Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Devina Salsabila

Apa Itu Data Warehouse? Cara Kerja dan Manfaatnya bagi Perusahaan

Teknologi | 2024-10-15 00:36:45

Data warehouse adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data dari berbagai sumber. Sistem ini sangat berguna dalam membantu organisasi membuat keputusan berbasis data dengan cepat dan tepat. Data warehouse memiliki beberapa elemen penting, seperti relational database untuk menyimpan dan mengelola data, proses ELT (Ekstraksi, Loading, dan Transformasi) untuk mempersiapkan data, serta aplikasi analitik yang sering digunakan dalam berbagai industri, seperti keuangan, perbankan, barang konsumsi, ritel, hingga layanan kesehatan.

Terdapat beberapa karakteristik data warehouse, sebagai berikut :

1. Subject-oriented

Data warehouse dirancang untuk menyediakan informasi terkait topik tertentu daripada kegiatan operasional perusahaan yang sedang berlangsung. Topik yang sering dibahas termasuk penjualan, distribusi, dan pemasaran. Data warehouse berfokus pada analisis dan presentasi data untuk mendukung pengambilan keputusan daripada menangani proses operasional secara langsung.

2. Integrated

Integrasi dalam data warehouse dilakukan dengan mengekstrak dan mentransformasikan data sambil memastikan keseragaman tanpa bergantung pada sumber aslinya. Ini berarti menetapkan satuan pengukuran yang konsisten untuk data yang mirip dari berbagai sumber. Data disimpan dalam format yang sederhana dan diterima secara universal dalam data warehouse, yang mengumpulkan data dari sumber seperti mainframe, database relasional, dan flat files.

3. Time-variant

Data di dalam data warehouse bersifat historis, artinya dikumpulkan dan diakui selama periode tertentu. Setiap kunci utama (primary key) dalam data warehouse memiliki elemen waktu seperti hari, bulan, dan sebagainya, yang memungkinkan analisis berbasis waktu.

4. Non-volatile

Data yang telah dimasukkan ke dalam data warehouse tidak akan dihapus ketika data baru ditambahkan. Data diperbarui secara berkala dengan memuat data baru, tanpa menghapus data lama, sehingga data hanya dapat dibaca dan diperbarui dalam siklus tertentu. Ini sangat berguna untuk menganalisis data historis dan mendapatkan pemahaman mengenai kapan dan apa yang terjadi.

Data warehouse juga terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu :

1. Data staging adalah proses penyimpanan sementara data mentah sebelum transformasi.

2. Source data adalah data yang berasal dari sumber internal, eksternal, atau arsip.

3. Data storage adalah penyimpanan data yang telah diolah dari data staging.

4. Information delivery adalah komponen untuk menyampaikan sebuah informasi pada pengguna.

Dalam pengembangannya, ada dua pendekatan utama: top-down dan bottom-up. Pendekatan top-down dimulai dengan perencanaan menyeluruh, cocok untuk organisasi besar yang membutuhkan integrasi data secara penuh. Meskipun lebih kompleks dan memakan waktu, pendekatan ini menghasilkan data warehouse yang luas dan terintegrasi dengan baik. Sebaliknya, pendekatan bottom-up lebih cepat, karena memulai dari pembuatan data mart kecil untuk kebutuhan spesifik, yang kemudian dikembangkan menjadi data warehouse yang lebih besar. Pendekatan ini lebih hemat waktu dan biaya, meski integrasinya tidak seluas pendekatan top-down.

Pengembangan data warehouse melalui beberapa tahapan, yaitu :

1. Project planning

Tim menetapkan tujuan, ruang lingkup, anggaran, dan timeline pengembangan data warehouse. Pada fase ini, tim harus mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan, teknologi yang akan digunakan, serta penilaian risiko.

2. Requirement Definition

Tim pengembang bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk memahami jenis data yang diperlukan, format laporan, dan analisis yang dibutuhkan, serta persyaratan performa dan skalabilitas sistem.

3. Design

Tahap desain mencakup perancangan arsitektur data warehouse, termasuk struktur database, skema, flow data (ETL: ekstraksi, transformasi, dan loading), serta pemilihan teknologi yang sesuai.

4. Construction

Pada fase ini, tim mengembangkan komponen fisik data warehouse, seperti database relasional, proses ETL, dan berbagai aplikasi pendukung. Data dari sumber yang berbeda diekstrak, ditransformasikan, dan dimuat ke dalam data warehouse.

5. Deployment

Fase ini mencakup pengujian dan implementasi data warehouse yang sudah dikembangkan. Sistem diuji untuk memastikan kinerjanya sesuai dengan persyaratan dan siap untuk digunakan oleh pengguna akhir. Pengguna juga diberikan pelatihan dan sistem mulai dioperasikan.

6. Maintenance

Setelah data warehouse dideploy, fase maintenance dilakukan untuk memastikan kinerja yang optimal. Pemeliharaan termasuk pemantauan, perbaikan bug, pembaruan, serta peningkatan sistem sesuai kebutuhan organisasi dan perkembangan teknologi.

Data warehouse memungkinkan perusahaan untuk mengakses data historis dan real-time secara terintegrasi, sehingga dapat mengidentifikasi pola, tren, dan anomali yang tidak terlihat sebelumnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image