Akhirnya Warga Ronting Nikmati Panen Bawang 2 Ton Melalui DD FARM
Bisnis | 2022-02-14 10:27:00RONTING, NTT -- Kawasan Ronting di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi salah satu kawasan pemberdayaan terpadu Dompet Dhuafa. Berawal dari aliran kebaikan para donatur Dompet Dhuafa untuk membangun ulang masjid yang menjadi peradaban Islam di sana, yaitu Masjid Al Istiqamah, kini meluas menjadi pemberdayaan ternak dan pertanian. Salah satu komoditi yang dihasilkan adalah Bawang Merah, yang pada musim kali ini mulai panen sejak pertengahan Januari lalu.
Pemberdayaan yang bergulir melalui program DD Farm tersebut, pada musim panen kali ini mampu menghasilkan 2 Ton Bawang Merah. Hasil tersebut buah dari sebaran bibit 200 Kg pada musim tanam November lalu. Kali ini, bibit bawang merah yang DD Farm Ronting tanam adalah pemekaran jenis bibit Thailand-Nganjuk, atau yang masyarakat Ronting biasa sebut jenis Bawang Merah Tajuk.
"Alhamdulillah kami mendapat kepercayaan donatur Dompet Dhuafa untuk mengembangkan DD Farm di Ronting, dengan total luas lahan yaitu 2.500 meter persegi. Karena belum semua termanfaatkan lahannya, maka di lahan kering yang belum terpakai kami tanami bawang merah. Sekaligus sebagai upaya penambah penghasilan untuk menguatkan ekonomi para penerima manfaat penggarap lahan," jelas Abuyah Syafrudin, selaku penerima manfaat sekaligus pendamping program DD Farm Ronting, melalui pesan singkat, Minggu (13/2/2022) petang.
Bukan hal mudah merintis pertanian bawang merah. Sebagai pemula, para petani bawang merah di Ronting, sedikit kesulitan di awal. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka terus belajar baik dari media sosial seperti Youtube maupun media lainnya. Kemudian hasil serapan ilmu otodidak dari online mereka praktekan di lapangan. Tentunya delapan penerima manfaat pertanian bawang merah DD Farm Ronting, semua terlibat dalam pemeliharaan tanaman sampai panen.
"Sebagai pemula, kami belajar menanam bawang merah dari pengetahuan di sosial media dan channel online. Kemudian kami terapkan di lapangan. Meskipun juga ada kendala pada jenis obat bawang merah yang belum lengkap di daerah kami dan harus membelinya secara online dari luar daerah," tambah Abuyah Syafrudin.
Meskipun dengan beragam kendala di awal, para penggerak DD Farm pertanian Bawang Merah di Ronting, pantang menyerah menggulirkan program tersebut. Mereka mengaku memilih komoditi bawang merah sebagai pengembangan di DD Farm Ronting, karena itu merupakan komoditi yang banyak dibutuhkan masyarakat, terutama para ibu di pasar. Kemudian juga menjadi upaya inovasi pengelolaan DD Farm yang secara hitungan hasil panen dikurangi biaya produksi masih memiliki sisa penghasilan yang dapat membantu perekonomian para penerima manfaat dan modal pengembangan kawasan terpadu Zona Madina Dua di Ronting, Manggarai Timur, NTT.
"Tentu harapan kami dengan pertanian bawang merah ini, dapat dibudidayakan sepanjang musim, baik di kemarau maupun penghujan. Kemudian di 2022 ini, kami juga akan mengembangkan budidaya Ikan Nila dan tanaman hortikultura lainnya seperti berbagai jenis cabai, serta komoditi lainnya. Semoga program ini terus bergulir menguatkan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat di pesisir Ronting, serta semakin banyak lagi yang menerima manfaat guliran program Dompet Dhuafa. Terima kasih para donatur Dompet Dhuafa," pungkas Abuyah Syafrudin.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.