Apakah Manusia Terlahir Baik atau Jahat?
Edukasi | 2024-10-27 16:59:19Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat berita tentang perilaku ekstrem, mulai dari kejahatan yang merenggut nyawa hingga kisah haru tentang anak-anak yang bekerja keras bersama keluarga mereka. Fenomena ini mengajukan pertanyaan penting: bagaimana beberapa orang bisa melakukan tindakan keji, sementara yang lain menunjukkan kebaikan yang luar biasa? Apakah kita dilahirkan dengan naluri baik atau buruk?
Sejak manusia ada di bumi, perdebatan tentang sifat dasar manusia menjadi diskusi utama antara kekuatan keturunan dan lingkungan. Beberapa berpendapat bahwa manusia terlahir seperti "lembaran kosong," di mana segala hal baik dan buruk terbentuk dari pengalaman dan lingkungan. Namun, penelitian mengungkapkan bahwa bahkan bayi memiliki pemahaman dasar tentang baik dan buruk, serta perasaan empati dan keadilan sejak lahir. Dengan kata lain, setiap orang memiliki potensi untuk berbuat baik, sementara perkembangan potensi tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka tumbuh.
Namun, pertanyaan yang lebih rumit adalah, apakah ada orang yang terlahir dengan kecenderungan jahat? Penelitian menunjukkan adanya gen yang mengatur produksi hormon kebahagiaan di otak. Individu dengan kelainan pada gen ini cenderung lebih impulsif dan agresif, sehingga lebih mudah melakukan tindakan jahat.
Namun, tidak semua orang yang memiliki gen ini berakhir menjadi jahat. Penelitian lebih lanjut juga mengungkapkan bahwa pilihan hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan masa kecilnya, apakah dipenuhi kasih sayang atau sebaliknya.
Ada juga argumen bahwa manusia secara alami bersifat egois karena dorongan gen untuk bertahan hidup. Dalam konteks sosial, kecenderungan positif lainnya berkembang agar kita dapat hidup berdampingan. Ini menunjukkan bahwa gen kita tidak hanya dirancang untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk hidup sebagai makhluk sosial.
Jadi, apakah manusia terlahir baik, jahat, atau netral? Jawabannya mungkin lebih kompleks daripada yang terlihat. Kita semua memiliki potensi untuk berbuat baik atau jahat, dan pada akhirnya, pilihan untuk menjadi siapa ada di tangan kita. Apa yang kita kembangkan dalam diri kita, sifat baik atau buruk sangat dipengaruhi oleh cara kita dibesarkan dan lingkungan yang kita pilih.
Dengan pemahaman ini, kita dihadapkan pada pertanyaan mendasar, ketika kita memiliki kemampuan untuk memilih, menjadi orang seperti apa yang kita ingin menjadi?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.