Keutamaan Masjid Al-Aqsa dan Letak Wilayahnya
Agama | 2024-10-14 15:24:51Masjid Al-Aqsa memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Terletak di Kota Tua Yerusalem, di wilayah Palestina, masjid ini dikenal sebagai salah satu tempat paling suci bagi umat Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Berikut adalah beberapa keutamaan Masjid Al-Aqsa:
1. Kiblat Pertama Umat Islam
Sebelum umat Islam diperintahkan untuk menghadap ke Ka'bah di Mekkah, Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat pertama dalam salat. Selama kurang lebih 16-17 bulan setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad dan para sahabatnya menghadap Masjid Al-Aqsa saat melaksanakan salat, menunjukkan pentingnya masjid ini dalam sejarah awal Islam.
2. Tempat Isra' Mi'raj
Masjid Al-Aqsa juga merupakan saksi perjalanan spiritual penting dalam Islam, yaitu peristiwa Isra' Mi'raj. Dalam perjalanan malam yang penuh mukjizat ini, Nabi Muhammad dibawa dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al-Aqsa, kemudian dinaikkan ke langit untuk menerima perintah salat langsung dari Allah. Masjid ini disebut dalam Al-Qur'an, Surat Al-Isra ayat 1, yang mengabadikan keutamaan peristiwa tersebut.
3. Salah Satu Masjid yang Disarankan untuk Dikunjungi
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa hanya tiga masjid di dunia yang dianjurkan untuk dijadikan tujuan perjalanan ibadah. “Janganlah kalian menempuh perjalanan jauh kecuali menuju ke tiga masjid: masjidku ini (Masjid Nabawi), masjid Al Haram, dan masjid Al Aqsha” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadits ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan masjid ini di mata Islam.
4. Pahala Salat yang Berlipat Ganda
Berdasarkan beberapa riwayat, salat di Masjid Al-Aqsa memiliki keutamaan khusus, dengan pahala yang berlipat ganda dibandingkan salat di masjid-masjid lainnya. Hal ini menambah dorongan bagi umat Islam untuk mengunjungi dan beribadah di masjid tersebut jika diberikan kesempatan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Satu shalat di masjidku lebih utama dari empat shalat padanya, dan ia adalah tempat shalat yang baik. Dan hampir-hampir tiba masanya, seseorang memiliki tanah seukuran kekang kudanya (dalam riwayat lain : seperti busurnya) dari tempat itu terlihat Baitul Maqdis lebih baik baginya dari dunia seisinya” [HR Ibrahim bin Thahman dalam kitab Masyikhah Ibnu Thahman, Ath-Thabrani dalam kitab Mu’jamul Ausath, dan Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak)
Letak Geografis Masjid Al-Aqsa
Secara geografis, Masjid Al-Aqsa terletak di wilayah Kota Tua Yerusalem (Al-Quds), yang berada di wilayah Palestina. Kota ini terletak di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut, yang memberikan pemandangan indah di sekeliling wilayah Yerusalem. Masjid Al-Aqsa berada di dalam kompleks besar yang dikenal sebagai Al-Haram Al-Sharif (Tanah Suci yang Mulia), yang juga merupakan tempat berdirinya Kubah Batu (Dome of the Rock), sebuah bangunan ikonik dengan kubah emas yang sangat terkenal.
Yerusalem sendiri adalah kota yang memiliki signifikansi besar bagi tiga agama monoteistik utama dunia — Islam, Kristen, dan Yahudi. Kota ini menjadi titik fokus konflik politik dan agama selama berabad-abad, namun tetap menjadi salah satu pusat spiritual paling penting di dunia.
Masjid Al-Aqsa terus menjadi simbol perdamaian dan keberkahan bagi umat Islam di seluruh dunia, serta menjadi saksi perjalanan panjang sejarah keagamaan yang berharga. Semoga perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan segera terwujud. Kita semua berharap agar Palestina menjadi negeri yang damai dan merdeka. Dengan tegaknya keadilan di bumi Palestina, umat Muslim di seluruh dunia bisa berkunjung ke Masjid Al-Aqsa dengan hati yang tenang, penuh kedamaian, dan kekhusyukan. Kita doakan dan mendukung usaha-usaha perdamaian, agar Masjid Al-Aqsa, yang merupakan salah satu tempat suci kita, bisa kita datangi tanpa rasa takut, seperti halnya kita mengunjungi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Semoga Allah SWT melindungi Palestina dan memberkahi perjuangan rakyatnya menuju kebebasan. Amin.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.