Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lukman Mustaqim

Hari Jumat: Peristiwa dan Keutamaan Spiritual

Agama | 2024-10-18 16:21:38
(Sumber : Canva)

Hari Jumat dikenal sebagai hari yang istimewa dan penuh berkah bagi umat Islam. Dalam tradisi Islam, Jumat dianggap sebagai hari terbaik dalam sepekan, hari yang penuh dengan rahmat dan keutamaan. Banyak peristiwa luar biasa yang terjadi pada hari ini, baik yang berkaitan dengan penciptaan manusia, sejarah Islam, maupun keutamaan spiritual yang tidak ditemukan pada hari-hari lain. Berikut adalah beberapa peristiwa penting dan keutamaan hari Jumat yang menjadikannya hari yang sangat istimewa bagi umat Muslim.

1. Penciptaan Nabi Adam AS

Hari Jumat merupakan hari di mana Allah SWT menciptakan manusia pertama, yaitu Nabi Adam AS. Ini menandai awal dari keberadaan umat manusia di muka bumi. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Hari terbaik di mana matahari terbit di dalamnya ialah hari Jumat. Pada hari itu Adam Alaihissalam diciptakan, dimasukkan ke surga, dikeluarkan daripadanya dan kiamat tidak terjadi kecuali di hari Jumat.” (HR. Muslim)

Penciptaan manusia pertama ini adalah salah satu tanda kekhususan hari Jumat, yang memberikan makna mendalam tentang asal-usul dan peran manusia di dunia.

2. Hari Kiamat Akan Terjadi pada Hari Jumat

Salah satu keyakinan penting dalam Islam adalah bahwa hari kiamat akan terjadi pada hari Jumat. Meskipun tidak ada makhluk yang mengetahui kapan tepatnya kiamat akan terjadi, namun Nabi Muhammad SAW menginformasikan bahwa hari itu adalah hari Jumat. Hal ini menambah kekhususan hari ini di mata umat Muslim, sebagai hari di mana akhir dunia akan datang. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidaklah datang hari kiamat kecuali pada hari Jumat." (HR. Muslim)

3. Shalat Jumat sebagai Ibadah Wajib

Hari Jumat juga dikenal dengan kewajiban shalat Jumat bagi kaum laki-laki Muslim. Shalat Jumat bukan hanya ibadah rutin, tetapi juga momen di mana seluruh umat Islam berkumpul di masjid untuk mendengarkan khutbah dan mempererat ukhuwah. Rasulullah SAW menekankan pentingnya hadir dalam shalat Jumat dengan berkata:

"Barang siapa mandi pada hari Jumat, kemudian mendatangi shalat Jumat, mendengarkan khutbah dengan penuh perhatian, diampuni dosanya antara Jumat yang satu dengan Jumat yang lain." (HR. Bukhari)

Ini menunjukkan betapa besar keutamaan shalat Jumat dan betapa pentingnya kehadiran dalam ibadah ini untuk meraih ampunan dari Allah SWT. Bahkan jika meninggalkan sholat jumat muslim akan mendapatkan teguran.

“Siapa yang meninggalkan tiga kali shalat Jumat karena meremehkan, niscaya Allah akan menutup hatinya.” (HR. Abu Dawud, An-Nasai, dan Ahmad).

4. Waktu Mustajab untuk Berdoa

Hari Jumat juga memiliki satu keistimewaan lainnya, yaitu terdapat "waktu mustajab" di mana doa-doa yang dipanjatkan pada waktu tersebut sangat berpotensi untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Meskipun waktu pastinya tidak diketahui secara pasti, banyak ulama yang menyebutkan bahwa waktu mustajab ini berada antara waktu ashar hingga maghrib. Hal ini mendorong umat Islam untuk memperbanyak doa dan dzikir pada hari Jumat, terutama di waktu-waktu akhir menjelang maghrib.

5. Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah

Salah satu peristiwa paling bersejarah dalam Islam, yaitu hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, terjadi pada hari Jumat. Hijrah ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan Islam, karena menandai terbentuknya masyarakat Islam pertama yang solid di Madinah. Peristiwa ini adalah langkah besar dalam perjuangan Rasulullah SAW menyebarkan agama Islam dan memperkokoh ajarannya.

6. Kemenangan dalam Perang Badar

Perang Badar, pertempuran penting yang berlangsung pada 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriah, juga terjadi pada hari Jumat. Dalam pertempuran ini, kaum Muslimin yang jumlahnya sedikit berhasil mengalahkan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Kemenangan ini menjadi simbol kekuatan iman dan pertolongan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya. Peristiwa ini mempertegas makna bahwa hari Jumat bukan hanya hari ibadah, tetapi juga hari kemenangan bagi umat Islam.

7. Jumat sebagai Sayyidul Ayyam (Penghulu Hari)

Hari Jumat dikenal sebagai Sayyidul Ayyam atau penghulu segala hari dalam Islam. Ini berarti hari Jumat memiliki keutamaan yang lebih tinggi dibandingkan hari-hari lainnya dalam sepekan. Rasulullah SAW bersabda:

“Sungguh hari Jumat adalah tuannya hari-hari dan yang paling agung di sisi Allah.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Sebagai penghulu hari, Jumat memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk meraih pahala yang lebih besar, mendapatkan rahmat, dan memperbaiki diri melalui berbagai ibadah yang dianjurkan, seperti membaca surat Al-Kahfi, memperbanyak shalawat, dan memperdalam ilmu agama.

8. Berbagai Keutamaan Lainnya dalam Sejarah Islam

Hari Jumat memiliki tempat istimewa dalam Islam. Dengan berbagai keutamaan spiritual dan peristiwa besar yang terjadi pada hari ini, umat Muslim diberikan kesempatan untuk meraih berkah dan pahala yang lebih besar. Dari penciptaan Nabi Adam AS, shalat Jumat, hingga waktu mustajab untuk berdoa, hari Jumat adalah hari yang penuh dengan hikmah. Ini adalah hari yang bukan hanya penting dalam konteks ibadah, tetapi juga menjadi simbol dari sejarah panjang umat Islam yang dipenuhi dengan kemenangan, pengorbanan, dan pertolongan dari Allah SWT. Sebagai penghulu segala hari, Jumat mengajarkan umat Muslim untuk senantiasa memanfaatkan setiap momen dengan amal yang lebih baik dan lebih bermanfaat.

Sebagai penghulu dari segala hari, Jumat memberikan peluang besar bagi umat Muslim untuk meraih pahala dan berkah dari Allah SWT. Dengan segala keutamaannya, kita dapat memperkuat amal ibadah di hari Jumat, tidak hanya dengan shalat dan doa, tetapi juga dengan berbagi kepada sesama. Bersama LAZNAS Dewan Dawah, membantu mereka yang membutuhkan dan menjadi bagian dari perubahan yang lebih baik. Dengan sedekah Jumat, sekecil apa pun, akan menjadi sumber keberkahan bagi diri kita dan orang lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image