AC Berlendir? Saatnya Cuci AC dengan Foam
Ototekno | 2024-10-18 16:53:27Pengguna AC setidaknya pernah melihat, mendengar atau mengalami sendiri AC yang mengeluarkan lendir, padahal AC tidak akan berlendir jika dicuci rutin 2-3 bulan sekali. Jika AC jarang dicuci, maka AC bisa mengeluarkan lendir dan menyebabkan AC menjadi tidak dingin. Hal ini dikarenakan kotoran yang menumpuk di dalam AC.
Kalau AC Anda sampai berlendir, jamuran bahkan ada lumut yang bersarang di AC, maka kamu perlu menggunakan cuci Foam.
Memangnya tidak cukup cuci AC hanya menggunakan air? Jawabannya tentu tidak cukup hanya mencuci dengan air, karena pembersihan menjadi kurang maksimal. Cuci AC biasa juga bisa menyebabkan AC bocor air, dan AC menjadi kurang dingin bahkan setelah dicuci.
Lalu bagaimana solusinya? Gunakan cuci foam, cairan foam yang digunakan hanya cairan khusus untuk AC, supaya tidak ada efek samping pada evaporator AC. Tidak disarankan menggunakan sabun sembarangan apalagi cairan cuci piring, karena dikhawatirkan akan merusak komponen AC.
Cuci foam ini berfungsi untuk melunturkan kotoran, jamur, lendir, sampai kerak yang membandel pada kisi-kisi evap, sehingga AC bisa bersih kembali seperti baru. Proses pencucian ini juga tidak perlu menurunkan unit AC, jadi waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama seperti jenis cuci AC overhaul.
Disarankan untuk pengguna AC menggunakan jenis cuci foam ini sekitar 1-2 kali dalam setahun, atau ketika AC Anda sudah lama tidak cuci dan mulai ada lendir di dalamnya.
Jika Anda masih belum yakin untuk cuci sendiri menggunakan cairan foam ini, maka Anda bisa menggunakan jasa layanan yang menyediakan cuci foam baik dari google ataupun media sosial.
Perlu diingat ketika memesan layanan cuci AC, carilah teknisi yang dapat memberikan informasi yang jelas. Selain itu, gunakan layanan yang menyediakan garansi, sehingga ketika ada masalah setelah pencucian, Anda bisa melakukan komplain dan meminta pertanggungjawaban.***el
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.