Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image humas lapas slawi

Walau Terbata-Bata, Semangat WBP Lapas Slawi Belajar Al-Quran Tak Pernah Surut

Info Terkini | 2024-10-14 09:32:47
WBP Lapas Slawi Belajar Al-Quran

Slawi, 14 Oktober 2024 – Suara terbata-bata terdengar dari Masjid At-Taubah, Lapas Kelas IIB Slawi, ketika warga binaan mengikuti kegiatan belajar membaca Iqro dan Alquran. Meski penuh kesulitan, semangat mereka tidak pernah padam untuk terus belajar. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan kerohanian yang rutin dilaksanakan oleh Lapas Slawi, bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan spiritualitas warga binaan selama menjalani masa hukumannya.

Kepala Sub Seksi Registrasi dan BimKemas, Bambang Yulianto, menyatakan bahwa pembinaan ini menjadi langkah penting bagi warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. "Warga binaan yang dulu tidak bisa membaca Alquran, kini perlahan mulai bisa. Kami terus mendampingi mereka untuk menjadi muslim yang lebih baik, meski dimulai dari hal-hal dasar seperti membaca Iqro. Semangat mereka sangat luar biasa," ujarnya.

WBP Lapas Slawi Belajar Al-Quran

Salah satu warga binaan yang ikut serta dalam kegiatan ini, berinisial Sri, juga berbagi pengalamannya. "Saya merasa senang dan bersyukur bisa belajar Alquran di sini. Walaupun masih terbata-bata, saya bertekad untuk terus belajar dan menjadi muslim yang lebih baik," ungkap Sri dengan penuh harapan.

Kegiatan belajar mengaji ini tidak hanya mendekatkan warga binaan pada agama, tetapi juga menjadi bagian dari proses pembinaan mental dan spiritual mereka. Dengan dorongan semangat dan bimbingan yang berkelanjutan, diharapkan warga binaan dapat keluar dari Lapas dengan perubahan positif, baik secara mental maupun spiritual.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image