala yang lebih serius. Pengobatan bersifat menghilangkan gejala dan suportif. Siapa pun yang memiliki gejala monkeypox atau yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi monkeypox harus menghubungi atau mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dan meminta saran tenaga kesehatan.
3. Bisakah Orang Sakit Berat Atau Meninggal Karena Monkeypox?
Pada umumnya, gejala monkeypox hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, pada beberapa orang, infeksi dapat menyebabkan komplikasi medis dan bahkan kematian. Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat monkeypox.
4. Cara Penyebaran Monkeypox Dari Manusia Ke Manusia
Monkeypox menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam monkeypox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual. WHO masih mempelajari tentang berapa lama orang dengan monkeypox dapat menularkan. Untuk situasi saat ini, penderita dapat menularkan sampai sampai semua lesi mereka berkerak, keropeng telah jatuh dan lapisan kulit baru telah terbentuk di bawahnya. Lingkungan dapat terkontaminasi virus monkeypox, misalnya ketika orang yang terinfeksi menyentuh pakaian, tempat tidur, handuk, benda, elektronik, dan permukaan. Orang lain yang menyentuh barang-barang ini kemudian dapat terinfeksi. Dimungkinkan juga untuk terinfeksi karena menghirup serpihan kulit atau virus dari pakaian, tempat tidur, dll.
5. Cara Penularan Monkeypox Dari Hewan Ke Manusia
Monkeypox dapat menular ke manusia melalui kontak fisik dengan hewan terinfeksi. Biasanya adalah hewan pengerat dan primata. Risiko tertular monkeypox dari hewan dapat diturunkan dengan meminimalisir/menghindari kontak dengan hewan liar, terutama hewan sakit atau mati – termasuk daging dan darahnya. Di negara-negara endemik, makanan yang berisi daging atau bagian tubuh hewan perlu dimasak hingga matang sebelum dimakan.
6. Hal Yang Dilakukan Jika Tertular Monkeypox
Jika Anda pernah melakukan kontak erat dengan orang yang mengalami monkeypox atau lingkungan yang mungkin telah terkontaminasi virus, pantau diri Anda dengan cermat untuk tanda dan gejala selama 21 hari sejak terakhir kali Anda terpapar. Batasi kontak erat dengan orang lain sebanyak yang Anda bisa. Lindungi orang lain yang tinggal bersama Anda sebanyak mungkin dengan:
• Mengisolasi di ruang terpisah
• Menggunakan kamar mandi terpisah atau membersihkan
setiap kali selesai digunakan
• Membersihkan permukaan yang sering disentuh dengan
sabun dan air serta disinfektan rumah dan menghindari
penyapuan/penyedot debu (ini dapat mengganggu
partikel virus dan menyebabkan orang lain terinfeksi)
• Menggunakan peralatan, handuk, tempat tidur terpisah
• Mencuci sendiri (angkat seprai, pakaian dan handuk
dengan hati-hati, masukkan cucian ke dalam kantong
plastik sebelum membawanya ke mesin cuci dan cuci
dengan air panas >60°)
• Membuka jendela untuk ventilasi yang baik
• Mendorong semua orang di rumah untuk membersihkan
tangan secara teratur dengan sabun dan air atau
pembersih tangan berbasis alkohol.
7. Pengobatan Untuk Penderita Monkeypox
Sampai saat ini pengobatan yang spesifik untuk monkeypox masih terbatas tahap pengembangan. Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif. Orang dengan monkeypox harus mengikuti saran dari fasilitas layanan kesehatan. Penyakit dapat sembuh dan gejala dapat hilang dengan sendirinya. Penting bagi siapa pun yang terinfeksi monkeypox untuk minum air secara cukup, makan dengan baik, dan cukup tidur.
Baik jadi seperti itu ya teman teman untuk penjelasan mengenai monkeypox mulai dari pengertian, gejala, cara penularan, hingga pengobatan yang dapat dilakukan. Gimana? udah ngga pada penasaran lagi kan ya? Semoga dapat membantu, ya! Jika ada teman atau orang lain yang ingin tahu tentang monkeypox, kamu bisa membagikan artikel ini ya, salam sehat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.