Mengenal Kanker Pada Anak
Info Sehat | 2024-10-11 09:45:09Penyakit kanker dapat menyerang berbagai kelompok usia bahkan bisa menjangkit ketika anak masih berada dalam kandungan. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun diperkirakan ada 400.000 anak dan remaja usia 0-19 tahun mengidap penyakit kanker.
“Tidak seperti kanker pada orang dewasa, sebagian besar kanker masa kanak-kanak tidak diketahui penyebabnya. Banyak penelitian berusaha untuk mengidentifikasi penyebab kanker pada anak, tetapi sangat sedikit kanker pada anak yang disebabkan oleh faktor lingkungan atau gaya hidup,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, dr. Mary Liziawati, ketika memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Edukasi Pengenalan Gejala & Tanda Kanker Pada Anak/Kanker Ovarium Pada Anak Dan Kesehatan Reproduksi Pada Wanita, di Gedung Dibaleka, Depok, Jawa Barat, pada Senin 7 Oktober 2024.
Mary mengatakan, berdasarkan laporan WHO diketahui bahwa lebih dari 80 persen anak-anak penderita kanker di negara berpenghasilan tinggi yang memliki layanan kesehatan komprehensif dan mudah diakses dapat sembuh. Sementara itu hanya kurang dari 30 persen anak penderita kanker di negara berpenghasilan rendah dan menengah bisa sembuh.
Mary menambahkan, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya kesembuhan di negara berpenghasilan rendah antara lain: keterlambatan diagnosis, ketidakmampuan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, tidak bisa mengakses terapi, pengabaian pengobatan, kematian akibat toksisitas (efek samping), dan kambuhnya penyakit. Padahal, kata Mary, sebagian besar kanker anak dapat disembuhkan dengan obat generik dan bentuk pengobatan lain, termasuk pembedahan dan radioterapi.
“Sebanyak lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak, baru datang ke fasilitas kesehatan ketika sudah dalam keadaan stadium lanjut. Minimnya edukasi dan pengetahuan orang tua mengenai kanker, menjadi salah satu penyebab kanker yang diderita anak-anak dalam kondisi stadium lanjut. Padahal, apabila dapat terdeteksi lebih dini, kanker pada anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik,” ujarnya.
Indonesia Cancer Care Community (ICCC) menyebutkan, ada tujuh jenis kanker yang umumnya terjadi pada anak di Indonesia, yakni:
1. Kanker darah (leukimia) 30-40 persen dengan penderita terbanyak pada usia 3-6 tahun
2. Kanker mata (retinoblastoma) 20-30 persen dengan penderita terbanyak pada usia 0,5-2 tahun Kanker tulang (osteosarkoma) 20-30 persen dengan penderita terbanyak pada usia lebih dari 10 tahun
3. Tumor otak 20-30 persen dengan penderita terbanyak pada usia lebih dari 10 tahun
4. Kanker kelenjar getah bening (limfoma) 7-15 persen dengan penderita terbanyak pada usia 6-10 tahun
5. Kanker saraf (neuroblastoma) 7-11 persen dengan penderita terbanyak pada usia 2-4 tahun
6. Kanker jaringan otot (rabdomiosarkoma) 5-9 persen dengan penderita terbanya pada usia 5-6 tahun
7. Kanker ginjal (tumor wilms) 5-7 persen dengan penderita terbanyak pada usia 2-3 tahun.
“Harapannya, semua negara memiliki perawatan dan akses pengobatan kanker anak yang berkeadilan. Untuk itu, upaya kolaboratif pemerintah, masyarakat sipil, dan organisasi non-pemerintah memegang peran penting,” tutur Mary.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.