Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nanda Nurfadhillah

Hereditas Dan Lingkungan dalam Proses Perkembangan Manusia

Pendidikan dan Literasi | 2024-11-08 06:30:08
https://images.app.goo.gl/iZhknr5yo3SV6iBA9

 

Oleh: Nanda Nurfadhillah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta - Psikologi Pendidikan

Perkembangan seseorang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu hereditas dan lingkungan. “Hereditas”, atau pewarisan genetik, adalah kumpulan sifat yang diterima anak dari orang tuanya melalui gen. Sifat fisik seperti warna kulit, tinggi badan, dan bentuk tubuh adalah contoh dari hereditas yang memengaruhi potensi dan karakteristik bawaan seseorang sejak lahir. Di sisi lain, “lingkungan” mencakup segala faktor eksternal yang berperan dalam perkembangan individu, termasuk keluarga, teman, sekolah, serta kondisi geografis dan sosial di sekitarnya.

Pembagian pengaruh hereditas:

Perkembangan fisik: perkembangan tinggi badan, berat badan, struktur tubuh, warna mata, dan tekstur rambutnya.

Perkembangan kognitif: perkembangan ingatan, penalaran, kecepatan pemrosesan, dan rotasi mental.

Perkembangan emosional: perkembangan kepribadian, kecenderungan terhadap stres, dan kecerdasan.

1. Teori Empiris (Empirisme): Teori ini berpendapat bahwa pengetahuan dan pemahaman seseorang diperoleh melalui pengalaman dan pengamatan. Tokoh utama teori ini adalah John Locke, yang menyatakan bahwa manusia dilahirkan seperti "tabula rasa" atau lembaran kosong. Dengan kata lain, semua pengetahuan yang dimiliki seseorang berasal dari pengalaman yang diperoleh melalui panca indra dan pengaruh lingkungan.

2. Teori Nativisme: Teori ini menyatakan bahwa kemampuan dan pengetahuan tertentu sudah ada sejak lahir dan merupakan bawaan dari dalam diri manusia. Tokoh yang terkenal dengan teori ini adalah Immanuel Kant. Menurut teori ini, manusia memiliki bakat atau potensi yang sudah ada secara alami dan tidak perlu dipelajari dari pengalaman luar. Contoh dari pandangan ini adalah bakat atau kecenderungan tertentu yang terlihat pada seseorang sejak kecil.

3. Teori Konvergensi: Teori ini merupakan gabungan dari teori empiris dan teori nativisme. Teori ini dikembangkan oleh William Stern, yang berpendapat bahwa perkembangan seseorang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genetik) dan lingkungan (pengalaman). Dengan kata lain, teori konvergensi menekankan bahwa manusia berkembang melalui kombinasi antara faktor alami yang sudah ada sejak lahir serta pengaruh dari lingkungan dan pengalaman hidup.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image