Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Pengembangan Kurikulum Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi: Menyongsong Era Dakwah Digital dan Multikultural

Agama | 2024-10-15 20:49:23

Dalam menghadapi era yang semakin dinamis, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) di seluruh IAIN/UIN se-Indonesia memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi pendakwah dan profesional komunikasi Islam yang relevan dengan zaman. Tantangan dakwah kini tidak hanya terbatas pada ruang fisik, melainkan juga merambah ke dunia digital dan ranah internasional yang multikultural. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum yang inovatif dan strategis menjadi sebuah keharusan.

Artikel ini akan membahas beberapa rekomendasi pengembangan kurikulum yang dapat diimplementasikan oleh FDIK, guna menghasilkan lulusan yang siap beradaptasi dengan tantangan global, teknologi digital, serta keragaman masyarakat modern.

1. Integrasi Teknologi Digital dalam Dakwah

Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara orang berinteraksi dan mengakses informasi, termasuk informasi keagamaan. Oleh sebab itu, kurikulum yang relevan dengan teknologi perlu diintegrasikan ke dalam FDIK. Salah satu mata kuliah yang direkomendasikan adalah Dakwah Digital, di mana mahasiswa akan mempelajari berbagai platform media sosial dan strategi menyampaikan pesan dakwah secara efektif di ranah digital.

Strategi Komunikasi Dakwah Digital juga bisa menjadi mata kuliah baru yang mengajarkan mahasiswa untuk merancang kampanye dakwah berbasis media sosial dengan memanfaatkan data analitik dan algoritma platform seperti Instagram, YouTube, atau TikTok. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya menjadi pendakwah yang mahir menyampaikan pesan, tetapi juga memahami cara mengukur dampak dakwah mereka di dunia digital.

2. Literasi Media dan Komunikasi Dakwah

Pemahaman tentang bagaimana Islam direpresentasikan di media menjadi sangat penting di era di mana arus informasi begitu deras dan cepat. Mata kuliah seperti Literasi Media Islam diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk mengkritisi pemberitaan dan representasi Islam di media arus utama. Selain itu, mereka juga dilatih untuk membuat narasi yang positif dan mendidik dalam dakwah.

Selain itu, Public Relations Dakwah bisa menjadi mata kuliah yang menekankan pentingnya membangun hubungan baik dengan media, organisasi sosial, dan masyarakat melalui komunikasi yang efektif dan strategis. Mata kuliah ini dapat memberikan wawasan praktis mengenai bagaimana lembaga-lembaga dakwah atau organisasi keagamaan dapat menjalankan kegiatan PR dengan efektif.

3. Pendekatan Interdisipliner antara Dakwah dan Komunikasi

Dakwah bukan hanya soal menyampaikan pesan agama, tetapi juga memahami konteks sosial, psikologis, dan budaya audiens. Oleh karena itu, pendekatan interdisipliner harus diterapkan dalam kurikulum. Psikologi Komunikasi Dakwah adalah salah satu mata kuliah yang dapat menjembatani pemahaman mahasiswa tentang perilaku audiens dan bagaimana menyesuaikan pesan dakwah berdasarkan kebutuhan psikologis dan kultural.

Selain itu, Sosiologi Komunikasi Islam akan memberikan wawasan mengenai interaksi sosial dalam konteks masyarakat Muslim. Mahasiswa akan belajar tentang bagaimana dinamika sosial dan politik dapat mempengaruhi penerimaan dakwah di berbagai komunitas. Pendekatan ini akan membekali mahasiswa dengan perspektif yang lebih luas tentang peran mereka sebagai pendakwah di masyarakat.

4. Penguatan Nilai Multikultural dan Toleransi

Di tengah pluralitas masyarakat modern, dakwah yang inklusif dan menghargai keberagaman sangat penting. Fakultas dapat mengembangkan mata kuliah seperti Dakwah Multikultural, yang menekankan pentingnya toleransi dan pemahaman terhadap perbedaan budaya dan agama. Mata kuliah ini diharapkan dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan dakwah yang tidak hanya berbasis pada nilai-nilai Islam, tetapi juga menghargai pluralitas.

Dialog Lintas Agama juga bisa menjadi mata kuliah penting yang memfasilitasi interaksi dan diskusi antara mahasiswa dengan pemeluk agama lain. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman tentang bagaimana Islam dan agama lain dapat hidup berdampingan secara damai, serta memberikan wawasan tentang cara berdakwah yang lebih inklusif.

5. Pengembangan Soft Skills Pendakwah

Keahlian komunikasi dan kepemimpinan menjadi elemen penting dalam profesi dakwah. Oleh karena itu, penguatan soft skills seperti kemampuan berbicara di depan umum, manajemen konflik, dan kepemimpinan sangat diperlukan. Mata kuliah seperti Kepemimpinan dalam Dakwah dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri sebagai pemimpin yang efektif di komunitas atau organisasi dakwah mereka.

Sementara itu, Komunikasi Publik untuk Pendakwah akan melatih mahasiswa dalam keterampilan berbicara di depan umum, termasuk dalam forum-forum digital seperti webinar atau siaran live di media sosial. Mahasiswa yang menguasai komunikasi publik akan lebih siap menyampaikan pesan dakwah secara menarik dan tepat sasaran.

6. Penelitian dan Pengembangan Dakwah

Pengembangan dakwah yang berbasis riset juga menjadi aspek penting dalam kurikulum yang dikembangkan. Mata kuliah Metode Penelitian Dakwah dan Komunikasi bisa menjadi landasan bagi mahasiswa untuk mempelajari metode ilmiah yang dapat digunakan dalam penelitian dakwah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Penelitian Tindakan dalam Dakwah juga merupakan mata kuliah yang relevan, di mana mahasiswa akan didorong untuk tidak hanya meneliti, tetapi juga melakukan tindakan nyata dalam masyarakat berdasarkan hasil penelitian tersebut. Pendekatan ini memungkinkan mahasiswa untuk secara langsung berkontribusi dalam peningkatan kualitas dakwah di lapangan.

7. Kerjasama dengan Lembaga Dakwah Global

Pengembangan kurikulum juga harus mempertimbangkan peluang kerjasama dengan lembaga dakwah internasional. Mata kuliah seperti Dakwah di Kancah Internasional dapat mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dinamika dakwah di tingkat global. Selain itu, pertukaran pelajar, penelitian bersama, atau seminar internasional juga bisa menjadi bagian dari strategi pengembangan kurikulum yang lebih luas.

Catatan Penutup

Pengembangan kurikulum Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) IAIN/UIN se-Indonesia perlu diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya mampu berdakwah dalam konteks lokal, tetapi juga siap menghadapi tantangan global dan teknologi digital. Dengan integrasi teknologi, pemahaman multikultural, soft skills, serta kolaborasi global, fakultas ini dapat menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi pendakwah yang relevan dengan tantangan zaman.

Dengan mengadopsi rekomendasi-rekomendasi ini, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi diharapkan mampu melahirkan pendakwah-pendakwah muda yang tidak hanya memiliki kedalaman spiritual, tetapi juga keahlian yang sesuai dengan kebutuhan zaman modern.

* Study Rizal L. Kontu adalah Direktur Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah (P3ID) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image