Kami Siap Jadi Generasi Emas
Agama | 2024-11-11 15:12:25Alhamdulillah, tsumma Alhamdulillah
Telah berlangsung kajian remaja di Bandung Timur pada 10 November 2024. Lebih dari 80 orang mulai dari anak-anak SD, Siswa SMP, SMA, hingga mahasiswa hadir dalam agenda bertemakan TERIMA KASIH GURUKU, Kami Generasi Muslim, Siap Jadi Generasi Emas. Acara hari ini pun dihadiri oleh para pendidik generasi.
Guru, sosok yang biasa dikenal sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa dan memiliki peran begitu mulia, kini dihadapkan pada situasi yang memprihatinkan. Guru yang memiliki peran mulia ini sangat minim apresiasi, misalnya saja rendahnya jaminan kesejahteraan yang mereka peroleh. Belum lagi sikap murid yang rendah adab serta kriminalisasi terhadap guru, menjadi fakta miris yang dihadapi para guru.
Fakta memprihatinkan tentang guru ini diakibatkan oleh sistem pendidikan sekuler liberal dengan berbagai kebijakan yang diproduksi oleh sistem rusak demokrasi. Demokrasi yang biasa dikenal sebagai jalan memilih (pemilu) ternyata adalah sistem pemerintahan yang memberikan hak membuat hukum pada rakyat. Namun, pada faktanya, rakyat yang punya wewenang membuat hukum adalah mereka yang mempunyai modal yang bisa duduk di kursi kekuasaan. Dengan kewenangan itu, dibuatlah peraturan yang menguntungkan mereka, bukan menguntungkan rakyat, termasuk bukan memihak guru.
Guru, dunia pendidikan, dan generasi membutuhkan perubahan. Anak-anak muslim harus menjadi anak-anak penuh adab baik pada belajar, kitab, maupun pada guru. Harus juga ada perjuangan agar hadir sistem pendidikan Islam yang didukung oleh penerapan sistem lainnya dalam sebuah negara yang menjadikan aqidah Islam sebagai asas dalam pengaturan berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, akan lahir generasi emas peradaban.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.