UI Dampingi Implementasi K3 di SMK
Eduaksi | 2024-10-16 18:16:16DEPOK -- Universitas Indonesia (UI) melaksanakan Program Pendampingan Implementasi Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) & Respon Darurat (Emergency) K3KITA di SMK Farmasi Perjuangan dan Peradaban, Depok. Program ini didanai oleh Hibah Kemendikbudristek.
Program K3KITA bertujuan memperkuat budaya K3 dan meningkatkan kapasitas sekolah dalam menangani situasi darurat. Program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan sehat serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),
Kepala SMK Farmasi Perjuangan dan Peradaban Depok, Gusniarti mendukung terlaksananya program ini. Program ini menurutnya sangat bermanfaat karena sebelumnya belum pernah dilakukan, terutama di sekolah kejuruan seperti SMK.
"Kami berharap kolaborasi dengan Universitas Indonesia ini dapat terus berlanjut di masa mendatang untuk memperkuat budaya keselamatan dan kesiapsiagaan di sekolah," kata Gusniarti, Rabu (16/10/2024).
Ketua Tim Pengabdi Abdul Kadir berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan seluruh warga sekolah dalam menghadapi risiko. Dengan demikian akan tercipta budaya keselamatan yang berkelanjutan.
"Dengan terlaksananya K3KITA, diharapkan SMK Farmasi Perjuangan dan Peradaban dapat menjadi contoh sekolah yang tangguh dan aman, serta menginspirasi sekolah-sekolah lain di Depok dan sekitarnya untuk mengadopsi program serupa," ujar Abdul.
Kegiatan dimulai pada 7 Oktober 2024 dengan sosialisasi yang melibatkan seluruh guru dan staf administrasi. Sosialisasi ini memperkenalkan konsep dasar K3 dan pentingnya penerapan budaya keselamatan di lingkungan sekolah. Selain memberikan pemahaman tentang K3, kegiatan ini juga memetakan kebutuhan pelatihan lanjutan dan kesiapan sekolah dalam mengimplementasikan sistem K3 secara berkelanjutan.
Pada 15 Oktober 2024, dilaksanakan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan manajemen kebencanaan yang diikuti oleh seluruh warga sekolah. Pelatihan ini membekali total 43 peserta dengan keterampilan praktis untuk menangani kecelakaan, seperti penanganan cedera ringan hingga berat. Peserta juga mempelajari prosedur evakuasi dan mitigasi bencana, termasuk simulasi menghadapi gempa bumi, guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat.
Kegiatan dilanjutkan pada 16 Oktober 2024 dengan pelatihan K3 yang mencakup pencegahan kebakaran dan penanganan tumpahan bahan kimia berbahaya. Dalam sesi ini, peserta mempraktikkan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dan mempelajari prosedur evakuasi kebakaran. Selain itu, mereka dilatih untuk menangani dan membersihkan tumpahan bahan kimia agar dapat meminimalkan dampak berbahaya bagi warga sekolah.
Program ini dipimpin oleh Abdul Kadir dari Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja FKM UI, dengan anggota tim Delly Ramadon dari Fakultas Farmasi dan Fatmah dari Sekolah Ilmu Lingkungan UI. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen UI dalam mendukung keselamatan dan kesehatan di lingkungan pendidikan sekaligus berkontribusi pada program pencapaian IKU dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.