Melirik Pembuatan Wayang Kulit dan Gamelan
Edukasi | 2024-11-12 14:22:27Wayang dan gamelan dikenal luas sebagai budaya Indonesia. diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 7 November 2003. UNESCO memberikan gelar Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity kepada wayang.
Pembuatan wayang dan gamelan ternyata sarat dengan teknik dan dedikasi tinggi dari para perajinnya. Sejak awal hingga akhir, produk wayang dan gamelan diciptakan dengan pengabdian.
Desa Wisata Wayang di Sidowarno Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi salah satu sentra pembuatan wayang kulit. Ketua kelompok usaha wayang disana, Mamik Raharjo mengatakan pembuatan wayang di Sidowarno sudah dilakukan sejak tahun 2008. Jenis wayang yang bisa dibuat perajinnya pun amat beragam tergantung pesanan.
"Kami bisa buat 500an variasi wayang," kata Mamik, Kamis (7/11/2024).
Bahkan perajin di Sidowarno dapat membuat wayang pesanan khusus. Misalnya pernah ada permintaan membuat wayang dengan jenis wajah tertentu. Oleh karena itu, perajin di Sidowarno sudah menjadi langganan tetap bagi para dalang kenamaan seperti Ki Anom dan Ki Mantap.
"Ya memang dalang suka ada pesanan khusus, atau permintaan untuk koleksi," ujar Mamik.
Wayang kulit buatan perajin Sidowarno bergantung pada kerbau sebagai bahannya. Kulit kerbau menjadi bahan dasar wayang kulitnya. Sedangkan tanduk dan tulang kerbau juga digunakan sebagai bagia wayang kulit.
"Semua bagian wayang kulit dari kerbau. Ada kulitnya, tanduk, tulangnya," ujar Mamik.
Mamik menjelaskan kulit kerbau dipakai karena sifatnya yang cocok untuk dijadikan wayang.
"Bahannya kulit kerbau karena kuat, nggak melar, kuat dingin dan panas," ujar Mamik.
Sementara itu, Wito Gong dikenal sebagai produsen set gamelan yang terletak di Mayungan, Ngawen, Klaten, Jawa Tengah. Wito selaku pemiliknya menjelaskan usaha keluarga ini sudah berdiri sekitar 15 tahun. Para pembeli gamelan berasal dari berbagai daerah se-Indonesia.
"Pernah juga ada yang beli dari Inggris, cuma tidak satu set," ujar Wito.
Wito menerangkan setidaknya ada empat tahap dalam pembuatan gamelan. Pertama, pengecekan bahan bakunya seperti kualitas besi yang digunakan. Kedua, masuk tahap pembakaran supaya lebih kuat. Ketiga, tahap penyeteman atau penyetelan agar suara yang dihasilkan menjadi jernih dan sesuai nada yang diinginkan.
"Terakhir itu dilubangi, dikasih paku buat ditaruh di dudukannya," ujar Wito.
Wito menyebut harga satu set gamelan mencakup knong, saron dan lainnya paling murah di angka Rp90 juta karena menggunakan bahan besi bekas. Sedangkan set gamelan termahal di angka Rp550 juta menggunakan perunggu.
"Kira-kira perlu satu bulan kalau buat satu set gamelan ini," ujar Wito.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.