Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nanda perwira

Ekonom Optimistis Kinerja Pertamina Meningkat di Pemerintahan Baru

Info Terkini | 2024-10-27 14:46:15

JAKARTA -- Ekonom senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad optimistis kinerja Pertamina dapat terus meningkat di era Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ini termasuk upaya Pertamina mewujudkan kemandirian energi.

Tauhid mengamati kinerja Pertamina sudah on the track sepanjang Pemerintahan Jokowi. Sehingga kinerja itu akan makin positif di era Prabowo.

"Betul, on the right track, dari segi corporate dan tanggungjawab tak perlu diragukan. Dari hulu ke hilir, Pertamina nggak masalah. Untuk itu, saya yakin (Pertamina) mampu meningkatkan kinerja dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Tentu saja, harus ada dorongan berupa regulasi dan insentif dari Pemerintahan baru," kata Tauhid kepada wartawan pada Ahad (27/10/2024).

Tauhid menyebut upaya Pertamina dalam menjalankan tugas sebagai BUMN energi memang baik. Diantaranya berkontribusi 69% dari produksi minyak dan 34% dari produksi gas nasional. Begitu pula dari sisi kinerja keuangan, ketika pada 2023 mampu meraup laba 17% lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.

Ke depannya, Tauhid optimistis performa BUMN termasuk Pertamina semakin meningkat melalui dukungan yang semakin kuat dari Pemerintahan Prabowo.

“Karena Pertamina kan dalam kapasitas menjalankan tugas,” ujar Tauhid.

Tauhid menjelaskan dukungan tersebut bisa berupa regulasi maupun berbagai insentif, termasuk tarif. Misalnya mengurangi dividen sehingga dana yang ada bisa dialokasikan untuk sektor hulu. Melalui realokasi tersebut, diharapkan Pertamina bisa semakin meningkatkan kegiatan seperti eksplorasi dan eksploitasi.

Dengan demikian, Tauhid menilai ketergantungan terhadap impor akan semakin berkurang. Ini termasuk mempersiapkan program substitusi untuk mengurangi impor BBM non diesel, seperti Pertalite dan Pertamax. Jika hal itu terwujud, Tauhid yakin impor akan terus menurun dan mendukung berbagai upaya yang sudah terlebih dahulu dilakukan Pertamina.

”Apalagi untuk menekan impor, Pertamina sebelumnya sudah melakukan melalui program Biodiesel B50,” ujar Tauhid.

Selain mengurangi ketergantungan impor, program transisi energi seperti Biodiesel, juga berperan dalam mengurangi emisi, termasuk memenuhi target Net Zero Emission (NZE) paling lambat 2060. Untuk itu, Tauhid berharap Pemerintah terus mendorong Pertamina dan BUMN lain untuk semakin mengembangkan energi bersih.

"Apalagi saat ini penggunaan energi bersih baru mencapai 12-13 persen," ujar Tauhid.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image