Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Puput Ariantika, S.T.

Kelaparan di Gaza, Makanan Dilarang Masuk

Politik | 2024-11-11 19:02:31

Kelaparan parah terjadi di Gaza akibat serangan brutal tiada henti oleh Zionis Israel. Kondisi yang memprihatinkan ini, disampaikan oleh Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric dalam konferensi pers Rabu (6-11-2024) yang mengatakan, Gaza dalam kondisi hidup yang mematikan, warga Palestina kelaparan sementara dunia hanya menyaksikannya sehingga penting bagi semua pihak untuk menghentikan kekejaman Israel. (Antaranews.com, 7-11-2024)Kondisi kelaparan yang disengaja merupakan rencana sistematis militer Zionis untuk memusnahkan rakyat Palestina. Hal ini terlihat dari tindakan militer Israel yang terus mengepung dan memblokade seluruh akses Palestina dengan dunia luar, termasuk akses United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) ke Palestina. Israel melarang UNRWA melalui UU yang disahkan oleh parlemen Israel pada Senin (28-10-2024).

Harapan Semu Atasi Kelaparan di Gaza

UNRWA adalah organisasi yang didirikan PBB pada tahun 1949 dengan tujuan untuk memberikan bantuan kemanusiaan berupa makanan, pendidikan, dan kesehatan khusus bagi pengungsi Palestina yang tinggal di Yordania, Suriah, Libanon, Tepi Barat, dan Jalur Gaza. Melalui UNRWA seluruh bantuan disalurkan kepada pengungsi Palestina. Negara-negara di dunia mendukung sepenuhnya terhadap keberadaan UNRWA. Dukungan itu berupa dukungan politik dan finansial. Donatur terbesar dari UNRWA adalah Amerika Serikat dan Jerman lalu diikuti oleh negara-negara lain.Sejak disahkannya UU Israel, UNRWA dilarang beroperasi untuk untuk menyalurkan bantuan kepada pengungsi Palestina. Tindakan Zionis Israel itu, menuai banyak kecaman dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan, PBB sendiri memberi peringatan kepada seluruh dunia bahwa hari ini, mereka hanya bisa menyaksikan kelaparan yang terjadi di Gaza akibat ulah keji Zionis Israel.Perlu diketahui bersama, bahwa kelaparan akut di Gaza tidak akan bisa diselesaikan oleh lembaga internasional apa pun, termasuk UNRWA. Lihat saja, dengan UU, Israel mampu melarang aktivitas UNRWA untuk membantu pengungsi Palestina dan UNRWA tidak bisa melakukan apa pun, padahal mereka adalah organisasi di bawah naungan PBB. Bahkan, beberapa donatur menghentikan dana untuk kegiatan UNRWA ketika UU pelarangan itu disahkan. Sedihnya lagi, para donatur itu lebih percaya kepada tuduhan Israel bahwa sebagian anggota UNRWA terafiliasi Hamas ketimbang memikirkan kondisi rakyat Palestina.

Buta-nya Mata dan Hati Penguasa Muslim

Serangan keji tiada henti oleh Zionis telah merampas hak hidup rakyat Palestina di tengah dunia selalu menyuarakan hak asasi manusia (HAM). Kekejian itu malah ditanggapi dengan sepele oleh para pemimpin muslim dunia. Para pemimpin itu hanya memberikan kecaman demi kecaman. Mereka tidak menyadari bahwa kecaman tidak bisa menghentikan kekejian Israel terhadap rakyat Palestina.Para pemimpin muslim itu hanya berpangku tangan terhadap PBB. Melalui UNRWA bisa menyelesaikan masalah kelaparan di Palestina. Kita tahu bersama, PBB di bawah kendali Amerika, walaupun Amerika adalah donatur terbesar UNRWA untuk mengatasi kelaparan di Gaza Palestina, dia juga pemberi bantuan senjata terbesar kepada Israel untuk memerangi Palestina. Buta-kah mata dan hati para pemimpin muslim untuk melihat itu?

Umat Harus Sadar

Umat harus sadar bahwa kondisi Palestina bukanlah peperangan Israel lawan Palestina karena tidak seimbang, Israel didukung Amerika sebagai negara adidaya di dunia, sedangkan Palestina berjuang sendiri. Ini ibarat satu keluarga melawan satu orang.Jelaslah, ini adalah perang ideologi, yaitu ideologi Islam dengan ideologi kapitalisme. Ideologi kapitalisme telah membuat kaum muslim terpecah belah menjadi negara bangsa atas nama nasionalisme. Hal ini pula yang membuat para pemimpin negeri muslim masih enggan mengirimkan tentaranya untuk menolong Palestina. Mereka masih menganggap masalah Palestina adalah masalah internal Palestina sendiri. Mereka lupa bahwa rakyat Palestina adalah saudara sesama muslim yang harus dibela. Bukankah Rasulullah saw. berpesan, “Orang-Orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuhnya ikut merasakan tidak bisa tidur dan panas (turut merasakan sakitnya)” (Shahih Muslim 4685)

Kaum muslim harus segera menolong rakyat Palestina karena mereka adalah bagian tubuh kaum muslim yang sakit saat ini, mereka sedang mengalami penderitaan. Namun, untuk menolong mereka kita butuh persatuan seluruh kaum muslim di bawah satu komando yang kuat, yaitu negara lawan negara untuk mengusir Israel dari tanah Palestina. Wallahu’alam bishawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image