Admin Eviyanti
Rapuhnya Mental Gen Z Bonus Demokrasi Kapitalis
Politik | 2024-11-07 21:01:47
Oleh Aas K
Aktivis Muslimah
Fenomena yang sangat buram terjadi pada Gen Z saat ini. Dilansir oleh media online Jakarta kompas pada hari Selasa (22-10-2024), di area parkir Metropolitan Mall, Bekasi, di duga remaja bunuh diri. Kejadian ini terjadi bukti rapuhnya mental generasi muda.
Selain itu, terdapat data dari radarjogja.jawapos.com (23-10-24), sebanyak 9,9 juta Gen Z di Indonesia tergolong pengangguran, dan tingginya biaya pendidikan menjadi penghalang bagi banyak anak muda untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Di sisi lain, gaya hidup mereka sehari-hari terpengaruh oleh gaya hidup FOMO, hedonisme dan konsumerisme. Gaya hidup dan berbagai produk yang ditawarkan secara efektif menargetkan mereka. Mendorong keras untuk selalu mencari kesenangan instan. Gen Z juga rentan terhadap ketergantungan pada teknologi yang dapat memengaruhi kesehatan mental, seperti tekanan sosial dan perbandingan diri yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
Rapuh dan rusaknya generasi Gen Z secara umum adalah dampak sistem demokrasi kapitalis. Problematik generasi tidak boleh dibiarkan terus terjadi karena meninggalkan jejak kerusakan pemikiran pada kaum muslim. Hampir seluruh wilayah dunia Islam disekularisasi sehingga berjalan mengikuti UU sekuler Barat. Tentu saja Barat sangat menghendaki agar kaum muslim jauh dari aturan Islam. Ini adalah upaya untuk melemahkan kekuasaan Islam global yang sebelumnya berada di tangan pemerintahan Utsmani di Turki. Dari sini kita bisa memotret kerusakan generasi setidaknya dari sistem pendidikan.
Namun, seluruh negeri-negeri muslim masih menerapkan meteodelogi pendidikan sekularisme. Kondisi ini berbahaya karena menghasilkan pasukan besar para pengajar yang menjaga dan melestarikan metodologi tersebut.
Akibatnya perundungan di sekolah sesama peserta didik, bahkan tindak kejahatan yang di luar nalar, seks bebas, dan perilaku seksual menyimpang banyak dilakukan oleh anak-anak belia yang tidak kita sangka mampu melakukannya. Karena terpengaruh konten liberal di media yang menjadikan generasi seperti itu.
Di tambah lagi dengan kurikulum merdeka belajar, produk yang lahir dari kebimbangan arah pendidikan. Setiap sumber permasalahan pada peserta didik sekaligus pendidik bukanya menjawab, justru terjebak pada problem yang makin krusial.
Berbeda dengan Islam. Generasi muda akan ditempa melalui proses pembinaan mengenai akidah Islam, aktivitas dakwah menuju tegaknya Islam kaffah, serta gerakan dakwah yang memperjuangkan cita-cita untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam dengan meneladani metode dakwah Rasulullah saw.
Konsep yang diajarkan Rasulullah saw. sangat penting dicontoh. Di mana membina para sahabat di Makkah untuk mempersiapkan mereka menjadi bibit-bibit unggul menuju tegaknya Daulah Islam yang pertama di Madinah sebagai institusi yang menerapkan syariat Islam kaffah.
Dengan adanya pembinaan yang sahih, generasi muda akan lebih siap untuk menghadapi tantangan sosial dan ideologi yang ada. Di mana Islam kaffah dapat memahami esensial mereka yang akan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
Dengan adanya pembinaan akan membantu mereka membangun kepribadian yang kokoh secara islami. Hingga tidak mudah terpedaya oleh budaya konsumtif atau gaya hidup hedonis yang diajarkan kapitalisme. Oleh karenanya, kunci dalam mengaktivasi Gen Z menjadi muslim terbaik adalah terletak pada genggaman kuat mereka terhadap pemahaman Islam secara kaffah.
Wallahualam bissawab
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
