Parenting Gen X vs Gen Milenial, Perbedaan Pola Asuh yang Menarik Perhatian
Edukasi | 2024-11-17 20:41:33Parenting Gen X vs Gen Milenial yang sering kali menjadi perdebatan karna perbedaan pola asuh mereka yang bertentangan. Dimana Generasi X yang cenderung menggunakan cara tradisional meski zaman telah berubah dengan Generasi Milenial yang lahir di era digital kemudian memiliki pendekatan baru terhadap anak. Perbedaan ini menimbulkan banyak pertanyan, apakah pola asuh tradisional Gen X masih relavan di era digital sekarang? Atau, apakah pendekatan baru Gen Milenial justru beresiko hingga mengabaikan nilai-nilai penting?. Artikel ini akan menganalisis perbedaan pola asuh Gen X vs Gen Milenial, serta dampaknya terhadap generasi berikutnya.
Generasi X merupakan generasi yang lahir pada sekitaran tahun 1965 hingga 1980 an, mereka tumbuh dimasa perkembangan teknologi dengan kesulitan ekonomi yang terjadi pada tahun 1980. Pengalaman hidup mereka yang rumit membentuk pola asuh vang cenderung tradional, yang sering disebut dengan istilah “Ketinggalan Zaman”. Mereka mendidik anak-anak dengan disiplin ketat, seperti hukuman fisik maupun verbal sebagai bentuk kedisiplinan, yang masih dianggap wajar pada masa itu, juga menjunjung tinggi nilai kemandirian dan adanya komunikasi yang terbatas. Karnaa komukasi cenderung formal dimana orang tua memegang peran otoritas sedangkan anak harus patuh pada aturan yang ditetapkan. Pola asuh ini membentuk karakter generasi yang cenderung mandiri, pekerja keras, dan disiplin namun beberapa ahli berpendapat bahwa hal itu juga berdampak pada kurangnya kreativitas, timbulnya rasa takut akan kegagalan serta tekanan yang mempengaruhi mental mereka. Makanya pola asuh ini sebagian relavan diterapkan diera digital ini namun harus tetap di iringi dengan perkembangan yang terjadi serta penyesuain pada zamannya agar mereka dapat membantu anak-anaknya sukses di era digital.
Generasi Milenial merupakan generasi yang lahir pada tahun 1981 hingga 1996 an dengan mengasuh anak-anaknya di era digital. Pola Asuh mereka ini dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil mereka yang dimana banyak dari mereka mulai meminimalisir kesalahan yang dilakukan oleh generasi sebelumnya. Mereka fokus pada keterlibatan emosional, dimana mereka terlibat secara emosional dalam mengasuh anak mereka, karna mereka ingin membangun hubungan yang kuat dan penuh kasih sayang. Mereka juga jauh lebuh terbuka untuk membicarakan tentang perasaan yang dirasa, mendorong anak agar mengekspresikan diri, serta adanya dukungan emosional yang kuat. Tak lupa juga mereka mererapkan smart parenting dimana mereka terbuka menggunakan teknologi untuk membantu mereka dalam mengasuh seperti aplikasi pemantau tidur anak, serta aplikasi pembelajaran. Dan mereka tetap menekankan kemadirian serta kreatifitas anak dengan mendorong anak mereka untuk mengeksplor minat bakat mereka. Parenting digenerasi ini tidak menggabaikan nilai-nilai penting namun mereka juga melakukan pendekatan dengan cara mereka sendiri.
Generasi X vs Generasi Milenial dimana Generasi X yang lahir antara tahun 1965 hingga 1980, dan Generasi Milenial, yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, memiliki perbedaan signifikan dalam cara mereka memandang dunia dan mengasuh anak. Perbedaan ini muncul dari pengalaman hidup mereka yang berbeda, nilai-nilai yang mereka pegang, dan pengaruh budaya yang mereka alami. Meskipun ada banyak perbedaan yang dapat kita lihat antara Parenting Generasi X vs Generasi Milenial, mereka juga memiliki kesamaan dalam pola asuh seperti mengutamanakan pendidikan, menjunjung tinggi nilai moral serta tujuan membangun hubungan baik dengan anak. Dimana generasi X cenderung menganut pola asuh yang lebih otoriter dan tradisional dimana sebagian anak merasa tertekan akan hal tersebut karna banyaknya tuntutan sedangkan generasi milenial justru lebih demokratis dimana mereka mulai melakukan pendekatan secara emosional pada anak.
Perbedaan pola asuh mereka mencerminkan sebuah perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Dimana generasi X yang hidup di era yang lebih sederhana melahirkan pola asuh yang tradisional dan focus pada kedisiplinan. Sedangkan generasi milenial yang tumbuh di era digilat cenderung lebih demokratis serta selalu memanfaatkan teknologi dalam mengasuh anak mereka. Keduanya sama-sama memiliki kontribusi yang penting dan bagus untuk perkembangan anak apabila dilakukan secara benar. Yang pasti kita perlu terus beradaptasi, terus belajar, serta berkembang demi mewujudkan lingkungan yang baik untuk anak-anak kita di masa depan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.