Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image meisya ayu eka Putri

CERPEN Secangkir kopi

Sastra | 2024-10-25 10:06:49
foto: warung kopi dengan isi didalamnya

Perempuan: “Permisi, boleh duduk di sini?”

Lelaki : “Tentu saja. Warung ini cukup luas, dan saya pun senang ditemani.”

Perempuan: “Terima kasih. Saya baru pertama kali ke sini. Bagaimana rasanya?”

Lelaki: “Kopinya enak, dan suasananya juga nyaman. Cocok untuk menghabiskan waktu.”

Perempuan: “aku senang mendengarnya. Aku butuh tempat tenang untuk berpikir.”

Lelaki: “Kadang, kopi bisa jadi teman baik untuk itu. Apa yang sedang kamu pikirkan?”

Kenalin semua perempuan itu ialah aku Rania

.Aku baru pindah ke kota dan sedang mencari tempat yang nyaman untuk merenung dan merencanakan langkah selanjutnya dalam hidupnya. Sedangkan lelaki itu ialah Fajar, seorang lelaki yang baru saja ku temui.

Ia memiliki wajah ramah dan senyuman yang menenangkan.Dilihat lihat ia sepertinya sering kali berkunjung ke warung kopi ini.

Rania: “Sebenarnya, saya sedang mempertimbangkan keputusan besar. Saya baru saja mendapat tawaran pekerjaan di kota ini.”

Fajar: “Itu menarik. Tapi sepertinya ada ‘tapi’ di sana.”

Rania: “Iya. Saya harus meninggalkan teman-teman dan keluarga di kota lama. Rasanya sulit sekali.”

Fajar: “Memang, perubahan selalu membawa keraguan. Tapi kadang, kesempatan baru bisa membuka banyak peluang.”

Rania: “Benar, tapi saya juga takut tidak bisa beradaptasi di tempat baru.”

Fajar: “Semua orang merasakannya. Yang penting, berikan diri kamu waktu untuk menyesuaikan diri.”

Rania: “Kata-kata itu memberi saya semangat. Terima kasih. Namaku Rania by the way.”

Fajar: “Senang bertemu denganmu, Rania.Saya Fajar. Bagaimana kalau kita diskusikan lebih lanjut? Terkadang, berbagi pikiran bisa membantu.”

Rania: “Itu ide yang bagus. Aku ingin sekali mendengar pengalamanmu. Apa kamu juga berasal dari sini?”

Fajar: “Saya sudah tinggal di sini beberapa tahun. Awalnya juga merasa canggung, tapi akhirnya menemukan kenyamanan di tempat ini.”

Perempuan: “Kamu benar. Mungkin saya hanya perlu berani melangkah.”

Dengan secangkir kopi di tangan, percakapan mereka pun berlanjut, saling berbagi cerita dan harapan, mengubah momen sederhana menjadi awal dari sesuatu yang lebih berarti.

Nama penulis: Meisya Ayu Eka Putri Sekolah : MAN Sidoarjo

 



Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image