Melejitkan Daya Ingat Saat Belajar Bahasa Asing
Eduaksi | 2024-11-05 10:37:46Latar Belakang
Kemampuan berbahasa asing kini mutlak harus di kuasai oleh pelajar terutama mereka yang ingin berkarir di dunia internasional. Tak jarang beberapa perusahaan besar akan mensyaratkan kemampuan bahasa asing sebagain prasyarat yang harus dipenuhi. Di Indonesia sendiri, selain bahasa Indonesia, pemerintah juga mewajibakan penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
Alangkah baiknya jika kita menambah satu bahasa asing yang dikuasi seperti Mandarin, Prancis, Jerman, Jepang, Korea, Arab dll. Penguasaan bahasa asing akan turut meningkatkan nilai bargaining position kita di dunia kerja, selain skill pendukung lainnya. Kita juga tidak bisa selamanya bergantung pada AI, karena sejatinya AI hanya membantu bukan kekuatan utama.
Maka penting sekali untuk mempelajari hal baru seperti bahasa asing. Penduduk yang tinggal di beberapa Negara Eropa mereka terbiasa menguasai lebih dari satu bahasa. Hal ini mempermudah mereka dalam membangun relasi dan memperoleh pengetahuan baru. Namun banyak dari kita menyerah saat belajar bahasa karena kosa kata yang sulit. Lalu bagaimana cara kerja otak untuk mengingat? Berikut ulasanya.
Proses mengingat
Didalam proses mengingat kita selalu mengenal 3 tahapan penting yaitu encoding, storage dan retrieval. Otak kita sama seprti spons, dia akan menyerap apapun yang dia terima. Otak akan mencodekan seluruh informasi masuk (encoding). Pesan ini akan dipindai atau di analisis apakah dia sudah ada sebelumnya atau informasi baru. Jika informasi sudah pernah ada sebelumnya maka akan diteruskan diproses penyimpanan (storage).
Lalu bagaimana dengan informasi yang tidak dikenali? Informasi akan di simpan di dalam otak. Kita bisa mengingat informasi hanya beberapa detik. Selebihnya otak akan kesulitan memanggil informasi baru itu karena sudah tertumpuk dengan informasi baru lainya.
Proses terakhir yang dilakuan otak adalah pemanggilan kembali informasi diruang penyimpanan (retrieval). Disinilah kita kadang gagal memanggil informasi yang disimpan karena sudah tertumpuk dengan informasi yang baru. Informasi yang mudah di panggil kembali biasanya memiliki sifat diatara berikut:
1. Informasi yang berulang, Otak akan dengan mudah emmanggil informasi yang sudah sering kali diulang-ulang prosesnya seperti tanggal lahir, nomer sepatu.
2. Informasi yang menarik, Otak juga cederung mudah memanggil informasi yang cenderung menarik seperti beberapa tahun lalu ada kasus pengeboman bom oleh trio bom Bali.
3. Informasi yang memiliki asosiasi dengan benda atau kejadian lain. Otak juga mudah emnginat suatu kata yang berasosiasikan dengan kejadian, seperti sayang ingat rumus ini saat melihat gelas, karena semalam saat belajar gelas di kamar saya pecah di senggol kucing. Jadi rumusnya dengan mudah dipanggil dari ingatan karena ada kejadian khusus.
4. Informasi yang dianggap penting. Otak juga akan menaruh perhatian khusus jika kita menganggap penting informasi tersebut. Seperti saat diminta belanja oleh ibu, meskipun kadang masih ada yang tertukar ingatanya.
Tips Mengingat Saat Belajar Bahasa Asing.
1. Jangan dianggap beban, belajar apapun hati kita harus bahagia begitu pula bahasa asing.
2. Anggap kita butuh, pelajaran akan mudah diserap saat kita merasa butuh.
3. Hindari distraksi, jauhkan segala yang bisa menganggun proses belajar.
4. Baca berulang, setidaknya otak butuh 5-8 kali untuk mengenali informasi baru.
5. Tulis kembali, otak akan mengalami tiga proses pembelajaran saat menulis, yaitu membaca informasi, mengingat dan emasukkan informasi dalam ingatan jangkan pendek. Terakhir otak akan memanggil kembali saat menuliskan di buku.
6. Praktek, jangan lupa menggunakan kosa kata baru kedalam percakapan sehari-hari, apalagi kita ajarkan kosa kata baru pada orang lain.
7. Belajar dengan cara yang disukai, cara belajar itu luas, ada yang bernyayi sambil menambah kosa kata baru, ada yang lihat film, ada yang baca buku, ada yang harus bercakap-cakap. Terpenting jangan membatasi metode belajar, coba segalanya mana yang paling sesuai.
8. Perhatikan waktu efektif, otak juga memiliki waktu efektif untuk belajar, hindari belajar saat kondisi lelah atau mengantuk. Maksimalkan belajar di pagi hari dan sore hari.
9. Buat mind mapping atau metode belajar lainnya seperti menggaris bawahi kosa kata baru atau membuat singkatan-singkatan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.