Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image LIPA EFIYANI KOMALA

Penyakit Kelainan Tulang pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

Info Sehat | 2024-10-21 06:18:38

Kelainan tulang pada anak merupakan kondisi medis yang memengaruhi perkembangan tulang, baik dari segi bentuk maupun fungsinya. Beberapa penyakit kelainan tulang pada anak dapat bersifat bawaan (genetik), sementara yang lain mungkin disebabkan oleh faktor eksternal seperti kekurangan nutrisi atau cedera. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan keterbatasan mobilitas.

Jenis-Jenis Kelainan Tulang pada Anak

1. Rakhitis (Rickets)

Rakhitis merupakan kondisi yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor, yang penting untuk perkembangan tulang. Anak-anak yang menderita rakhitis cenderung memiliki tulang yang lunak dan rentan terhadap deformitas, seperti kaki bengkok atau dada cekung.

2. Skoliosis

Skoliosis adalah kelainan di mana tulang belakang anak melengkung ke samping, membentuk huruf "S" atau "C". Penyebab skoliosis belum diketahui secara pasti, namun faktor genetik diduga berperan. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan postur tubuh dan nyeri punggung.

3. Osteogenesis Imperfecta

Juga dikenal sebagai penyakit tulang rapuh, osteogenesis imperfecta adalah kelainan genetik yang membuat tulang mudah patah. Anak-anak dengan kondisi ini sering mengalami patah tulang berulang, bahkan dari aktivitas ringan.

4. Perthes Disease

Penyakit ini mempengaruhi sendi panggul, di mana suplai darah ke kepala tulang paha terganggu, menyebabkan tulang tersebut mati dan perlahan hancur. Akibatnya, anak-anak dengan penyakit Perthes sering mengalami nyeri pinggul dan kesulitan berjalan.

Penyebab Kelainan Tulang pada Anak

Kelainan tulang pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

- Faktor Genetik: Beberapa penyakit tulang, seperti osteogenesis imperfecta, diwariskan dari orang tua.

- Kekurangan Nutrisi: Kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor dapat mengganggu pembentukan tulang yang kuat.

- Cedera atau Infeksi: Cedera serius atau infeksi pada tulang dapat memicu perkembangan kelainan.

Laznas Dewan Da'wah

Gejala yang Harus Diwaspadai

Gejala kelainan tulang pada anak bervariasi tergantung pada jenis penyakitnya. Namun, beberapa tanda umum yang harus diwaspadai oleh orang tua meliputi:

- Deformitas tulang, seperti tulang kaki atau tangan yang terlihat tidak simetris

- Keterlambatan pertumbuhan

- Nyeri pada tulang atau sendi

- Kesulitan berjalan atau bergerak

- Patah tulang berulang

Penanganan dan Pengobatan

Penanganan kelainan tulang pada anak tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan meliputi:

- Suplemen Nutrisi: Untuk kondisi seperti rakhitis, suplemen vitamin D dan kalsium sering kali diresepkan untuk memperbaiki kekurangan nutrisi.

- Penggunaan Alat Bantu: Pada kasus skoliosis, penggunaan brace atau korset dapat membantu menstabilkan tulang belakang.

- Fisioterapi: Terapi fisik sering kali diperlukan untuk memperbaiki postur dan meningkatkan mobilitas anak.

- Operasi: Pada kasus yang lebih serius, seperti skoliosis berat atau penyakit Perthes yang parah, intervensi bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki deformitas atau memperbaiki fungsi tulang.

Pencegahan

Pencegahan kelainan tulang pada anak dapat dilakukan dengan menjaga asupan nutrisi yang cukup, terutama kalsium dan vitamin D. Selain itu, orang tua harus memperhatikan postur tubuh anak sejak dini dan melakukan pemeriksaan rutin jika ada tanda-tanda kelainan tulang.

Dengan penanganan yang tepat dan dini, banyak kelainan tulang pada anak dapat diatasi atau dikelola dengan baik, sehingga anak dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik tanpa gangguan yang signifikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image