Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hana Azalya Betrix Letik

Awas Jangan Salah Memilih Influencer! Inilah Cara Memilih Influencer untuk Mempromosikan UMKM Anda di Era Digital

Eduaksi | 2024-10-26 18:12:28

Perubahan digitalisasi dalam pemasaran telah menjadi isu penting bagi sektor bisnis di seluruh dunia. Pemasaran digital, terutama melalui media sosial dan influencer, memainkan peran vital dalam menghadapi tantangan dalam membangun kesadaran merek dan meningkatkan penjualan mereka. Mereka sering memiliki anggaran pemasaran yang terbatas dan tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan kampanye pemasaran besar-besaran. Inilah mengapa penggunaan influencer dalam pemasaran UMKM di media sosial sangat penting.

Pentingnya Influencer dalam mempromosikan UMKM di Era digital

Influencer adalah salah satu strategi pemasaran digital di era modern (Hariyanti & Wirapraja, 2018). Dengan menggunakan influencer dalam kampanye pemasaran, UMKM dapat memaksimalkan pemakaian platform media sosial. Influencer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang platform media sosial dan cara terbaik untuk terhubung dengan audiens mereka. Dengan panduan influencer, merek UMKM dapat meningkatkan kehadiran mereka di platform media sosial dengan cara yang efektif dan menghasilkan hasil yang lebih baik. Banyak UMKM telah mencapai kesuksesan luar biasa dengan menggunakan influencer dalam pemasaran mereka. Salah satu contohnya yaitu perusahaan furnitur berbasis di Jakarta. Mereka bekerja sama dengan beberapa influencer desain interiornya untuk mempromosikan produk mereka di media sosial. Hasilnya, merek berhasil meningkatkan kesadaran dan penjualan mereka secara signifikan.

Cara Memilih Influencer Dengan Benar Dalam Mempromosikan UMKM di Era Digital

Tidak semua influencer cocok untuk UMKM. Penting bagi merek UMKM untuk memilih influencer yang sesuai dengan nilai merek mereka dan memiliki audiens yang relevan.

Membuat keputusan yang tepat dalam memilih influencer adalah langkah penting dalam menggunakan influencer dalam pemasaran UMKM. Berikut adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan seperti:

1. Relevansi, influencer harus memiliki audiens yang sesuai dengan target pasar UMKM Anda. Pastikan konten yang mereka buat relevan dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan.

2. Peringkat engagement, perhatikan tingkat keterlibatan (engagement) dari audiens influencer, seperti jumlah likes, komentar, dan shares. Keterlibatan yang tinggi menunjukkan bahwa audiens mereka aktif dan tertarik pada konten yang dibagikan.

3. Harga, sesuaikan anggaran pemasaran Anda dengan biaya kerja sama dengan influencer. Pastikan Anda mendapatkan nilai yang sepadan dengan investasi yang dikeluarkan.

4. Kredibilitas dan Reputasi, pastikan influencer memiliki reputasi baik di mata publik. Cek apakah mereka pernah terlibat dalam kontroversi atau memiliki ulasan negatif yang dapat merugikan citra merek Anda..

5. Pengalaman sebelumnya, tinjau pengalaman influencer dalam bekerja sama dengan merek lain, terutama dalam industri yang sama. Ini dapat memberikan gambaran tentang kemampuan mereka dalam mempromosikan produk.

Dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria di atas, UMKM dapat memilih influencer yang tidak hanya sesuai tetapi juga dapat membantu mencapai tujuan pemasaran secara efektif.

Saya Hana Azalya Betrix Letik sebagai mahasiswa Akuntansi, Universitas Airlangga menekankan bahwa penggunaan influencer dalam pemasaran UMKM di media sosial adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran merek, memperluas jangkauan audiens, dan memperoleh kepercayaan pelanggan. Dengan memilih influencer yang relevan dan bekerja sama dengan baik, UMKM dapat memanfaatkan kekuatan influencer untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image